Catatan
Ibadah ke-2 Minggu 18 Desember 2016
Yesaya 9:6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Ada pendeta yang curhat karena mengalami masalah yang
parah. Pak Leo hanya mengatakan kepadanya bahwa masalahnya tidaklah seberat
masalah Ahok. Pendeta itu pun tertawa... "Hahaha...
Ahok memang luar biasa", katanya. Ahok atau Tuhan Yesus yang luar
biasa? Tuhan Yesus yang luar biasa. Orang
yang paling menderita bukanlah orang yang tidak memiliki tujuan hidup melainkan
orang yang tidak punya Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana bisa Ahok tetap tertawa
dan mampu menyusun program di tengah-tengah permasalahan yang dia hadapi? Jika
tak ada kedamaian, dia tak akan bisa berpikir jernih.
Kedamaian orang percaya tidak terletak pada kedamaian itu
sendiri tetapi terletak pada Kristus. Yesus meminta kita tenang pada saat kapal
diterjang badai. Ini sebabnya ada orang yang suka bernyanyi ketika merasa takut
untuk menemukan kedamaian di dalam hatinya. Namun, tanpa Tuhan Yesus, ini
percuma saja. Tidak semua orang Kristen merasa damai dan bahagia karena tidak
semua orang Kristen benar-benar menerima Yesus.
Matius 14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
Suatu hari ada lomba melukis dengan tema 'Damai'. Pelukis
pertama menggunakan warna-warna yang cerah untuk melukiskan sebuah pantai
dengan air yang tenang dan tampak pula burung-burung beterbangan. Lukisan itu
pun diberi judul 'Damai'. Pelukis kedua menggunakan sketsa untuk melukiskan
serangan bom dan gedung-gedung yang porak poranda. Namun, di ujung kanan bawah dia
menggambar seorang kakek yang tertidur dengan pulasnya di balik batu meskipun
di sekelilingnya ada letusan bom-bom dan kekacauan. Lukisan itu pun diberi
judul 'Damai yang Sejati'.
Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Kedamaian sejati tidak ditentukan oleh situasi dan kondisi yang ada di sekeliling kita. Goncangan bisa terjadi dimana-mana tetapi
kita tetap bisa mendapatkan damai. Ketika Jakarta ramai, mau lari kemana? Ke
Amerika? Di Amerika pun ada pergolakan. Mau lari ke Eropa? Sama saja. Kita bisa
mengalami intimidasi dimanapun kita berada. Namun, di dalam Yesus kita bisa
merasa damai. Justru kita harus berhati-hati ketika semuanya terasa damai.
1 Tesalonika 5:1-3 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman — maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin — mereka pasti tidak akan luput.
Yesus adalah Raja Damai tetapi Dia datang bukan untuk
membawa damai karena kehadiran-Nya akan menimbulkan perlawanan dari orang-orang
yang tidak mau menerima-Nya.
Matius 10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
0 komentar:
Post a Comment