Sunday, February 17, 2019

Cara Pengendalian Diri ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Pengendalian Diri
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 17 Feb 2019

Kita harus berhati-hati dalam pikiran dan perkataan kita karena perkataan kita bisa saja melukai orang lain atau membekas dalam ingatan seseorang. Jika seorang bapak selalu mengatai anaknya 'bodoh', hal ini bisa menghambat kemajuan anaknya karena anaknya akan berpikir bahwa dia memang bodoh padahal sebenarnya tidak. Seorang bapak bisa meminta maaf kepada Tuhan, tetapi bisakah meminta maaf kepada isteri dan anak?
Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Maleakhi 4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Mengapa bapa-bapa dan bukan ibu-ibu? Ini karena bapa adalah figur otoritas di dalam keluarga. Jangan seperti Adam yang menyalahkan Hawa lalu Hawa menyalahkan ular. Belajarlah mengambil tanggung jawab.

Cara Mengendalikan Diri, yaitu:
Lalukan Mata dari Hal Hampa
1. Kesadaran akan Tuhan. Jika kita sadar akan Tuhan, hal ini dapat mengendalikan segala keinginan atau emosi kita. Sebelum pak Leo berhasil diet, dia pun sempat ngeri ketika melihat pola makan seorang hamba Tuhan yang usianya sudah lebih tua darinya. Dia makan semua jerohan karena katanya enak dan setelah itu dia minum obat. Bagaimana dia bisa sehat jika dia tidak menyadari keadaannya? Oleh karena itu, jika ingin mengendalikan diri, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyadari bahwa kita sendiri adalah master bagi tubuh kita sendiri.
1 Korintus 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
2. Menjaga Sikap. Kita harus mengambil keputusan untuk bersikap dengan benar. Jika seorang anak dimarahi, sekalipun dia tidak berbicara, sikapnya akan menyiratkan kekesalannya. Milikilah sikap yang benar. Kita pun tidak akan suka membeli barang jika penjualnya tidak bersikap baik. Sekalipun kita membutuhkan barang di toko itu, kita pasti akan menunggu dia pergi untuk digantikan oleh penjual lain atau pemiliknya sendiri.

3. Komunitas. Jika suka berbelanja, jauhi komunitas yang mendukungmu untuk berbelanja. Jika suka kepada sesama jenis, jauhi komunitas yang mendukung pergaulan semacam ini. Komunitas penting untuk membantu kita. Pak Leo pun seringkali diingatkan oleh isterinya untuk menjaga sikap dan perkataan karena dia seorang public figure. Maka, penting sekali bagi kita untuk memperkatakan hal-hal yang positif dan membangun.

SAMPAI AKHIR HIDUPKU
Bapa Engkau mengenalku lebih dari siapapun. Engkau tahu ceritaku dan isi hatiku. Tak peduli masa lalu Engkau tetap memilihku. Ubahkanku, sempurnakan jadi karya yang indah.
Reff: Kini aku percaya tiada yang mustahil bagi-Mu. Kuasa-Mu kuatkanku, dasarku berharap. Kini aku berserah pada rancangan-Mu bagiku. Kuikuti panggilan-Mu, ku ‘kan setia sampai akhir hidupku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.