Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 Jan 2020
"Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: ...
Oke, aku belum bisa seketika
memindahkan mereka dari Mesir ke tanah
Kanaan. Namun, aku bisa memberi mereka harapan. Jika mereka kuat, mereka boleh
bertahan melalui jalan orang Filistin. Namun, jika tidak kuat, mereka boleh
pergi melewati padang gurun. Apapun jalan pilihan mereka, ujungnya
tetaplah tanah Kanaan.
Bila terjadi
kecemasan, Jadikanlah aku pembawa harapan,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
(penggalan doa Santo Fransiskus dari Asisi)
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
(penggalan doa Santo Fransiskus dari Asisi)
Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Maka, kuyakinkan mereka
bahwa masa depan sungguh ada dan harapan mereka tidak akan hilang. Sekalipun
mereka merasa tidak dihargai oleh dewa mamon, setidaknya mereka tetap mampu
menghargai diri mereka sendiri.
Nah, kebetulan aku juga
mendapat kiriman tulisan nan bijak dari penulis tak bernama yang dahulu kala
sudah pernah kubaca. Dengan membaca tulisan ini mereka pun menyadari bahwa
nilai diri mereka tidak dapat ditentukan oleh dewa mamon. Pikiran dewa mamon
sudah gelap sehingga tidak bisa melihat nilai mereka yang sesungguhnya. Mereka
hanya perlu mencari dan menemukan kerajaan yang tepat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang murid sedang membersihkan
aquarium gurunya, ia memandang ikan arwana merah dengan takjub... Tak sadar
gurunya sudah berada di belakangnya...
"Kamu tahu berapa
harga ikan itu?" tanya sang guru..
"Tidak tahu", jawab si murid...
"Tidak tahu", jawab si murid...
"Coba tawarkan
kepada tetangga sebelah", perintah sang guru... Ia memfoto ikan itu dan menawarkan ke tetangga..
Kemudian kembali menghadap sang guru...
"Ditawar berapa nak?" tanya sang guru..
“50.000 Rupiah guru", jawab si murid mantap...
"Ditawar berapa nak?" tanya sang guru..
“50.000 Rupiah guru", jawab si murid mantap...
"Coba tawarkan ke
toko ikan hias!!", perintah sang guru lagi..
"Baiklah guru", jawab si murid. Kemudian ia beranjak ke toko ikan hias...
"Baiklah guru", jawab si murid. Kemudian ia beranjak ke toko ikan hias...
"Berapa ia
menawar ikan itu?", tanya sang guru..
"800.000 Rupiah guru", jawab si murid dengan gembira, ia mengira sang guru akan melepas ikan itu...
"800.000 Rupiah guru", jawab si murid dengan gembira, ia mengira sang guru akan melepas ikan itu...
"Sekarang coba
tawarkan ke Si Fulan, bawa sertifikat ini sebagai bukti bahwa ikan itu sudah
pernah ikut lomba", perintah sang guru lagi..
"Baik guru", jawab si murid. Kemudian ia pergi menemui si Fulan yang dikatakan gurunya. Setelah selesai, ia pulang menghadap sang guru.
"Baik guru", jawab si murid. Kemudian ia pergi menemui si Fulan yang dikatakan gurunya. Setelah selesai, ia pulang menghadap sang guru.
"Berapa ia
menawar ikannya?"
"50 Juta Rupiah guru"... Ia terkejut sendiri menyaksikan harga satu ikan yang bisa berbeda-beda...
"50 Juta Rupiah guru"... Ia terkejut sendiri menyaksikan harga satu ikan yang bisa berbeda-beda...
"Nak, aku sedang mengajarkan kepadamu bahwa kamu
hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat...
Oleh karena itu, jangan pernah kamu tinggal di tempat
yang salah lalu marah karena tidak ada yang menghargaimu... Mereka yang
mengetahui nilai kamu itulah yang akan selalu menghargaimu."
Kita semua adalah orang biasa dalam
pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita. Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita. Kita
istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita. Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi
orang yang penuh kedengkian terhadap kita. Kita adalah orang-orang jahat di
dalam tatapan orang-orang yang iri akan kita.
Pada akhirnya, setiap orang memiliki
pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik di
mata orang lain.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
'Tuhan tidak meminta kita sukses. Tuhan hanya meminta kita untuk terus berusaha.'
ENGKAULAH TUHAN
Kurindu setiap waktu hidupi kebenaran-Mu. Bukan dengan kuatku, namun kar'na Roh-Mu. Yesus, Kau yang kupegang teguh
Reff: Engkaulah Tuhan, Engkaulah Raja berdaulat atas hidupku. Kuberserah penuh.
Kurindu setiap waktu hidupi kebenaran-Mu. Bukan dengan kuatku, namun kar'na Roh-Mu. Yesus, Kau yang kupegang teguh
Reff: Engkaulah Tuhan, Engkaulah Raja berdaulat atas hidupku. Kuberserah penuh.
0 komentar:
Post a Comment