Catatan Ibadah ke-2 Minggu 9 Mei 2021
Karena hari ini beberapa belahan dunia memperingati hari ibu, bu Gina bukan hanya mengucapkan: "Happy Mother's Day!", tetapi juga mengucapkan:* Happy Problem Solver Day!
* Happy Lost Things Finder Day!
* Happy Advisor Day!
* Happy Counselor Day!
* Happy Motivator Day!
* Happy 'Can Do' Person Day!
Ini karena kita tidak dilahirkan dengan petunjuk kehidupan, tetapi kita dilahirkan oleh seorang ibu. Life doesn't come with a manual. It comes with a MOTHER!
Jika berbicara tentang ibu, tentulah terkait dengan Asih Asuh Asah. Meskipun demikian, ibadah hari ini bukan hanya berlaku untuk ibu, tetapi juga ditujukan untuk semua orang yang dilahirkan oleh ibu. Tidak ada anak yang lahir karena kecelakaan. Semua orang yang telah dilahirkan oleh ibu merupakan bagian dari rencana Tuhan.
Mazmur 139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah
pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
* Yang pertama adalah KASIH,
* Yang kedua adalah SAYANG.
Jika digabungkan, asih berarti kasih sayang. Namun, bisakah seorang ibu mengabaikan kita? Sekalipun demikian, Tuhan tidak akan melupakan kita.
Yesaya 49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan
bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia
melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Ini sebabnya kita harus senantiasa bersyukur. Kejadian kita dahsyat dan ajaib.
Mazmur 139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku
dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Di dalam bahasa aslinya ajaib berarti "to be wonderful" - untuk menjadi indah. Inilah esensi bagian kata yang kedua - "ASUH". Asuh membutuhkan kerelaan dua pihak, yaitu yang mengasuh dan yang diasuh. Keduanya harus mau sama-sama belajar. Jadi, yang belajar bukan hanya yang diasuh. Yang mengasuh juga perlu belajar kepada yang diasuh karena adanya perbedaan generasi.
Amsal 1:8 Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan
jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
Mengasuh perlu dilakukan dengan asih / kasih dan yang diasuh juga harus mau diajar / taat karena kasih dan ketaatan tak bisa dipisahkan. Jika kita mengasihi Tuhan, tentu kita akan mentaati-Nya. Begitu pula hubungan orang tua dan anak, bapa rohani dan anak rohani, guru dan murid, atau hubungan lainnya. TAAT dan KASIH (ASIH) tidak terpisahkan. Ini tercermin di dalam judul perikop Efesus 6:1-3 yaitu Taat dan kasih. Jika ingin berbahagia dan panjang umur, kita harus taat dan hormat kepada orang tua.
0 komentar:
Post a Comment