Sunday, August 2, 2020

Memberi Tuh …

Bertumbuh di Dalam Keluarga
Catatan Ibadah Online Minggu 02 Agt 2020

Ketika akan bekerja di rumah, seperti biasa kucolokkan kabel laptop mini ke stop kontak karena baterainya sudah kadaluarsa. Namun, kali ini laptop mini tak mau menyala. Gelap tetap menutupi layar sekalipun sudah kutekan tombol power. Hmm... mulailah kusadari bahwa keyboard laptop miniku penuh air. Astaga! Ini pasti ulah anak-anak banyak akal yang dititipkan di rumahku selama ortunya bekerja di kantor.

Huff... Buru-buru kumatikan laptop mini tersebut dan kukeringkan keyboardnya dengan tissue agar tidak terjadi korslet (hubungan pendek arus listrik). Lantas kubuka pula bagian bawah keyboard untuk mengecek keadaannya. Ternyata air hanya membasahi keyboard. Maka, kucoba menyalakan laptop lagi, tetapi tetap tak mau menyala. Duh sebel dech. Lantas kuberitahu ortu anak-anak itu bahwa laptop miniku tidak bisa menyala karena disiram air oleh anaknya. Selain itu, aku pun berniat meminta kembali laptop besar yang kupinjamkan kepada isterinya jika sudah tidak dipakai.

Eh, ternyata isterinya masih memerlukan laptop besar itu untuk bekerja di rumah. Ini karena salah satu teman kerjanya ditemukan positif Covid-19 sehingga kantornya menerapkan social distancing dengan cara meminta karyawan masuk kerja secara bergantian. Hmm... ya udah dech. Akhirnya kupinjam laptop mini milik titiku yang sedang tidak dipakai.

About LoveTak lama berselang anak-anak tersebut datang lagi. Si cece (8 tahun) menjelaskan bahwa kemarin titi (4 tahun) yang memberi air pada laptop miniku dan dia tidak mengetahuinya. Duh.. apa yang ada di pikirannya saat itu? Semasa kecil aku pun banyak akal seperti mereka, tetapi tak pernah terpikir olehku untuk memberi minum barang elektronik. Wew.. susah dech memahami pikiran anak-anak zaman now.

Rasanya aku ingin memarahi anak itu, tetapi sayang beribu sayang tuh anak pasti tidak memahami perbuatannya. Dengan wajah polos dan kata-kata yang belum jelas, titi bertanya kepadaku sembari senyum-senyum: "Napa yi? Napa yi? Napa yi?" Lalu berlari pergi begitu saja. Fiuuuuh... Tarik nafas dalam-dalam dan segera hembuskan. "Tiiiii, lain kali semua barang yang ada kabelnya jangan diberi air ya...", begitulah pesanku kepadanya. Cecenya pun menasehati dia. Semoga aja dia paham.

Beberapa saat kemudian seorang teman menawarkan laptopnya untuk dibeli olehku karena mendengar laptopku rusak. Wuih… cepat sekali responnya. Memang sich keuntungan bisnis bermula dari masalah. Jika kita bisa menyelesaikan masalah orang lain, tentu bisnis akan meraup keuntungan. Namun, masa di tengah pandemi beli laptop? Ogah ah. Lebih baik kutunggu laptopku kering seraya kudoakan agar esok laptop miniku bangkit dari kematian dan hidup kembali.

KU AKAN BANGKIT LAGI
Verse 1: Kutahu Kau Tuhan yang sanggup melakukan segala sesuatu. Dan tak ada satupun rencana-Mu yang akan gagal di dalam hidupku.
Reff: S'bab itu ku akan bangkit lagi di dalam janji-Mu yang memberikan pengharapan yang teguh. S'bab itu ku akan maju lagi di dalam kuasa-Mu yang membawaku dari kemenangan sampai kemenangan.
Verse 2: Kutahu Kau Tuhan yang telah menetapkan langkahku sempurna. Walau kujatuh, tak 'kan tergeletak. Kau yang mengangkatku kembali tegak.
**** Dari kemuliaan sampai kemuliaan. Dari kemenangan sampai kemenangan.


0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.