Catatan Ibadah Online Minggu 24 Jan 2021
Roma 8:24-25 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan.
Tetapi pengharapan yang dilihat,
bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa
yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Kita berharap karena kita belum melihatnya. Jika kita sudah melihatnya, apa lagi yang bisa kita harapkan?
Romans 8:24-25
(NKJV) "For we were saved in this hope: but hope that is seen is not hope: for why does
one still hope for what he seen? But if we hope for what we do not see, we eagerly wait for it
with perseverance."
Pengharapan berarti menantikan sesuatu yang akan diterima, dialami, dikerjakan, dan dimiliki di kemudian hari yang pada akhirnya menjadi kenyataan. Pengharapan berorientasi kepada masa depan dan berdasarkan iman karena merupakan sesuatu yang belum ada dan belum kelihatan. Pengharapan yang kuat perlu dimiliki oleh setiap orang berapapun usianya. Kita tidak bisa berkata: "Wajar saja dia berharap karena dia masih muda."
Yesaya 40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung,
Orang muda pun bisa kehilangan harapan. Namun, setiap orang yang menanti-nantikan Tuhan, berapapun usianya akan mendapat kekuatan baru sehingga bisa terbang seperti rajawali.
Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan
TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.
Isaiah 40:30-31
(AMP) Even youths grow weary and tired, And vigorous young men stumble badly,
But those who wait for the Lord [who expect, look for, and hope in Him] Will gain new strength
and renew their power; They will lift up their wings [and rise up close to God] like eagles
[rising toward the sun]; They will run and not become weary, They will walk and
not grow tired.
Orang yang menanti-nantikan Tuhan tidak pasif menanti, melainkan senantiasa berharap dan mencari Tuhan hingga beroleh kekuatan baru.
Ibrani 6:19-20 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi
jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus
telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan
Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Roma 4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun
Abraham berharap juga dan percaya,
bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
Pengharapan yang kuat tidak berdasarkan keoptimisan. Kita bisa optimis ketika melihat vaksin sudah ditemukan. Kita bisa optimis karena melihat situasi membaik. Namun, pengharapan karena iman tidak memiliki dasar untuk berharap. Abraham percaya bahwa dia akan memiliki banyak keturunan sekalipun dia sudah tua dan rahim isterinya sudah tertutup.
Roma 4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa
tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan
bahwa rahim Sara telah tertutup.
Roma 4:20-22 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
0 komentar:
Post a Comment