Senjata Mengalahkan Singa
Catatan Ibadah Online Minggu 28 Nov 2021
Untuk bisa berdiri tegak kita memang tidak membutuhkan banyak hal atau banyak orang. Kita bisa berdiri tegak hanya karena satu pribadi, yaitu Yesus. Dukungan orang-orang di sekitar kita hanyalah bonus. Jika kita terlalu berfokus pada bonus tersebut, kita bisa kehilangan segalanya karena tergerus rasa kecewa yang menyiksa batin dan jiwa.
2 Timotius 4:16-17 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku — kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka —, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Doa Santo Fransiskus dari Asisi:
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kecemasan, Jadikanlah aku pembawa harapan,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur daripada dihibur, memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai, sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya. Amin.
Sekalipun berjuta-juta alasan mereka sampaikan, aku tetap tidak bisa mengidolakan mereka. Seleraku berbeda. Kata sebuah iklan rokok, “pria punya selera” padahal sebenarnya pria punya masalah (kalau terus merokok) karena wanita punya selera… hahaha…
Aku justru mengidolakan Yesus yang peduli dengan kaum minoritas, seperti orang-orang berdosa yang dikucilkan atau seekor domba yang tersesat. Aku juga mengagumi Mother Teresa yang rela miskin untuk memperkaya kehidupan orang lain. Para penemu juga mengagumkan karena mereka bisa membuat segala sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. Santo Fransiskus yang bisa berbicara dengan serigala juga begitu mengesankan.
Aku yakin pada masanya orang-orang itu dianggap aneh karena mereka berbeda dari orang kebanyakan. Namun, mereka tidak memusingkan hal itu. Jika kita bisa memahami orang lain, kita pun akan mengerti bahwa setiap orang telah didesain secara berbeda. Jadi, ketika ada yang mengatakan bahwa aku aneh, aku sudah bisa menjawab, "Ya, aku memang unik. Di dunia aku ini hanya ada satu. Tak ada yang bisa menjadi sepertiku. Namun, sesungguhnya kamu juga unik. Tak ada yang bisa menjadi sepertimu."Jika kita membaca buku 'Aneh' karangan Craig Groeschel, kita pun akan semakin diteguhkan untuk menjadi aneh karena dunia ini membutuhkan orang-orang aneh yang mau menghadirkan surga di dunia... wkwwkw...
~ Pujian untuk Aneh: "... Saya memiliki kabar buruk: normal itu jelek!" ~
KARENA YESUS (dari lirik lagu ‘Karena Cinta’)~
Hari ini adalah lembaran baru bagiku. Ku di sini kar’na KAU yang memilihku. Tak pernah kuragu akan cinta-Mu. Inilah diriku dengan melodi untuk-Mu.
Reff : Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini bukan kar'na kuat dan hebatku. Semua karena Yesus, semua karena Yesus... Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih Yesus. Inilah diriku dengan melodi untuk-Mu.
0 komentar:
Post a Comment