Sunday, June 13, 2021

Pencitraan

Leadership
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Juni 2021

Seorang karyawan bercerita bahwa gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan gaji yang telah dijanjikan oleh bosnya. Bahkan, ada temannya yang hanya digaji Rp500.000,- per bulan. Sementara itu bosnya malah membeli mobil mewah. Lalu dia menceritakan hal itu kepada mamanya sehingga mamanya meminta dia berhenti dari pekerjaannya.

Kata mamanya: "Untuk apa kamu bekerja di sana? Lebih baik kamu kembali menjadi guru les privat dengan penghasilan yang lebih baik." Sementara itu karyawan lain yang juga mengalami pemotongan gaji berkomentar: "Sebenarnya kami ini kaya ya karena kami mampu membelikan mobil untuk bos. Dia benar-benar pandai memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Gaji kami dipotong untuk membelikannya mobil mewah."

X: "Itu masalah prioritas."
Z: "Ya, dia memprioritaskan dirinya sendiri. Pencitraan lebih penting daripada kesejahteraan karyawan. Lalu kamu tidak menagih kekurangan gajimu?"
Y: "Dulu sudah pernah kutagih. Masa tiap bulan harus nagih lagi? Aku perlu bukti dan bukan janji doang. Sudah, biarin aja sih bos. Biar dienak-enakin makan gaji karyawan. Tak doakan saja yang enak-enak."

~ Alangkah baiknya bila setiap orang Kristen selalu membayar kewajibannya tanpa ditagih. ~

Z: "Iya, biar makannya juga enak-enak sehingga nanti semua penyakitnya bermunculan, kolesterol, diabetes, darah tinggi, asam urat, dan lain-lain."
X: "Tidak begitu juga. Kalau doa seperti itu, nanti malah rugi sendiri."

Z: "Papaku pernah bercerita ada ibu tiri yang tidak suka kepada anaknya. Maka, tiap hari anaknya dimasakin yang enak-enak, tetapi dia heran karena anaknya tidak sakit-sakit. Eh, ternyata si anak sudah diajari oleh biksu untuk minum teh hijau setiap hari. Alhasil, rencana jahat si ibu tiri untuk membuat anak tirinya sakit dan cepat mati gagal total."

Z: "Dulu juga ada pengusaha yang pencitraan lalu bangkrut pada usia 50 tahunan. Ketika bangkrut, dia baru menyadari kesalahannya dan bertobat. Lantas dia bangkit kembali sebagai pengusaha yang berdampak. Dia tidak lagi menjadi pengusaha yang sibuk mengeruk keuntungan semata, tetapi dia juga membangun sekolah bisnis untuk membantu calon-calon pengusaha. Kini dia tidak lagi  hidup bagi dirinya sendiri. Kini hidupnya mempunyai arti bagi banyak orang."

X: "Syukur jika dia benar-benar bertobat. Tapi, ada pengusaha yang bilang menyesal tanpa mau menanggung konsekuensinya. Apa itu sudah bertobat?"
Z: "Jika sungguh-sungguh menyesal, pasti mau menanggung konsekuensinya, seperti Zakheus."

Lukas 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

Ada yang pernah bertanya: "Mengapa makanan yang enak-enak malah dilarang? Mengapa yang enak-enak malah bisa membuat orang sakit? Mengapa yang tidak enak malah menyehatkan?" Hehehe... dengan kata lain, mengapa kita harus 'memikul salib' setiap hari?” Mungkin ini bisa dijawab oleh si kodok dalam panci.

~ Sesungguhnya ketika air terasa hangat, kodok masih bisa melompat keluar dari panci, tetapi dia tidak melakukannya karena keenakan. Ketika air semakin panas, dia pun mati. ~ Jadi, berhati-hatilah sama yang enak-enak.

Pada saat lain ada pengusaha yang justru minta didoakan agar bisa menjual rumah dan mobilnya demi membayar gaji karyawan. Bahkan, ada pengusaha yang benar-benar telah melakukan hal ini. Haruskah sampai seperti ini? Tampaknya mereka rela memegang 'sumpah pengusaha' walaupun rugi.

Mereka tidak berfokus kepada dirinya, tetapi mau memikirkan kesejahteraan karyawannya hingga rela kehilangan asetnya demi karyawan. Jika karyawannya mengetahui hal ini, mungkin mereka akan sangat terharu. Namun, Tuhan tidak mungkin membiarkan pengusaha tipe ini bangkrut selamanya. Tentulah mereka hanya diuji untuk mengetahui prioritas hati mereka.

LEKAT dalam HATI-MU
Lebih dari segalanya ku berharap pada-Mu. Lebih dari para penjaga mengharap fajar pagi. Begitu rindu hatiku berada dekat-Mu. Alangkah dalam kasih-Mu memenuhi hidupku.
Tenanglah jiwaku dalam naungan sayap-Mu. Menembus awan kelabu pandang kemuliaan-Mu. Selalu kurindu lekat dalam hati-Mu. Mengikuti rencana-Mu Yesus Tuhan Rajaku.
Mengikuti rencana-Mu (3x) Yesus Tuhan Rajaku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.