Saturday, January 23, 2021

Pengharapan yang Kuat ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah Online Minggu 24 Jan 2021

Roma 8:24-25 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Kita berharap karena kita belum melihatnya. Jika kita sudah melihatnya, apa lagi yang bisa kita harapkan?

Romans 8:24-25 (NKJV) "For we were saved in this hope: but hope that is seen is not hope: for why does one still hope for what he seen? But if we hope for what we do not see, we eagerly wait for it with perseverance."

Pengharapan berarti menantikan sesuatu yang akan diterima, dialami, dikerjakan, dan dimiliki di kemudian hari yang pada akhirnya menjadi kenyataan. Pengharapan berorientasi kepada masa depan dan berdasarkan iman karena merupakan sesuatu yang belum ada dan belum kelihatan. Pengharapan yang kuat perlu dimiliki oleh setiap orang berapapun usianya. Kita tidak bisa berkata: "Wajar saja dia berharap karena dia masih muda."

Yesaya 40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

Orang muda pun bisa kehilangan harapan. Namun, setiap orang yang menanti-nantikan Tuhan, berapapun usianya akan mendapat kekuatan baru sehingga bisa terbang seperti rajawali.

Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Isaiah 40:30-31 (AMP) Even youths grow weary and tired, And vigorous young men stumble badly, But those who wait for the Lord [who expect, look for, and hope in Him] Will gain new strength and renew their power; They will lift up their wings [and rise up close to God] like eagles [rising toward the sun]; They will run and not become weary, They will walk and not grow tired.

Orang yang menanti-nantikan Tuhan tidak pasif menanti, melainkan senantiasa berharap dan mencari Tuhan hingga beroleh kekuatan baru.

Ibrani 6:19-20 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

* DASAR dari pengharapan yang kuat adalah IMAN! Iman adalah DASAR (SUBSTANSI) dari segala sesuatu yang kita HARAPKAN dan BUKTI dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)

Roma 4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Pengharapan yang kuat tidak berdasarkan keoptimisan. Kita bisa optimis ketika melihat vaksin sudah ditemukan. Kita bisa optimis karena melihat situasi membaik. Namun, pengharapan karena iman tidak memiliki dasar untuk berharap. Abraham percaya bahwa dia akan memiliki banyak keturunan sekalipun dia sudah tua dan rahim isterinya sudah tertutup.

Roma 4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.

Roma 4:20-22 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Kuat Berharap

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.