Sunday, May 3, 2020

Pembersihan Pikiran ~ Pdt. Arman Harijanto (Jakarta)

Catatan Ibadah Online Minggu 3 Mei 2020
Markus 11:15-16 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
Yesus menyucikan Bait Allah. Ada 4 pelataran di kawasan Bait Allah, yaitu:
1. Pelataran kaum non-Yahudi
2. Pelataran kaum perempuan
3. Pelataran kaum Israel
4. Pelataran kaum imam.
Kala itu yang disucikan Yesus adalah pelataran kaum non-Yahudi agar mereka bisa beribadah dengan baik. Orang Yahudi menajiskan mata uang lain dan hanya mau menerima mata uang Yahudi. Ini sebabnya kaum non-Yahudi harus menukar uang mereka terlebih dahulu sebelum memberikan persembahan. Masalahnya orang Yahudi menetapkan biaya penukaran uang. Jika biayanya wajar, tak masalah, tetapi mereka meminta biaya penukaran yang amat tinggi.

Selain itu, merpati juga diperjualbelikan dengan harga tak wajar karena merpati juga dipakai untuk persembahan. Andaikan di luar Bait Allah dijual Rp5, di sini mereka menjualnya seharga Rp75. Jadi, harganya dinaikkan 15 kali lipat. Hal tersebut dapat membatasi kebebasan beribadah kaum non-Yahudi sehingga Yesus menyucikan Bait Allah. Penyucian ini menarik karena dilakukan oleh Yesus sendiri. Penyucian berarti ada pembersihan (cleanse / katharizo).

Pembersihan ada 2 macam, yaitu pembersihan fisik dan pembersihan moral. Pembersihan fisik sudah sering kita lakukan saat ini, seperti mencuci tangan atau membersihkan peralatan makan. Sementara itu pembersihan moral berkaitan dengan pembaharuan pikiran. Pikiran perlu dibersihkan karena pikiran cenderung mempengaruhi tindakan seseorang. 3 cara berpikir yang perlu dibersihkan, antara lain:
1. Secular mind: pikiran yang berfokus kepada hal-hal duniawi semata sehingga hanya mengejar keuntungan sebesar-besarnya.
2. Skeptical mind: pikiran yang berfokus kepada hal-hal negatif sehingga selalu diliputi keraguan. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya iman seseorang.
3. Sinful mind: pikiran yang menentang kebenaran sehingga sekalipun mengetahui bahwa hal itu salah, tetap saja diterobos.

Pikiran Kristus
Sebaiknya kita memiliki pikiran yang telah diperbaharui (renewed mind) atau pikiran rohani (spiritual mind), sebagai berikut:
#Worship (Penyembahan). Dengan menyucikan Bait Allah, Yesus berharap orang-orang non Yahudi sudah bisa beribadah sejak di pelataran, sekalipun belum masuk sampai ke dalam Bait Allah yang paling dalam.
#Prayer (Berdoa). Mungkin akhir-akhir ini semakin banyak orang yang melakukannya.
#Instruction (Instruksi). Setelah menyucikan Bait Allah, Yesus tidak langsung pergi, tetapi Dia memberi instruksi atau mengajar.
Markus 11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
Kita pun harus memiliki hati yang mau diajar atau diberi instruksi oleh-Nya.
#Sacrifice (Pengorbanan). Sekalipun Yesus dibenci oleh para imam kepala dan ahli-ahli Taurat, Dia tetap mau melayani di Bait Allah. Pengorbanan berarti rela melayani.
Markus 11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
Agar bisa memiliki spiritual mind, kita harus berfokus kepada Yesus yang telah mengorbankan Diri-Nya bagi kita. Kita harus membaca Alkitab dan merenungkannya hingga mengalami pembaharuan pikiran.
Ibrani 9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
MENGENAL-MU
Bila kubuka mataku dan lihat wajah-Mu, kuterkagum. Bila kulihat hidupku dan karya tangan-Mu, kutersanjung. Kar'na semua yang baik dalam hidupku, itulah karya-Mu. Kau b'ri k'sempatan yang baru.
Reff: Dan kuingin mengenal-Mu Tuhan lebih dalam dari s'mua yang kukenal. Tiada kasih yang melebihi-Mu. Ku ada untuk menjadi penyembah-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.