Sunday, July 17, 2022

Eli Eli Lama Sabacthani ~ Pdt. Andy Setiawan

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 17 Juli 2022

Markus 15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

"Eli Eli Lama Sabacthani" seringkali dijadikan bahan olok-olok terhadap kekristenan karena kata-kata tersebut berarti "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Biasanya mereka yang tidak paham akan berkata: "Allah saja meninggalkan Yesus. Jadi, bagaimana mungkin Dia Allah?"

Kita mengenal Allah yang Esa dengan 3 pribadi, yaitu Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus. Jadi, bagaimana mungkin Allah meninggalkan Allah? Hal ini susah dipahami. Jika tidak bisa memahaminya, bisa-bisa ada yang terpengaruh untuk meninggalkan Yesus. Maka dari itu, pak Andy juga tidak pernah mengkhotbahkan hal ini hingga dia memahaminya.

Markus 15:35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia."

Beberapa orang mengira bahwa Yesus memanggil Elia karena di sana ada banyak orang Roma. Di kayu salib Yesus memang telah memikul semua dosa kita sehingga Dia begitu kotor. Namun, mungkinkah Yesus ditinggalkan Allah?

Ketika Daud berdosa, dia tidak ditinggalkan. Ketika Petrus mengumpat dan menyangkal Yesus, dia tidak ditinggalkan. Ketika mengumpat, Petrus tidak mungkin berkata: "Tuhan Yesus yang baik dan luar biasa, aku tidak mengenal-Mu." Jika seperti ini, ini namanya memuji sambil menyangkal Tuhan. Namun, mengumpat itu seperti cara bicara orang Surabaya yang kasar atau biasa disebut kuasar oleh orang Surabaya.

"Eli Eli Lama Sabacthani" bukanlah ucapan putus asa dan tidak seperti gambaran kita selama ini. Ucapan tersebut merupakan suara pengharapan. Yesus mengetahui bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga setelah kematian-Nya, tetapi para murid lupa. Kita pun seringkali lupa janji Tuhan ketika diterpa masalah.

Hingga kini orang-orang Yahudi sering menyanyikan lagu "Eli Eli Lama Sabacthani". Lagu ini berasal dari Mazmur 22 yang dikenal dengan Mazmur Salib. Namun, orang Yahudi tidak mengenalnya sebagai Mazmur Salib. Mereka mengenalnya sebagai Mazmur Ester.

Mazmur 22:2 Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

Ester merupakan seorang wanita yatim piatu yang dibesarkan oleh Mordekhai di dalam kerajaan yang dipimpin raja Ahasyweros. Saat itu ratu Wasti berbuat kesalahan sehingga diskors dari posisinya sebagai permaisuri. Lalu raja mencari permaisuri baru untuk menggantikannya dan Ester pun terpilih. Namun, Ester harus merahasiakan identitasnya sebagai orang Yahudi.

Sementara itu ada Haman yang berencana membunuh semua orang Yahudi. Maka, Mordekhai memberitahu Ester agar meminta bantuan kepada suaminya, tetapi Ester mengatakan bahwa dia bisa dihukum mati jika menemui raja sebelum dipanggil dan sudah 30 hari dia tidak dipanggil raja. Mungkin saja Ester ada masalah dengan suaminya terkait taman atau apa sehingga dia tidak dipanggil.

Ester 4:13-14 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.