Sunday, March 3, 2019

Iman Pribadi ~ Ps. Philip Mantofa

Seperti Daud
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 03 Mar 2019

Setiap hamba Tuhan pun memiliki godaan pribadi dan hal ini tidak bisa ditanggulangi secara korporat. Maka dari itu, setiap hamba Tuhan tidak boleh hanya bergantung kepada iman korporat, tetapi masing-masing orang harus tetap memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan sehingga memiliki iman pribadi. Ketika dalam keluarga, Samuel tidak boleh menggunakan iman pelayanannya sebagai nabi, tetapi Samuel harus menggunakan iman pribadinya sebagai pengikut Tuhan.
Markus 9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Iman macam apa ini? Meskipun demikian, doa semacam itu saja dapat menuai kebangkitan orang mati. Maka, sekalipun iman kita tidak besar dan hanya sebesar biji sesawi, tak masalah karena Tuhan tetap bisa menjawab doa orang benar yang didoakan dengan yakin. Sekalipun jatuh lagi, bimbang lagi, ragu lagi, seperti Petrus, tetapi yang penting tetap beriman. Jadi, jangan bandingkan iman kita dengan iman orang lain. Setiap orang harus memiliki iman pribadi karena nanti saat Tuhan datang Dia akan mencari iman pribadi, bukan iman besar atau iman kecil. Maka, tak perlu berkecil hati jika ada orang yang memiliki urapan hebat karena ini semua hanya karena kasih karunia Tuhan semata.

Ketika Samuel merasa takut kepada Saul, Tuhan tidak marah dan tidak bertanya kepadanya: "Apakah aku tidak sanggup melengkapimu di dalam tugas yang Kuberikan kepadamu? Apakah mati harus di tangan Saul? Bukankah Aku juga bisa membunuhmu?" Sekalipun Tuhan adalah bos kita, tetapi Dia amat baik. Ini sebabnya tak seorang pun boleh memiliki roh yatim piatu. Yesus mengajar kita berdoa dengan memanggil-Nya: ‘Bapa kami di sorga’. Meskipun demikian, seharusnya kita lebih takut kepada Tuhan yang sanggup membunuh tubuh dan jiwa daripada takut kepada manusia yang tidak bisa membunuh jiwa. Maka, tak perlu takut dengan omongan orang ketika harus berbicara di depan banyak orang.
1 Samuel 16:3 Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu."
Namun, Tuhan memahami kelemahan Samuel dan Dia pun bersedia menurunkan diri-Nya ke taraf manusia. Ini seperti seorang ayah yang bersedia menurunkan kekuatannya ketika bermain atau berbincang dengan anaknya yang masih kecil. Lantas Tuhan memberikan ide kepada Samuel untuk mengatasi ketakutannya. Selain itu, jika ada yang terlilit hutang, jangan takut karena Tuhan juga bisa memberikan ide untuk keluar dari hutang tersebut dan sekaligus membenahi sikap hatimu agar tidak terlilit hutang lagi.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.