Catatan Ibadah ke-1 Minggu 14 Agustus 2022
Tema hari ini tentang Sang Mesias. Ini
merupakan hal mendasar yang harus diketahui oleh orang Kristen. Sang Mesias
adalah Yesus.
Yohanes 3:36 Barangsiapa
percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa
tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka
Allah tetap ada di atasnya."
Jika kita percaya kepada Anak Allah, yaitu
Yesus, kita akan beroleh hidup yang kekal. Tuhan sendiri telah menyatakan hal
ini setelah Yohanes membaptis Yesus.
Matius 3:16-17
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga
langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke
atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1. Yesus adalah Allah. Yohanes telah memberikan kesaksian ini. Pada mulanya adalah Firman. Jadi, ini yang paling mula. Tidak ada yang lebih awal lagi. Firman itu adalah Allah. Firman ini yang membuat segalanya terjadi.
Yohanes 1:1-2 Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Tampaknya tidak cocok jika Yesus dikatakan
100% Allah dan 100% manusia. Bagaimana mungkin Allah yang tidak terbatas diukur
dengan prosentase? Yesus adalah Allah sejati dan manusia sejati.
Filipi 2:6-7 yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Kata 'mengosongkan' tampaknya kurang cocok untuk digunakan karena ini memberi kesan bahwa ada yang dikeluarkan. Dalam bahasa aslinya hal ini diartikan 'memberi batasan'. Jadi, sekalipun Yesus menjadi manusia, Dia tidak kehilangan ke-Allah-annya. Dia hanya membatasi Diri-Nya.
Keluaran
33:20-23 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku,
sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Berfirmanlah
TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas
gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam
lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku
berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat
belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
Yesus menjadi Allah bukan karena bertapa
hingga mencapai tingkat dewa. Ada orang yang menjauhi kehidupan duniawi hingga
tidak menikah karena pernikahan dianggap keduniawian lalu menjaga kekudusan
agar diangkat menjadi Allah. Bukan seperti ini pula. Yesus bukan manusia yang
diangkat menjadi Allah. Yesus adalah Allah karena Dia memang Allah.
Ada 3 kriteria untuk disebut sebagai
Allah dan setan tidak memenuhi 3 kriteria berikut ini:
1. Mahakuasa (omnipotent):
bisa menciptakan segala sesuatu. Yesus bisa membuat yang tidak ada menjadi ada.
Dia hanya berfirman dan semuanya jadi. Yesus bisa menyembuhkan orang sakit.
2. Mahahadir (omnipresent):
bisa hadir dimana-mana. Ketika ada 2-3 orang berkumpul di sana, Yesus hadir.
Ketika pada jam dan hari yang sama, ada 2-3 orang lain hadir di sini, Yesus
juga hadir. Saat ini ada banyak gereja yang sedang berdoa dan Yesus pun hadir
di setiap gereja itu.
Matius 18:20 Sebab
di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka."
3. Mahatahu (omniscient).
Ketika beberapa ahli Taurat berkata-kata di dalam hati, Yesus mengetahuinya.
Mungkin banyak di antara kalian yang juga telah mengalaminya. Ketika kalian
memiliki pergumulan di dalam hati, tiba-tiba Yesus menjawab. Yesus turut
merasakan pergumulan kalian dan Dia mengerti. Dia pun peduli.
Matius 9:3-4 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
0 komentar:
Post a Comment