Sunday, August 7, 2022

Melipatgandakan Kehidupan 2 ~ Ps. Lukas Wibisono

Melipatgandakan Kehidupan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 07 Agustus 2022

Keadilan itu tak berarti sama rata. Keadilan itu diberikan sesuai kesanggupan masing-masing orang. Maka dari itu, jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Sekalipun hanya diberi 1 talenta, kembangkanlah itu. Jangan pasif dan jangan malas!

1 talenta = 6000 dinar = Rp600.000.000. Jika uang segini dibelikan kerupuk, tentu tak akan habis hingga akhir zaman. Jadi, seharusnya penerima 1 talenta itu menyadari bahwa keselamatan itu mahal. Ketika pertama kali Kristen, mungkin kita masih mengingat pengorbanan Kristus, tetapi semakin lama rasanya semakin berubah.

Dulu ketika pertama kali memiliki mobil Espass, pak Lukas sekeluarga amat menikmatinya. Mobilnya menggunakan teknologi power steering, yaitu sekuat tenaga saat memutar setir. Pintunya menggunakan power door, yaitu harus ditarik dan didorong dengan keras.

Jendelanya menggunakan power window yang harus diputar-putar dengan penuh tenaga jika mau membukanya. Mesinnya pun menggunakan power engine, yaitu didorong dengan tenaga manusia. Meskipun demikian, mereka menikmatinya selama setahun. Lalu rasa itu berubah.

Demikian pula jika kita mengikut Yesus. Mungkin awalnya kita masih ingat mahalnya keselamatan yang telah kita terima, tetapi lama-lama kita lupa akan hal itu, seperti jemaat Korintus. Mereka makan dengan rakus. Padahal, setiap kali makan kita harus mengingat pengorbanan Kristus.

Dengan demikian, kita bisa mengucap syukur saat makan babi kecap di awal bulan dan tahu tempe di akhir bulan. Tak apa-apa meskipun makannya sambil menangis karena ingat pengorbanan Yesus, yaa… supaya makannya jadi pakai banyak kuah…^.^

1 Korintus 11:28-29 (TSI) Karena itu, periksalah diri kalian masing-masing sebelum kamu makan roti dan minum air anggur perjamuan, untuk memastikan bahwa kamu menyadari pengurbanan Tuhan Yesus yang dilambangkan dalam roti dan anggur itu. Sebab jika kamu makan roti dan minum anggur Perjamuan Kudus tanpa menyadari pengurbanan Tuhan, kamu mendatangkan hukuman atas dirimu sendiri.

Kita tidak boleh mementingkan diri sendiri. Kalau kita sakit parah lalu ada dokter yang mampu menyembuhkan kita, kita pasti membagikan hal itu kepada orang lain. Padahal, kita tidak dibayar oleh dokter untuk mempromosikannya.

Kalau kita makan babi kecap enak, kita juga pasti membagikannya kepada orang lain sekalipun tidak dibayar pemilik restorannya. Tidak mungkin kita merahasiakannya agar hanya kita yang bisa makan di sana.

Keselamatan kita lebih mahal daripada semua itu. Seharusnya kita pun membagikannya kepada orang lain agar mereka yang terhilang juga beroleh keselamatan. Jadikan Yesus lebih berharga daripada apapun juga. Jangan hanya sibuk memenuhi kebutuhan hidup. Beritakan kabar baik kepada mereka yang belum mengenal kasih Yesus sesuai amanat agung untuk menjadikan semua bangsa sebagai murid-Nya.

Matius 18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?

Bagaimana mungkin Yesus meninggalkan 99 ekor domba demi mencari 1 ekor domba? Bahkan, Yesus akan lebih bersukacita ketika menemukan 1 ekor domba itu daripada sukacitanya karena yang 99 ekor. Ini karena yang 99 ekor sedang menikmati kenyamanannya hingga tak menyadari bahwa Yesus telah meninggalkan mereka.

Seharusnya mata mereka terfokus kepada Yesus sehingga mereka langsung menyadari ketika Yesus pergi meninggalkan mereka. Jadi, mereka pun bisa mengikuti Yesus pergi mencari seekor domba terhilang itu. Jadi, kita jangan terlalu fokus pada kenyamanan hingga tidak menyadari bahwa Yesus telah pergi meninggalkan kita.

MELAYANI, MENGASIHI
Berjuta jiwa tak tahu kemana 'kan pergi. Berjuta tangan terulur menantikan kasih. Ooo.....Tuhan jadikanlah hidupku alat kasih-Mu dan memuliakan-Mu seumur hidupku.
Reff : Melayani, mengasihi, kuingin lebih lagi. Melayani, mengasihi kuingin lebih lagi. Melayani, mengasihi kuingin lebih lagi.
Melayani dan mengasihi-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.