Sunday, August 14, 2022

Kini Kutahu

Sang Mesias
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 14 Agustus 2022

Seorang teman baru bercerita bahwa rumahnya tak jauh dari pemakaman Gunung Gangsir. Selama tinggal di sana dia kerap diganggu oleh roh-roh usil. Dia pernah kehilangan barang lalu mbatin: "Balikin barangku po'o, aku memerlukannya." Percaya ga percaya barangnya muncul.

Karena adiknya indigo, dia pun diberitahu kalau barangnya tuh hanya ditutupi tangan oleh roh usil itu. Kataku: "Pantas aja di TV pernah diceritakan soal anak hilang yang tidak ditemukan padahal dia ada di lokasi pencarian. Keberadaannya ditutupi. Tapi, kalau aku kehilangan barang, biasanya aku berkata "Ya Tuhan, dimana barangku?" Lalu barangku ketemu... hehehe..."

Nah, kalau setan tidak mahatahu, kemungkinan besar barang temanku bisa muncul lagi karena tangan roh usil itu disentil malaikat Tuhan. Karena kesakitan, tangannya diangkat. Adiknya pun bisa berbincang-bincang dengan roh-roh itu. Karena penasaran, aku pun bertanya kepadanya: "Apa adikmu tidak pernah bertanya kepada roh-roh itu: mengapa mereka tidak pulang ke dunia lain dan tetap di dunia manusia?"

Jawabnya: "Itu bukan roh orang meninggal, tapi roh usil, seperti jin dan roh-roh jahat. Kalau roh orang meninggal, biasanya korban kecelakaan mendatangi adikku untuk minta didoakan. Makanya ada misa arwah. Tapi, setelah itu mereka pergi."

Lanjutnya: "Ketika papa kami meninggal, dia pun sempat menanti kemunculan papa karena katanya sebelum 40 hari arwah orang meninggal masih berkeliaran. Namun, adikku kecewa karena ternyata hal itu hanya mitos. Saat itu sempat tercium bau harum, tetapi adikku yang bisa melihat roh telah memastikan bahwa roh itu bukan papanya. Dia hanya roh usil yang menyerupai papanya."

Tanyaku: "Apa papamu belum sempat berpamitan?" Katanya: "Belum sempat karena sebelum meninggal papaku depresi hingga linglung. Dia ditipu oleh saudaranya. Dia pun pendiam sehingga tidak mau menceritakan masalahnya. Dokter tidak menemukan penyakitnya lalu dia sempat dibantu psikolog. Namun, beberapa waktu kemudian dia meninggal."

Mazmur 55:13-14 Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku:

Aku pun menceritakan padanya bahwa papaku juga pernah ditipu orang pada saat krismon tahun 1998, tetapi bukan saudara sih. Lantas aku teringat ayat di atas. Memang ya kalau dikecewakan oleh orang dekat tuh rasanya sulit untuk ditanggung. Kemudian aku teringat ayat lain yang membuatku bertanya-tanya.

1 Korintus 10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Kalau pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa, mengapa ada yang depresi sampai meninggal? Padahal, orang itu juga tahu tentang Tuhan Yesus. Apa dia tidak bisa melihat atau mendengar jalan keluar yang telah Yesus sediakan? Apa mata dan telinganya telah ditutupi oleh roh-roh usil yang ada di sekitar rumahnya?

Temanku pun bercerita bahwa mamanya sempat melihat papanya setelah meninggal. Mamanya melihat papanya sedang duduk merokok di kursi lalu mamanya bertanya kepadanya: "Nggak tidur?" Papanya menjawab: "Ya, sebentar lagi" lalu menghilang. Seketika mamanya tersadar bahwa papanya memang sudah meninggal.

Hmmm... Dulu kita selalu diajari untuk menjaga kesehatan fisik dengan slogan men sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat). Namun, ceritanya membuatku menyadari bahwa di dalam tubuh yang sehat juga bisa terdapat jiwa yang sakit. Ternyata kerapuhan jiwa yang berujung depresi juga bisa menyebabkan kematian.

Aku pun sempat bertanya kepada Tuhan: "Mengapa hidup tidak bisa mulus tanpa masalah?" Nah, saat scroll postingan di IG kudengar Ps. Nita Setiawan berkata: Masalah itu diperlukan agar kita menjadi lebih dari pemenang seperti yang Tuhan janjikan. Jika menang aja tidak pernah, bagaimana bisa menjadi lebih dari pemenang? Untuk bisa menang, kita perlu masalah.” Hmmm... gitu ya?

KEMENANGAN TUHAN JANJIKAN ~ Kezia Azaria
Tuhan sumber kuat hidupku Ada dalam setiap langkahku. Rancangan-Mu s'lalu pasti kemenangan. Rancangan-Mu tak pernah gagal. Rancangan-Mu tak pernah gagal.
Kemenangan Tuhan janjikan. (2x) Kemenangan dalam tangan-Mu Yesus.
Aku lebih dari pemenang (3x) kar'na Yesus.
Iblis mereka-rekanan yang jahat bagiku. Namun Tuhan mengubahnya baik untukku. Semua kar'na kasih karunia. Semua kar'na kasih-Mu Yesus.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.