Sunday, August 9, 2020

Membangun Hubungan ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah Online Minggu 09 Agustus 2020

Saat ini ratusan negara mengalami krisis. Semula ini hanya krisis kesehatan, tetapi kemudian menjadi krisis multi-dimensi. Krisis ini pun berdampak kepada keluarga. Krisis ekonomi membuat keuangan keluarga terganggu. Selain itu, anak-anak harus belajar di rumah sehingga ortu harus turut mendidik anak. Alhasil, salah satu orang tua harus berhenti kerja untuk menjaga anak sehingga penghasilan keluarga semakin berkurang. Semenjak krisis di Cina angka perceraian pun meningkat. Memang faktor ekonomi seringkali merupakan faktor utama terjadinya perceraian.

Untuk mengatasi krisis tersebut dan tetap mempertahankan hubungan, kita harus:
1. Bersabar satu dengan yang lain.
Kolose 3:13a Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain,
 Cara Bersabar, yaitu:
a. Memiliki Empati. Belajarlah menempatkan kaki kita di dalam sepatu orang lain. Coba pikirkan andai kita ada di posisinya, bagaimana perasaan kita.

b. Kita perlu sadar kita dalam satu perahu.
Film Life of Pi menceritakan tentang sebuah keluarga India yang memiliki banyak hewan. Suatu hari mereka naik kapal untuk menjual hewan-hewannya, tetapi di tengah laut kapal mereka dihantam badai. Kemudian Pi yang selamat dari badai menyadari bahwa dia ada di kapal sekoci bersama seekor harimau. Karena menyadari bahwa mereka ada di kapal yang sama, mereka pun bekerja sama. Mereka tidak akan bisa selamat jika salah satu meninggal. Ternyata harimau juga pintar menangkap ikan.

Love Tips
Karena terlalu lama berada di rumah, hal ini juga mengakibatkan orang mudah marah. Dulu tidak perlu bertemu anak dan pasangan selama 8 jam kerja, tetapi sekarang 24 jam bertemu. Hal ini pun bisa memicu konflik karena kelemahan pasangan jadi terlihat semua. Krisis kesehatan juga bisa membuat anggota keluarga yang sehat lelah menjaga yang sakit karena tak kunjung sembuh. Sementara yang sakit turut stress karena tidak sembuh-sembuh sehingga mudah marah.

2. Mengampuni satu dengan yang lain.
Kolose 3:13b dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Love Weak
Alain de Botton menulis 'Why You will Marry the Wrong Person?' Dia mematahkan pandangan perihal hubungan romantis dalam pernikahan. Menurutnya, kita pasti akan menikahi pasangan yang menjengkelkan kita, baik sengaja maupun tidak. Kita pun juga akan menjengkelkan pasangan kita. Sekalipun dia atheis, pendapatnya benar. Kita tidak mungkin mendapatkan pasangan yang akan memenuhi semua harapan kita. Oleh karena itu, kita harus bisa mengampuni. Mengampuni bukan demi orang lain. Mengampuni justru bermanfaat untuk diri sendiri.

3. Mengasihi satu dengan yang lain.
Kolose 3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Lukas 6:27-36 mengajar kita untuk mengasihi dan memberkati musuh-musuh kita, berbuat baik, serta bermurah hati seperti Bapa di Surga. Namun, anggota keluarga bukanlah musuh kita. Jika musuh saja harus dikasihi, terlebih lagi anggota keluarga kita.

4. Bersyukur, Bersyukur, Bersyukur.
Kolose 3:15b Dan bersyukurlah.
Kolose 3:16 ... kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Kolose 3:17 ... sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Kata 'bersyukur' dinyatakan sampai 3 kali. Ini penting untuk dilakukan. Ada orang yang suka mengkritik gereja. Kasihan orang seperti ini. Gereja memang tidak sempurna, tetapi kalau orang itu terus menerus mencari kelemahan gereja, lama-lama dia akan semakin pahit karena hidupnya dipenuhi oleh hal-hal negatif. Selain mengkritik, hindari keluhan. Tak ada orang yang suka dekat-dekat dengan orang yang suka mengeluh. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersyukur.

Di London diadakan 'Boring Conference' secara rutin. Di sini diperdengarkan hal-hal membosankan, seperti bunyi vending machine, bunyi bel es krim, atau dijelaskan tentang palet kayu. Sekalipun membosankan, banyak sekali orang-orang yang mau hadir di sana karena mereka mengajarkan peserta untuk menghargai hal-hal membosankan.
Behind every boring subject is another layer of boringness you could have never imagined. (Di balik setiap subjek yang membosankan ada lapisan kebosanan yang tidak pernah Anda bayangkan.) ~ boringconference.com
ENGKAU RAJA
Kutinggikan Engkau Raja yang duduk di atas tahta.
Engkau mulia, ajaib dan heran.
Kukagum akan Engkau, Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.