( youtu.be/007ib59qemc dan youtu.be/_ez86RRLjhQ )
1 Samuel 16:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."
Samuel lebih dekat dengan Saul daripada Daud. Maka, Samuel amat bersusah
hati ketika Saul ditolak menjadi raja. Mungkin berbulan-bulan Samuel terus
bertanya-tanya: "Mengapa Tuhan?
Mengapa Saul begitu? Mengapa Kau tolak dia?" Namun, Tuhan meminta
Samuel berhenti berdukacita karena Saul dan mengutusnya untuk mengurapi raja
baru, yaitu Daud. Bahasa Surabayanya: 'ya
wes' (ya sudah).
Ketika Samuel diminta mengurapi Saul, dia langsung mengenalinya yang
bersembunyi di antara barang-barang karena Saul merupakan salah satu murid
rohaninya Samuel. Namun, Samuel tidak langsung mengenali Daud. Bahkan, dia
sempat hampir salah mengurapi orang karena ternyata si bungsu di rumah Isai
masih belum hadir.
Samuel meratapi kegagalan Saul (anak rohaninya), tetapi dia tidak
meratapi kegagalan kedua anak kandungnya. Banyak pria seperti dia. Banyak
pria berdukacita jika gagal dalam karir, tetapi tidak peduli dengan
kegagalannya sebagai ayah. Oleh karena itu, dalam hal ini kita jangan
seperti dia. Kepentingan keluarga harus lebih utama daripada kepentingan karir
dan pelayanan. Kepentingan bersama harus lebih utama daripada kepentingan
pribadi.
Selanjutnya, Daud diurapi oleh Tuhan dengan tabung tanduk. Ini berarti
kematian daging karena sebuah tanduk atau gading tidak akan bisa dipisahkan
dari hewannya bila hewan tersebut belum mati. Jadi, Daud diurapi dari kematian
daging, dari bawah. Sebelum dipromosikan menjadi raja dan mengalahkan Goliat,
Daud sudah pernah mengalahkan beruang dan singa. Di sisi lain, Saul langsung
diangkat sebagai raja karena Tuhan mau memberinya kesempatan. Sayangnya, Saul
tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan oleh Tuhan karena dia
gila hormat.
1 Samuel 16:2 Tetapi Samuel berkata: "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku." Firman TUHAN: "Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.
Samuel ini orang hebat karena doanya langsung dijawab oleh Tuhan. Bahkan,
ketika dia berdoa, guruh pun menggelegar. Namun, dia juga manusia biasa yang
masih memiliki rasa takut. Padahal, dia tidak perlu merasa takut karena ketika
Saul mengejar Samuel, dia malah kepenuhan seperti nabi. Setiap hamba Tuhan juga
memiliki kelemahan. Elia pun bisa takut kepada seorang wanita. Sekalipun ada
hamba Tuhan yang bisa mendoakan banyak orang dan urapannya luar biasa, dia
tetap memiliki kelemahan. Ada kelemahan yang sudah menjadi tindakan dan ada
kelemahan yang masih di dalam hati. Daud pun memiliki kelemahan, tetapi dia
lekas bertobat ketika ditegur oleh Tuhan sehingga Tuhan tetap memilihnya
sebagai raja.
0 komentar:
Post a Comment