Sunday, July 18, 2021

Cakrawala yang Baru ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

New Horizon
Catatan Ibadah Online Minggu 18 Juli 2021

Agar dapat Hidup dengan Cakrawala yang Baru, kita harus:

1. Mengalami Tuhan, bukan hanya perbuatan-Nya. Mengalami perbuatan Tuhan berarti mengalami mujizat, seperti dari sakit menjadi sembuh atau dari bangkrut menjadi pulih. Memang tidak salah jika kita mengalami perbuatan Tuhan. Tuhan memang mau memberi kita dengan limpahnya. Bahkan, yang belum kita minta pun sudah disediakan oleh-Nya. Namun, ketika kita mengalami perbuatan Tuhan, hanya situasi dan kondisi atau keadaan kita yang berubah. Pertanyaannya: apakah kita ikut berubah?

Ibrani 3:7-9 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.

Bangsa Israel telah mengalami perbuatan Tuhan selama 40 tahun, seperti mendapatkan manna dan burung puyuh, tetapi masih keras hati. Ada orang yang rajin beribadah dan rajin pelayanan, tetapi karakternya juga tidak berubah karena mereka belum mengalami Tuhan. Agar dapat mengalami perubahan karakter, kita harus mengalami Tuhan dan bukan hanya mengalami perbuatan-Nya. Yakub mengalami perubahan karakter dan perilaku setelah mengalami perjumpaan dengan malaikat Tuhan, yaitu Tuhan sendiri di Pniel dan dia berubah menjadi Israel. (Kejadian 32:22-32)

Zakheus lebih ingin mengenal Tuhan daripada perbuatan-Nya. Maka, karakternya berubah. Semula dia mafia yang suka memeras orang, tetapi perjumpaannya dengan Yesus membuat dia berubah. Dia mau mengembalikan 4x lipat kepada mereka yang telah diperasnya. Karakter Paulus pun berubah setelah berjumpa dengan Tuhan. Dari seorang penganiaya jemaat Kristus, dia menjadi seorang hamba Tuhan.

Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

2. Miliki Cara Pandang Tuhan. Setelah mengalami Tuhan kita harus memiliki cara pandang Tuhan. Anda tidak mungkin dapat melihat masa depan yang Tuhan sediakan dengan menggunakan kacamata (jangkauan pandangan / Perspektif) NATURAL, apalagi kacamata (Perspektif) KONDISI.

Pengkhotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Ayat tersebut seringkali dipakai oleh orang Kristen sebanyak sepertiganya saja. Selain membuat indah pada waktunya, Tuhan juga memberi kekekalan dalam hati manusia. Hal ini seringkali tidak bisa dipahami oleh manusia.

Ketika Yusuf dibuang di sumur dan dijual ke rumah Potifar hingga masuk penjara karena difitnah isteri Potifar, kita maupun Yusuf mungkin melihatnya sebagai hal yang tidak baik. Namun, Tuhan melihat bahwa hal itu baik karena Dia melihat dari sudut pandang kekekalan. Pada akhirnya Yusuf diangkat sebagai orang kedua di Mesir. Jadi, yang terlihat hanya sementara, sedangkan yang tak terlihat adalah kekal.

Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Ketika terjadi perkelahian antara gembala Lot dengan gembala Abraham terkait rumput untuk domba-domba mereka, Abraham meminta Lot memilih. Katanya: "Jika kamu ke kanan, aku ke kiri. Jika kamu ke kiri, aku ke kanan." Karena Lot mendapat kesempatan untuk memilih terlebih dahulu, tentulah dia memilih tempat yang subur sesuai kacamata manusia. Namun, sebenarnya dia membuat pilihan yang salah.

3. Melangkah dengan Iman dan Keberanian. Bertindak dengan apa yang ada dan apa yang bisa kita lakukan, sesuai dengan yang kita percayai. Daud dapat mengalahkan Goliat karena kepercayaannya kepada Tuhan dan dia melangkah dengan berani. Kita telah mengetahui kisahnya.

Yakobus 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

Ketika memilih Saul, Tuhan berkata kepadanya: "Apapun yang didapati oleh tanganmu, kerjakan itu dengan sebaik mungkin karena Aku menyertaimu." Apapun yang terjadi Tuhan akan menyertai kita karena Dia adalah Imanuel. Dia adalah Tuhan, Eben Haezer yang akan senantiasa menyertai kita.

Cara Natural

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.