Sunday, March 7, 2021

Mimpi Memberi

Teladan dalam Memberi
Catatan Ibadah Online Minggu 07 Maret 2021

Sebenarnya hidup ini indah jika kita kenal betul pemilik kehidupan ini. Ketika kekuatiran mulai menyapa, datang dan curhat aja kepada-Nya. Dia pasti memberi kita kekuatan untuk menghadapi orang-orang egois bin pelit hingga semua menjadi indah pada waktu-Nya.

Nah, pada malam Natal tahun lalu aku bermimpi mendatangi rumah seorang emak yang telah meninggal. Kulihat ada kerumunan orang banyak yang sedang mengantri di depan garasi rumahnya. Ketika aku memasuki pintu garasi, tiba-tiba rumahnya berubah menjadi lebih sederhana dan rumah kayu itu tampak berada di sebuah padang rumput kering nan luas.

Lantas di hari yang cerah itu kedatanganku segera disambut oleh seorang nenek yang tadinya duduk mendampingi emak yang sudah meninggal itu. Dia langsung berkata: "Lama tak melihatmu. Darimana saja kamu?" Sementara kami cipika cipiki, emak yang sudah meninggal tadi turut mendatangiku sambil tersenyum, tetapi senyumnya kurang ceria.

Tampaknya dia kurang suka berada di sana karena selama hidupnya dia kurang suka memberi. Kalaupun memberi, biasanya untuk pencitraan atau saat membutuhkan bantuan. Namun, kini dia harus membantu si nenek memberi banyak orang yang sedang antri bantuan. Walau hal itu tidak senyaman saat hidupnya, keadaannya sich terbilang baik.

Nah, ketika terbangun dari mimpi, kubayangkan tempat itu seperti pintu gerbang surga atau bagian terluar dari surga. Di sanalah beberapa penghuni surga ditugaskan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Namun, ini belum tentu benar karena di sana tidak ada papan nama jalan sama sekali dan orang-orang di sana juga tidak mengatakan apapun soal tempat itu. Di sana juga tidak ada yang bicara selain nenek tadi. Meskipun begitu, mimpi tersebut mengingatkanku bahwa masa depan orang pelit tuh lebih mengkhawatirkan daripada kehidupan kita yang menjadi korban orang pelit.

1 Korintus 6:10 ... orang kikir ... tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Dalam Lukas 16:19-31 juga dikisahkan hal itu. Lazarus yang miskin akhirnya mati kelaparan karena korban orang pelit. Setelah mati Lazarus masuk surga. Sementara itu orang kaya masuk neraka karena pelit. Jadi, kalau aku sampai mati kelaparan karena dipertemukan dengan orang pelit lagi, surga sudah menanti. Di pintu gerbang surga aku pun bisa disambut seperti dalam mimpi tadi: "Hai, akhirnya kamu pulang juga. Lama tak jumpa." Lalu cipika cipiki seakan-akan sudah kenal lama. Sekalipun ingatanku tidak mengenali nenek tadi, tetapi rohku rasanya sudah kenal baik dengannya.

Lantas aku akan menjawab: "Iya nih. Tugasku terbilang cukup berat Nek. Aku harus membuat orang-orang yang money-oriented (berorientasi uang) menjadi orang-orang yang people-oriented (berorientasi orang). Padahal, mengubah diri sendiri aja susah. Gimana mau mengubah orang lain? Maka dari itu, aku tidak bisa cepat-cepat kembali ke surga... hahaha..." (wkwwkw... ngimpi@kasur)

JADI SEPERTI-MU
Verse 1: Bapa Kau setia tak 'kan meninggalkan dan kupercaya Engkau milikku dan ku milik-Mu.
Verse 2: Kerinduanku tinggikan nama-Mu kar'na kutahu Engkau dalamku dan ku dalam-Mu.
Chorus: Ubah hatiku seputih hati-Mu, setulus salib-Mu, kasih-Mu Tuhan. Biar mataku seperti mata-Mu, pancarkan kasih-Mu. Kumau jadi seperti-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.