Sunday, August 25, 2019

Indah pada Waktunya ~ Pdt. Jeffrey Rachmat (JPCC)

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 25 Agt 2019
Pengkhotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Semua indah pada waktunya. Jika belum indah, berarti belum waktunya. Namun, manusia tidak dapat memahami pekerjaan Allah dari awal hingga akhir, kecuali mereka mampu bertahan sampai akhir. Contohnya: Yusuf.
Kejadian 45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
Ketika Yusuf telah beroleh kekuasaan di Mesir, dia berjumpa lagi dengan saudara-saudaranya. Dulu mereka telah menjual Yusuf karena iri hati kepadanya. Mereka iri karena Yusuf paling dikasihi oleh ayahnya. Ini contoh parenting yang buruk. Setelah menjadi penguasa di Mesir Yusuf bisa saja membalas kejahatan saudara-saudaranya. Namun, dia justru berusaha menenangkan mereka.
Kejadian 45:8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Baru Kusadari
Yusuf percaya bahwa Tuhan turut bekerja di dalam segala sesuatu yang dialaminya. Maka, dia bisa menyatakan bahwa bukan mereka yang telah membuatnya ke Mesir, tetapi Tuhan sendiri yang menyuruhnya.

Ketika ayah Saul kehilangan domba, Saul diminta mencarinya. Ketika Saul mencari domba-domba yang hilang itu, siapa sangka dia bertemu nabi Samuel yang memberitahunya bahwa domba-dombanya sudah pulang ke rumah dan ayahnya sekarang lebih mencemaskan dia daripada dombanya. Rupanya Saul harus ke luar rumah bukan untuk sekedar mencari domba tetapi agar dia bisa bertemu Samuel.

Bagaimana cara Tuhan membuat segala sesuatu menjadi indah? Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, tetapi kita dibatasi.
Wahyu 22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Tuhan bisa melihat akhir kehidupan kita dari awalnya. Tuhan juga bisa melihat awal kehidupan kita dari akhirnya. Tuhan bisa melihat masa depan kita dari masa kini. Ketika kita berdoa meminta sesuatu kepadanya, mungkin jawaban doa yang kita terima tidak sesuai harapan. Lantas hal ini membuat kita kecewa.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.