Sunday, November 28, 2021

Berdiri Tegak

Senjata Mengalahkan Singa
Catatan Ibadah Online Minggu 28 Nov 2021

Untuk bisa berdiri tegak kita memang tidak membutuhkan banyak hal atau banyak orang. Kita bisa berdiri tegak hanya karena satu pribadi, yaitu Yesus. Dukungan orang-orang di sekitar kita hanyalah bonus. Jika kita terlalu berfokus pada bonus tersebut, kita bisa kehilangan segalanya karena tergerus rasa kecewa yang menyiksa batin dan jiwa.

2 Timotius 4:16-17 Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku — kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka —, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.

Paulus bisa lepas dari mulut singa karena didampingi dan dikuatkan oleh Tuhan. Melalui peristiwa semacam itu aku pun mempelajari bahwa berharap bantuan pada manusia merupakan suatu kebodohan. Sekalipun mereka memiliki kekuatan, ternyata mereka juga memiliki kelemahan. Yach... namanya juga manusia. Pasti ada yang ditakuti. Petrus pun sempat meninggalkan Yesus karena takut. Maka, kita sendiri harus berdoa agar menjadi semakin kuat dan berani. Jika tak tahu harus berdoa seperti apa, kita bisa berdoa seperti Santo Fransiskus dari Asisi.

Doa Santo Fransiskus dari Asisi:
Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kecemasan, Jadikanlah aku pembawa harapan,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur daripada dihibur, memahami daripada dipahami, mencintai daripada dicintai, sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya. Amin.

Nah, dengan berdoa semacam itu niscaya kita kuat menghadapi apapun. Dulu aku amat peduli dengan perkataan orang lain sehingga berusaha menjadi seperti orang kebanyakan. Ketika kebanyakan teman mengidolakan artis atau aktor dan aktris tertentu, aku tidak bisa merasakan hal yang sama. Jadi, kutanya mereka, "Apa yang kamu suka darinya? Apa yang menarik darinya? Mengapa kamu bilang dia keren? Mengapa kamu bilang dia baik? Mengapa kamu bilang dia tampan? Bagaimana kamu melihatnya?"

Sekalipun berjuta-juta alasan mereka sampaikan, aku tetap tidak bisa mengidolakan mereka. Seleraku berbeda. Kata sebuah iklan rokok, “pria punya selera” padahal sebenarnya pria punya masalah (kalau terus merokok) karena wanita punya selera… hahaha…

Aku justru mengidolakan Yesus yang peduli dengan kaum minoritas, seperti orang-orang berdosa yang dikucilkan atau seekor domba yang tersesat. Aku juga mengagumi Mother Teresa yang rela miskin untuk memperkaya kehidupan orang lain. Para penemu juga mengagumkan karena mereka bisa membuat segala sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. Santo Fransiskus yang bisa berbicara dengan serigala juga begitu mengesankan.

Aku yakin pada masanya orang-orang itu dianggap aneh karena mereka berbeda dari orang kebanyakan. Namun, mereka tidak memusingkan hal itu. Jika kita bisa memahami orang lain, kita pun akan mengerti bahwa setiap orang telah didesain secara berbeda. Jadi, ketika ada yang mengatakan bahwa aku aneh, aku sudah bisa menjawab, "Ya, aku memang unik. Di dunia aku ini hanya ada satu. Tak ada yang bisa menjadi sepertiku. Namun, sesungguhnya kamu juga unik. Tak ada yang bisa menjadi sepertimu."

Jika kita membaca buku 'Aneh' karangan Craig Groeschel, kita pun akan semakin diteguhkan untuk menjadi aneh karena dunia ini membutuhkan orang-orang aneh yang mau menghadirkan surga di dunia... wkwwkw...

~ Pujian untuk Aneh: "... Saya memiliki kabar buruk: normal itu jelek!" ~

KARENA YESUS (dari lirik lagu ‘Karena Cinta’)~
Hari ini adalah lembaran baru bagiku. Ku di sini kar’na KAU yang memilihku. Tak pernah kuragu akan cinta-Mu. Inilah diriku dengan melodi untuk-Mu.
Reff : Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini bukan kar'na kuat dan hebatku. Semua karena Yesus, semua karena Yesus... Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih Yesus. Inilah diriku dengan melodi untuk-Mu.

Related Posts:

  • Keturunan AdamAdam DiusirCatatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Nov 2022Nah, andaikata para pria masa kini ada di posisi Adam saat itu, yakin tetap bisa taat? Yakin tidak takut kehilangan Hawa? Yakin sanggup menjalani hidup sebagai Tuan Kesepian? … Read More
  • Pemberian KasihSikap dalam MemberiCatatan Ibadah ke-1 Minggu 20 November 2022Ketika mengasihi, kita pasti berusaha memberikan yang terbaik. Seringkali kita berpikir bahwa yang terbaik pastilah yang enak-enak sehingga bisa membahagiakan oran… Read More
  • Tenggelamnya Duit BabelUntung Hanya MimpiCatatan Ibadah ke-1 Minggu 04 Des 2022Beruang membaca cerita lebah tentang mimpi tenggelam dua kali. Lantas pada suatu malam dia bertanya, "Kok kamu bisa tahu? Siapa yang memberitahumu? Apa burung unta?" Leb… Read More
  • Wilayah PerbatasanKekuatan BersyukurCatatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Nov 2022 “Sidoarjo? Jauh sekali…”, tanya seorang pengemudi gojek. “Nggak nyampai Sidoarjo kok, di perbatasannya saja,” jawab penumpangnya. “Oh, tidak sampai Juanda ya?” tanyany… Read More
  • Adam DiusirBelajar Bersyukur dari MariaCatatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Nov 2022 Beberapa minggu lalu seorang bapak bertanya, “Kenapa sih kita harus dilahirkan padahal hidup ini tidak enak. Toh, nantinya kita harus mati. Jadi, ngapain hid… Read More

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.