Sunday, June 21, 2020

Tidak Sedap Didengar

Catatan Ibadah Online Minggu 21 Juni 2020

Selanjutnya, aku pun mencari tahu tentang telepati dan hipnoterapi dari sudut pandang Kristen karena biasanya para pendeta menentang hal ini, padahal beberapa pakar NLP (Neuro Linguistic Programming) membahas hal tersebut. Lantas aku membaca curhatan seorang wanita Kristen dari Ambon. Identitasnya tidak terlalu jelas, tetapi pertanyaannya cukup menggelitik. Dia bertanya: "Apakah aku memiliki roh penipu?”

Sejak kecil dia bisa melihat roh-roh. Ayahnya yang muslim pernah belajar NLP dan hipnoterapi. Ketika ayahnya meninggal, dia bisa berkomunikasi dengan rohnya. Dia juga bisa bertelepati hanya dengan ibunya. Dia bisa meramalkan kematian orang-orang terdekatnya. Dia juga pernah meramalkan adanya kerusuhan. Semuanya pun terjadi seturut ramalannya. Hal ini membuatnya dianggap pembawa sial dan dikucilkan, termasuk oleh orang-orang Kristen di daerahnya. Di tengah pergumulannya dia bermimpi didatangi pria berjubah putih, tetapi dia tidak bisa melihat wajahnya. Lantas aku teringat akan pria berjubah putih yang memberiku secarik kertas dengan menampakkan punggungnya saja. Oh, aku juga tidak bisa melihat wajahnya. Namun, semenjak mimpi tersebut kemampuannya tidak hilang.

Beberapa saat kemudian dia pun dipertemukan dengan seorang pria yang memiliki kemampuan serupa dengan dirinya. Hal ini membuatnya sedikit tenang. Namun, mereka berdua pun sepakat meminta kepada Tuhan untuk merahasiakan masa depan mereka. Walau demikian, wanita tersebut tetap risau dengan pengucilan orang-orang di sekitarnya. Selain itu, dia merasa takut ketika harus mengetahui kematian orang-orang di sekitarnya sebelum hal itu terjadi. Lantas beberapa orang menyarankan dia untuk berdoa kepada Yesus agar Dia mengambil kemampuannya jika memang bukan berasal dari-Nya. Orang lain lagi menyarankan dia agar menggunakan kemampuannya untuk melakukan penginjilan kepada orang-orang yang diketahuinya akan meninggal.

Hmm... aku tak tahu harus berkata apa. Itu salah satu cerita unik yang pernah kubaca. Bagaimana jika dia tidak memiliki roh peramal, tetapi roh nabi? Jika dia dikucilkan, siapa yang bisa mengajarinya atau mengarahkannya? Dulu Elisa dipersiapkan oleh Elia sehingga tidak sampai shock dengan dunia kenabian. Di Alkitab Perjanjian Lama nabi Mikha dibenci raja Israel karena selalu menubuatkan malapetaka. Tentu saja hal ini tidak sedap didengar. Bahkan, serombongan nabi juga membencinya sehingga tak ada yang membelanya di depan raja. Untunglah Tuhan tetap menyertai nabi Mikha hingga dia tetap mampu berdiri teguh.
1 Raja-raja 22:18 Kemudian raja Israel berkata kepada Yosafat: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan hanya malapetaka?"
Tantangan nabi
Nabi Yeremia juga menderita karena menubuatkan malapetaka yang tidak sedap didengar, tetapi Tuhan selalu menghibur dan menguatkannya. (Kitab Yeremia) Setelah semua terjadi menurut nubuatannya, barulah bangsanya percaya. Nabi Elia juga pernah menubuatkan kematian tragis keluarga Ahab dan terjadilah seperti itu karena keluarga Ahab tetap tidak mau bertobat. Lalu apa beda ramalan dengan nubuatan? Beda istilah aja? Mungkin sumbernya saja yang berbeda. Satunya dari Tuhan, lainnya bukan dari Tuhan.
1 Raja-raja 22:23 Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu."
Bagaimanapun juga orang Kristen tetap harus hati-hati dalam menghakimi orang sebagai peramal. Jangan sampai nabi dicap peramal dan sebaliknya peramal malah disebut nabi karena kadang kala ada orang yang mengaku nabi, tetapi justru dikendalikan oleh roh penipu atau roh dusta.
Lalu di dalam Perjanjian Baru ada nabi Agabus yang menubuatkan bahwa Paulus akan diikat. Nubuatan yang tidak sedap didengar, tetapi Paulus sudah siap menghadapinya.
Kisah Para Rasul 21:13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus."
Andai Paulus tidak siap menerima nubuatan nabi Agabus, mungkinkah dia akan membenci Agabus dan mengucilkannya dalam jemaah?
Kisah Para Rasul 16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
Ada seseorang yang mempunyai roh tenung yang menguntungkan tuannya. Orang ini terkesan memuji-muji Paulus. Namun, Paulus justru mengusir roh tenung dari dalam dirinya. Bagaimana Paulus tahu bahwa dia dihinggapi roh tenung? Padahal, dia mengatakan hal yang terkesan positif. Tuannya juga diuntungkan olehnya, bukan dirugikan. Oh, tampaknya Paulus bisa membedakan roh. Orang Kristen juga perlu meminta karunia membeda-bedakan roh agar tidak salah menilai kemampuan orang sehingga hanya mau menerima perkataan yang sedap didengar.

KERINDUANKU
Ajarku ‘tuk lebih lagi mengasihi-Mu. Bawaku mengerti isi hati-Mu. Baharuilah batinku dengan kuasa Roh-Mu. Inilah segenap hidupku kuberikan bagi-Mu.
Selama hidup kurindu menyatakan kemurahan-Mu yang t’lah Kau perbuat di hidupku sebab Kau terlebih rindu ‘tuk pulihkanku. Bawaku  menjadi kesayangan-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.