Sunday, September 6, 2020

Bertumbuh Dewasa ~ Pdt. Stefanus Sujono

Catatan Ibadah Online Minggu 6 Sept 2020
Kebanyakan orang Kristen up and down (naik turun) imannya ketika menghadapi masalah. Ini karena mereka belum bertumbuh dewasa.
Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Sebagai anak Allah seharusnya kita memilili exousia (otoritas) untuk menaklukkan semua masalah dan hidup berkemenangan. Jadi, otoritas merupakan hak istimewa untuk menggunakan kuasa. Otoritas itu dipakai untuk meraih kemenangan. Anak Allah dalam bahasa Yunani ada 2 kata, yaitu:
1. Teknon / anak Allah yang masih kecil. Yohanes 1:12 menggunakan kata teknon ini. Setiap orang Kristen yang lahir baru otomatis akan menjadi anak Allah / teknon.
2. Huios / anak / putra. Ini anak Allah yang sudah dewasa.

Apakah exousia bisa digunakan oleh anak Allah? Kita diberikan otoritas artinya hak untuk menggunakan kuasa Allah. Otoritas lebih tinggi daripada kuasa. Ini seperti polisi berseragam yang mengatur lalu lintas. Ketika kendaraan dihentikan oleh polisi, kita akan mematuhinya karena kita semua tunduk kepada otoritas. Namun, jika seorang anak kecil memakai baju polisi, dia tidak memiliki kuasa karena dia belum diberi otoritas.

Jadi, pribadi yang berhak untuk menggunakan kuasa itu adalah anak Allah yang sudah dewasa. Maka dari itu, kita harus mengalami pertumbuhan hingga menjadi dewasa. Dulu pak Stefanus menerima Yesus karena melihat perubahan hidup teman kosnya. Semula temannya suka mabuk-mabukan, tetapi tiba-tiba suka membaca Alkitab dan menyanyikan lagu-lagu Kristen. Perubahannya tersebut membuat pak Stefanus tertarik untuk mengenal Yesus. Dia berpikir bahwa jika Yesus bisa mengubah temannya, tentulah Yesus juga bisa mengubah dirinya. Maka, dia pun menerima Yesus padahal sebelum bertobat dia selalu menghujat Yesus.

Proses Dewasa
Pak Stefanus dan temannya bertumbuh pada saat hampir bersamaan. Namun, ketika pak Stefanus sudah bertumbuh pesat, temannya masih jatuh bangun dalam dosa. Ini karena temannya menggantungkan pertumbuhannya kepada hamba-hamba Tuhan. Dia selalu mencari hamba Tuhan dan minta didoakan atau dikonseling. Kemanapun hamba Tuhan itu pergi, dia akan menemuinya. Dia pun selalu on fire acapkali habis dikonseling. Setelah itu bisa redup kembali.

Sementara itu pak Stefanus terus berusaha mengalami pribadi Kristus. Sekalipun mengagumi beberapa hamba Tuhan, dia tidak menggantungkan pertumbuhan rohaninya kepada hamba Tuhan. Suatu kali pak Stefanus mengadakan KKR dan temannya mendengar namanya. Karena tidak ada foto, temannya penasaran (dia teman lamaku atau bukan) sehingga menyempatkan diri untuk melihatnya.

Nah, sehabis pak Stefanus berkhotbah, temannya menyempatkan diri menemuinya. Lantas dia berkata: "Tak kusangka Tuhan memakaimu hingga bisa seperti ini." Sementara itu temannya mengaku bahwa dia masih tetap sebagai jemaat biasa dan tidak melakukan pelayanan. Lalu pak Stefanus memberitahu bahwa Tuhan juga bisa memakainya jika dia mengejar pengalaman bersama Kristus.

Cara Bertumbuh Dewasa:
1. Kita harus mengalami pribadi Kristus.
2. Kita harus mengalami pekerjaan Kristus. Selama hidupnya Yesus telah melakukan pelayanan dengan menjangkau orang-orang berdosa. Salah satunya Zakheus yang mengalami perubahan hidup karena perjumpaan dengan Yesus.

Ada seorang ibu yang kehilangan anak. Dia sudah mencarinya kemana-mana hingga menemui orang pintar, tetapi anaknya tetap tidak ditemukan. Padahal, dia yakin anaknya masih hidup. Hal ini membuatnya selalu murung dan enggan tersenyum. Namun, dia berubah setelah dilayani pak Stefanus dan dimuridkan. Dia pun beroleh damai sejahtera, menjadi ramah, dan murah senyum.

Dewasa Rohani
Kemudian dia terus bertumbuh hingga bisa melayani 12 jiwa yang belum mengenal Kristus sekalipun dia tidak pandai bicara dan tidak banyak mengetahui isi Alkitab. Jika dia tidak terlihat sehari saja, kedua belas orang itu akan mencarinya. Ketika dikunjungi pak Stefanus, dia minta didoakan agar hasil panennya bagus sehingga bisa memberkati 12 orang pula. Ini murid Yesus yang luar biasa. Di tengah keterbatasannya dia punya kesediaan berbagi.

Jadi, jika ingin bertumbuh dewasa, kita pun harus melanjutkan pekerjaan Kristus dengan bertumbuh di dalam pelayanan. Exousia / otoritas akan Tuhan berikan kepada anak-Nya yang dewasa. Dengan demikian, kita akan selalu hidup berkemenangan apapun yang terjadi.

KU TETAP CINTA
Ku tetap cinta, ku tetap cinta. Walau badai datang menerpa, ku tetap cinta.
Ku tetap setia, ku tetap setia. Walau topan datang menerpa, ku tetap setia.
Terlalu banyak yang Tuhan t'lah beri. Tak 'kan mungkin kubalas dari apa yang kumiliki.
Kupersembahkan.... seluruh hidupku. Biar ku tetap cinta dan ku tetap setia untuk s'lama-lamanya.....

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.