Sunday, October 3, 2021

Memperhatikan Domba

Di Garis Depan
Catatan Ibadah Online Minggu 3 Okt 2021

Ran Molari teringat bahwa sejak kecil anak laki-laki selalu dituntut untuk berani. Namun, tiap kali mendengar hal itu Ran selalu bertanya-tanya: "Siapa bilang keberanian itu hanya milik laki-laki? Kalau laki-laki harus berani, wanita juga harus berani karena wani dalam bahasa Jawa itu berarti berani... xixixi...)" Di samping itu, Ran tertawa karena teringat mimpinya akan Conan Adagawe beberapa bulan silam. Di dalam mimpi itu inisial nama Conan digambarkan seperti supermarket Hero. Hero itu pahlawan. Lha... masa pahlawan takut? Semua pahlawan itu gagah berani, kecuali pahlawan kesiangan yang baru muncul setelah musuhnya pergi... wkwwkw...

Menjelang malam Ran menemukan beberapa tulisan dan video tentang Bahaya Dikuasai Rasa Takut. Lantas dia segera memberikannya kepada Conan.
Part 1 >> "Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." ðŸ˜Š
Part 2 >> Tiga Antidot Ketakutan

Seminggu kemudian Ran kembali menelepon Conan dan menanyakan keberadaannya. Conan pun sudah kembali ke Surabaya. Lantas Ran bertanya: "Selamat ya?" Namun, tiba-tiba ada teman Ran yang menyela: "Nikah?" Secara spontan Ran bertanya balik kepadanya: "Nikah?" Lantas temannya berkata: "Tadi kamu bilang nikah." Conan pun terkejut: "Hah!" Jawab Ran: "Hahaha... temanku mengira kamu nikah. Sudah ya... Terima kasih." Setelah menutup telepon Ran berkata lagi kepada temannya: "Aku tidak bilang nikah sama sekali. Kok kamu bisa dengar nikah?"

Wew... Beberapa hari lalu Ran pun dikira menerima telepon dari pacarnya ketika bertanya: "Conan, kamu tidak pulang? Ayo segera pulang." Kata temannya: "Untung tidak bertanya pula sudah makan atau belum... So sweet dech... wkwwkw...." Hahaha... Bukankah kata Yesus kita harus memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri? Jadi, kalau Ran menerima telepon saat mau makan, dia akan berkata kepada penelepon: "Sudah makan belum? Kalau belum, ayo makan dulu." Maka, telepon ditutup dan Ran bisa makan.

Kalau menerima telepon saat mau pulang, dia pun akan berkata: "Kamu nggak pulang? Ayo pulang. Ini sudah malam." Maka, telepon ditutup dan Ran bisa pulang dengan tenang. Nah, kebetulan aja yang menelepon adalah satu orang yang sama… wkwwkw... Ini sih bukan gembala yang penuh perhatian terhadap dombanya, tetapi gembala yang masih ada kepentingan diri... xixixi... Kalau dombanya mau makan, gembala pun baru bisa makan. Akhirnya malah membuat beberapa orang salah paham, tetapi untunglah si domba paham... wkwwkw...

TERTAWA ~ GMS Live
Karya-Mu mempesonaku. Kau angkatku dari kelam. Kasih tulus memberi warna. Kau buang semua gelisah. Kau beriku sukacita. Kau buatku selalu tertawa. Kau taruh lagu baru dalam hatiku. Mulutku bersorak memuji nama-Mu.
Dari hatiku mengalir pujian bagi-Mu. Oh, sukacita, Roh-Mu hadir di sini. Dan ku menari, memuji di hadapan-Mu Yesus. Sukacita, Roh-Mu hadir di sini.
La lalalala lalalalala aa... Haleluya...

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.