Sunday, March 3, 2019

Seperti Daud ~ Ps. Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 03 Mar 2019
( youtu.be/007ib59qemc dan youtu.be/_ez86RRLjhQ )
1 Samuel 16:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."
Samuel lebih dekat dengan Saul daripada Daud. Maka, Samuel amat bersusah hati ketika Saul ditolak menjadi raja. Mungkin berbulan-bulan Samuel terus bertanya-tanya: "Mengapa Tuhan? Mengapa Saul begitu? Mengapa Kau tolak dia?" Namun, Tuhan meminta Samuel berhenti berdukacita karena Saul dan mengutusnya untuk mengurapi raja baru, yaitu Daud. Bahasa Surabayanya: 'ya wes' (ya sudah).

Ketika Samuel diminta mengurapi Saul, dia langsung mengenalinya yang bersembunyi di antara barang-barang karena Saul merupakan salah satu murid rohaninya Samuel. Namun, Samuel tidak langsung mengenali Daud. Bahkan, dia sempat hampir salah mengurapi orang karena ternyata si bungsu di rumah Isai masih belum hadir.

Meratapi KegagalanSamuel meratapi kegagalan Saul (anak rohaninya), tetapi dia tidak meratapi kegagalan kedua anak kandungnya. Banyak pria seperti dia. Banyak pria berdukacita jika gagal dalam karir, tetapi tidak peduli dengan kegagalannya sebagai ayah. Oleh karena itu, dalam hal ini kita jangan seperti dia. Kepentingan keluarga harus lebih utama daripada kepentingan karir dan pelayanan. Kepentingan bersama harus lebih utama daripada kepentingan pribadi.

Selanjutnya, Daud diurapi oleh Tuhan dengan tabung tanduk. Ini berarti kematian daging karena sebuah tanduk atau gading tidak akan bisa dipisahkan dari hewannya bila hewan tersebut belum mati. Jadi, Daud diurapi dari kematian daging, dari bawah. Sebelum dipromosikan menjadi raja dan mengalahkan Goliat, Daud sudah pernah mengalahkan beruang dan singa. Di sisi lain, Saul langsung diangkat sebagai raja karena Tuhan mau memberinya kesempatan. Sayangnya, Saul tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan oleh Tuhan karena dia gila hormat.
1 Samuel 16:2 Tetapi Samuel berkata: "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku." Firman TUHAN: "Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.
Samuel ini orang hebat karena doanya langsung dijawab oleh Tuhan. Bahkan, ketika dia berdoa, guruh pun menggelegar. Namun, dia juga manusia biasa yang masih memiliki rasa takut. Padahal, dia tidak perlu merasa takut karena ketika Saul mengejar Samuel, dia malah kepenuhan seperti nabi. Setiap hamba Tuhan juga memiliki kelemahan. Elia pun bisa takut kepada seorang wanita. Sekalipun ada hamba Tuhan yang bisa mendoakan banyak orang dan urapannya luar biasa, dia tetap memiliki kelemahan. Ada kelemahan yang sudah menjadi tindakan dan ada kelemahan yang masih di dalam hati. Daud pun memiliki kelemahan, tetapi dia lekas bertobat ketika ditegur oleh Tuhan sehingga Tuhan tetap memilihnya sebagai raja.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.