Sunday, September 13, 2020

Mengajukan Pertanyaan

Pekerja dan Pelayan
Catatan Ibadah Online Minggu 13 Sept 2020

Seorang teman Kristen bertanya: "Benarkah hanya orang Kristen yang bisa masuk surga?" Namun, dia mengajukan pertanyaan kepada orang yang salah. Hehehe... yang ditanya juga sering mempertanyakannya di dalam hati. Ini semua bermula dari peristiwa-peristiwa yang kami lihat dalam keseharian. Kami sama-sama mengenal orang Kristen yang kelakuannya menghadirkan neraka. Kami pun sama-sama mengenal orang non Kristen yang kelakuannya menghadirkan surga.

Jadi, aku hanya menjawab: "Kata pendeta sich begitu, tetapi aku sendiri tidak yakin akan hal itu." Aku teringat dulu ada seorang bapak yang berkata: "Mungkin Tuhan sengaja membuat beberapa orang pindah agama agar sesama umat beragama bisa saling menghargai perbedaan antar agama." Hmm... mungkin dia benar.

Takut Ketakutan
Lalu temanku menimpali: "Iya, Tuhan pasti memberi upah setimpal dengan perbuatan kita. Mana mungkin orang-orang baik dimasukkan neraka hanya karena tidak menerima Kristus?" Iya... tak mungkin seperti itu. Kita memang diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi kita diberi hidup untuk berbuat baik. Orang baik pasti disukai dan didoakan oleh banyak orang sehingga kemungkinan besar bisa beroleh keselamatan pula.
Matius 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Hanya orang-orang Kristen yang bisa memanggil Tuhan sebagai Bapa karena mereka otomatis menjadi anak-anak Allah setelah lahir baru. Namun, menurut ayat di atas orang yang membawa damai akan disebut anak-anak Allah pula dan setahuku yang membawa damai bukan hanya orang Kristen. Wew... malahan ada orang Kristen yang seringkali menjadi biang keributan.
Matius 21:28-30 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.
Ada orang yang masuk Kristen, tetapi tetap hidup secara duniawi, seperti selingkuh. Padahal, dia mengaku percaya kepada Yesus. Jika memang percaya, mengapa tidak mau melakukan yang Yesus ajarkan? Iya iya aja, tetapi tidak dilakukan. Sementara itu, ada orang Kristen yang bisa melepaskan diri dari belenggu narkoba setelah pindah agama. Mengapa bisa demikian?
Amsal 17:21 Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita.
Sebagai anak, kadang kala kita merasa bebas berbuat sesuka hati kita karena kita berpikir bahwa seorang Bapa tidak mungkin tega terhadap anak-Nya sendiri. Namun, ketika pindah ke agama lain, si anak mungkin merasa sebagai hamba Allah saja. Karena tidak lagi memiliki status sebagai anak, dia pun berubah menjadi baik karena hormat dan takut kepada Tuannya.
Lukas 15:18-19 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
Matius 21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Melakukan Kehendak Bapa
Jika orang non Kristen tidak mengenal Yesus, tetapi mau berusaha melakukan yang Yesus kehendaki, mana mungkin Yesus menutup mata terhadapnya? Jika orang non Kristen tidak mau menjadi anak Allah, tetapi mau menjadi hamba Allah yang senantiasa takut kepada-Nya, mana mungkin Tuhan abaikan? Namun, semua tentu mengetahui bahwa menjadi anak lebih baik daripada menjadi hamba karena seorang anak pasti berhak memperoleh warisan, sedangkan hamba belum tentu. Meskipun demikian, pastikan kita menjadi anak yang menghormati Bapa.
Galatia 3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Eliezer - hamba Abraham belum tentu mendapat bagian warisan sekalipun sudah bekerja dengan baik untuk Abraham selama puluhan tahun lamanya. Namun, Ishak yang merupakan keturunan Abraham pasti beroleh warisan janji Allah dari Abraham. Begitu pula dengan kita yang menjadi milik Kristus.

HANYA di DALAM NAMA-NYA
Firman terangi jalanku. P'risai iman di s’tiap waktu. Lindungiku dari s’gala... Tak pernah kuragu kar’na Dia bersamaku, setia menjaga dengan kuasa mulia.
Hanya di dalam nama-Nya Yesus Dia sumber pengharapan di s’panjang hidupku. Hanya di dalam kuasa-Nya pasti tersedia kemenangan bagiku s’lama-lamanya.
Kebenaran yang bebaskan s’lalu b’rikanku kekuatan hadapi s’gala tantangan. Dalam nama-Nya ada pengharapan. Dalam kuasa-Nya kem’nangan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.