Sunday, October 25, 2020

Di Luar Gereja

Pelayananku
Catatan Ibadah Online Minggu 25 Okt 2020

Kalau dulu pak Andreas tidak suka merekrut orang Kristen, aku juga tidak suka bekerja untuk orang Kristen karena di komunitas gereja mereka terlihat seperti malaikat. Namun, di luar gereja mereka terlihat seperti ular berbisa. Lebih baik membantu orang non Kristen yang memiliki hati nurani dan mau melakukan kebenaran daripada membantu orang Kristen yang tidak punya hati dan mau ikut Tuhan hanya demi uang.

Sayangnya, kita tidak selalu diberi pilihan, seperti kata Kenneth E. Hagin: "Jangan berkata aku memilih pelayanan ini, karena sebenarnya kamu tidak dapat memilih, tetapi Allah yang memilih setiap orang untuk ditempatkan di dalam pelayanan." Kalau boleh memilih, aku maunya mengurusi hal-hal kecil, tetapi siapa sangka bukan kehendakku yang terjadi.

Seorang teman berkata: "Untung ya posisimu tinggi sehingga tidak dirumahkan ketika pandemi terjadi. Kita yang menjadi staf dan admin pasti dirumahkan duluan." Jawabku: "Kamu telah mengetahui bahwa sebelum pandemi ada yang berusaha menyingkirkanku, tetapi doa menyelamatkanku. Perbanyaklah doa." Hmm... sejujurnya posisi tinggi bukan keinginanku. Ini maunya Tuhan. Ini bukan soal untung rugi. Ini soal tanggung jawab yang Tuhan percayakan karena Tuhan tidak mau kita jadi ekor dan kata-Nya: “Tumbuh tuh ke atas, bukan ke samping.”

Ketika enggan, aku pun berulang kali harus dipaksa terbang, seperti anak burung rajawali. Ketika resign sebagai staf karena tidak mau memalsu tanda tangan pada nota, aku sempat melamar kerja sebagai staf di tempat lain. Namun, tak ada yang mau menerimaku sebagai staf. Eh, ketika melamar sebagai supervisor, langsung diterima. Akhirnya aku mulai terbiasa sebagai supervisor.

Namun, beberapa tahun kemudian aku dipaksa berhenti sebagai supervisor oleh bos Kristen berkacatama kuda. Ketika mencari posisi supervisor lain, tidak ada yang mau menerima. Eh, tiba-tiba ada teman yang memintaku membantunya. Tanpa menanyakan posisinya, tahu-tahu aku sudah menjadi manajer. Hah! Tuhan ini lho ahlinya memaksa orang tanpa dia sadari. Aku ini mau balik ke posisi ekor, tetapi tidak ada yang mau menerimaku. Wew... jika Tuhan sudah berkehendak, tak ada yang bisa menghalangi-Nya, termasuk diri sendiri. Bila Tuhan membuka pintu, tak ada yang bisa menutupnya. Bila Dia sudah menutup pintu, tak ada pula yang bisa membukanya.

BILA KAU yang MEMBUKA PINTU
Segala perkaraku kuserahkan pada-Mu, Allah pembelaku. Segala kuatirku kutaruh di kaki-Mu, Allah pem’liharaku.
Reff: Bila Kau yang membuka pintu, tak ada satupun dapat menutupnya. Bila Kau yang mengangkat aku, tiada yang dapat merendahkanku.

Alhasil, aku hanya bisa bertanya-tanya: "Mengapa orang lain bisa bertahun-tahun tetap berada di sarang yang sama, tetapi aku kok dipaksa terbang terus dan semakin lama semakin tinggi?" Padahal, semakin ke atas, anginnya tuh semakin kencang sehingga aku sungguh bete dengan hal ini.

Beberapa hari lalu keturunan Pinokio berkata: "Apa kamu tidak mengetahui bahwa saat ini sedang krisis? Kamu ini tetap saja kenceng." Ya... kenapa tidak? Ikut Tuhan itu bukan separuh waktu atau separuh hati atau saat tidak krisis saja atau saat terang saja. Sekalipun langit runtuh, sekalipun bumi berguncang, sekalipun keturunan Pinokio marah-marah sampai berbusa atau sampai stroke, dia tidak bisa melarangku kenceng atau mengambil jalan lurus. Jika aku sudah mengatakan A, sebisa mungkin aku akan tetap melakukan A.

2 Samuel 22:26-27 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.

Kalau dia memilih berlaku bengkok, Tuhan pun akan belat-belit terhadapnya. Silahkan saja kalau Pinokio mau marah-marah dan mengumbar janji palsu demi meraih kepercayaan orang-orang. Sebelum krisis dia sudah menipu karyawan dan pelanggan dengan janji-janjinya itu. Banyak yang dijanjikan sesuatu, tetapi tidak ditepati. Di tengah krisis masih mau lebih daripada itu? Luar binasa.

Karena terlalu pintar, dia pun tidak menyadari bahwa dia sudah kehilangan kepercayaan dari banyak pihak. Satu per satu orang benar sudah ditarik keluar dari tempatnya untuk dipindahkan ke tempat yang lebih baik. Ini berarti tak lama berselang tempatnya akan dihuni oleh roh-roh jahat setelah kapten kapal juga hengkang dari sana. Wew... ini madesu, kecuali dia sungguh-sungguh mau merendahkan diri di hadapan Tuhan.

2 Samuel 22:28 Bangsa yang tertindas Engkau selamatkan, tetapi mata-Mu melawan orang-orang yang tinggi hati, supaya mereka Kaurendahkan.

PILIHANKU
Verse: Kau Tuhan yang mulia turun ke dunia 'tuk tebus segala dosa. Kau beri keselamatan, beri kesempatan. Kasih-Mu mengubahkan.
Pre-Chorus: Jika kuakui semua dosaku, maka Kau adalah setia dan adil. Kau 'kan mengampuni dan sucikan dari segala yang jahat.
Chorus: Tak mau kuhidup bagi dunia ini lagi. Tak ingin kompromi. Tak ingin lakukan hal yang dapat dukakan hati-Mu. Tak mau kuhidup di luar tutur kata firman-Mu yang telah bebaskanku. Yesus kebenaran-Mu adalah... Adalah pilihanku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.