Pengharapan yang Kuat
Catatan Ibadah Online Minggu 24 Jan 2021
Roma 15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
1 Timotius 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,
* Pengharapan yang kuat harus dijalankan dengan TEKUN sehingga tidak mudah "digeser". Jika berharap kepada harta, bisnis, atau keadaan sekitar kita, tentu kita akan mudah tergoncang. Namun, jika senantiasa berharap kepada Tuhan, kita akan kuat.
Kolose 1:23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Ibrani 6:11 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,
Orang yang memiliki pengharapan yang kuat:
✓ tidak mudah tertekan (stress) dan gelisah,
✓ selalu bersukacita dan bersyukur,
✓ tetap bersemangat dan tidak mudah menyerah.
Orang yang suka mengeluh dan bersungut-sungut, akan kehilangan harapan sehingga mudah tertekan, gelisah, dan marah-marah. Bahkan, masalah kecil pun bisa membuatnya tergoncang. Namun, orang yang berharap kepada Tuhan akan tetap semangat dan tidak mudah menyerah. Ini seperti Ayub yang tetap beroleh damai sejahtera sekalipun menghadapi banyak masalah. Damai bukanlah ketiadaan masalah. Seorang pelukis menggambarkan seorang kakek yang bisa tertidur nyenyak di tengah perang yang tengah berkecamuk. Lukisan ini diberinya judul 'Damai yang Sejati'. Damai dan sukacita sejati memang tidak ditentukan oleh keadaan di luar, tetapi berasal dari dalam.
DAMAI di HATIKU
Jiwaku terisi oleh cinta-Nya. S’karang waktunya ‘tuk mengenal Dia. Dia mengatur semua baris lirik yang ada dalam simfoni Dia b’ri padaku.
Damai di hatiku seperti sungai yang mengalir. Damai, bagai hujan yang jatuh. Damai dari Allah di dalam hidupku.
Lepaskan jiwa ini dari rantai dan Dia datang, ku mengenal-Nya. Oh, ada cinta dalam nama-Nya. Ku diubah-Nya dalam simfoni Dia b’ri padaku.
0 komentar:
Post a Comment