Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 18 Agustus 2019
Cara Dekat dengan Tuhan:
1. Jadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan.
Kolose 3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Jika kita menggunakan gadget di luar rumah dan tidak membawa power bank, kita pasti mencari tempat
duduk yang dekat dengan colokan. Kita pun harus senantiasa men-charge diri kita agar tetap hidup.
Seringkali kesibukan pelayanan membuat seseorang berhenti men-charge diri sehingga akhirnya mengalami
kejatuhan. Hal ini bisa dialami oleh setiap orang Kristen, termasuk pendeta.
Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan
kita.
2. Memprioritaskan Tuhan. Pak Leo pernah melakukan survei di
gereja dengan mengajukan banyak pertanyaan. Salah satu pertanyaannya adalah 'Berdoa itu: tidak penting / penting /
sangat penting'. Tidak ada yang memilih 'tidak penting'. Rata-rata memilih
'penting' dan ada beberapa orang yang memilih 'sangat penting'.
Lalu pertanyaan berikutnya yaitu 'Apakah
Anda mengikuti doa puasa?' Sebagian besar menjawab 'tidak'. Bagaimana
mungkin mereka menyatakan bahwa berdoa itu penting dan sangat penting, tetapi
tidak mengikuti doa puasa? Ini karena mereka salah menempatkan prioritas. Kita
pasti memperhatikan segala sesuatu yang menjadi prioritas kita. Maka dari itu,
tetapkan prioritas dengan benar. Prioritaskan Tuhan di atas segalanya.
3. Membaca dan merenungkan Firman. Berdoa dan penyembahan itu
penting. Meskipun demikian, kita harus mengutamakan diri untuk membaca dan
merenungkan Firman karena Tuhan sendiri mengatakan bahwa pada mulanya adalah Firman.
Banyak orang Kristen Karismatik bisa mengalami mujizat kesembuhan dan
karunia-karunia Tuhan lainnya dibandingkan Kristen aliran lainnya. Namun, di
sinilah letak bahayanya pula. Orang yang beroleh mujizat atau mendapat karunia
Tuhan bisa dengan mudah meninggalkan Tuhan jika tidak mengenal-Nya dengan baik.
Maka dari itu, berusahalah untuk mengenal Tuhan.
SATU HAL
yang KURINDU
Satu hal yang kurindu berdiam di dalam rumah-Mu. Satu hal yang kupinta menikmati bait-Mu Tuhan.
Lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada s’ribu hari di tempat lain. Memuji-Mu, menyembah-Mu, Kau Allah yang hidup dan menikmati s’mua kemurahan-Mu.
Satu hal yang kurindu berdiam di dalam rumah-Mu. Satu hal yang kupinta menikmati bait-Mu Tuhan.
Lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada s’ribu hari di tempat lain. Memuji-Mu, menyembah-Mu, Kau Allah yang hidup dan menikmati s’mua kemurahan-Mu.
0 komentar:
Post a Comment