Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 17 Feb 2019
Kita harus berhati-hati dalam pikiran dan perkataan kita karena perkataan
kita bisa saja melukai orang lain atau membekas dalam ingatan seseorang. Jika
seorang bapak selalu mengatai anaknya 'bodoh', hal ini bisa menghambat kemajuan
anaknya karena anaknya akan berpikir bahwa dia memang bodoh padahal sebenarnya
tidak. Seorang bapak bisa meminta maaf kepada Tuhan, tetapi bisakah meminta
maaf kepada isteri dan anak?
Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Maleakhi 4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Mengapa bapa-bapa dan bukan ibu-ibu? Ini karena bapa adalah figur
otoritas di dalam keluarga. Jangan seperti Adam yang menyalahkan Hawa lalu Hawa
menyalahkan ular. Belajarlah mengambil tanggung jawab.
Cara Mengendalikan Diri, yaitu:
1. Kesadaran akan Tuhan. Jika kita sadar akan Tuhan, hal ini dapat
mengendalikan segala keinginan atau emosi kita. Sebelum pak Leo berhasil diet,
dia pun sempat ngeri ketika melihat pola makan seorang hamba Tuhan yang usianya
sudah lebih tua darinya. Dia makan semua jerohan karena katanya enak dan
setelah itu dia minum obat. Bagaimana dia bisa sehat jika dia tidak menyadari
keadaannya? Oleh karena itu, jika ingin mengendalikan diri, hal pertama yang
harus dilakukan adalah menyadari bahwa kita sendiri adalah master bagi tubuh
kita sendiri.
1 Korintus 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
2. Menjaga Sikap. Kita harus mengambil keputusan untuk bersikap
dengan benar. Jika seorang anak dimarahi, sekalipun dia tidak berbicara,
sikapnya akan menyiratkan kekesalannya. Milikilah sikap yang benar. Kita pun
tidak akan suka membeli barang jika penjualnya tidak bersikap baik. Sekalipun
kita membutuhkan barang di toko itu, kita pasti akan menunggu dia pergi untuk
digantikan oleh penjual lain atau pemiliknya sendiri.
3. Komunitas. Jika suka berbelanja, jauhi komunitas yang
mendukungmu untuk berbelanja. Jika suka kepada sesama jenis, jauhi komunitas
yang mendukung pergaulan semacam ini. Komunitas penting untuk membantu kita.
Pak Leo pun seringkali diingatkan oleh isterinya untuk menjaga sikap dan
perkataan karena dia seorang public
figure. Maka, penting sekali bagi kita untuk memperkatakan hal-hal yang
positif dan membangun.
SAMPAI
AKHIR HIDUPKU
Bapa Engkau mengenalku lebih dari siapapun. Engkau tahu ceritaku dan isi
hatiku. Tak peduli masa lalu Engkau tetap memilihku. Ubahkanku, sempurnakan
jadi karya yang indah.
Reff: Kini aku percaya tiada yang mustahil bagi-Mu.
Kuasa-Mu kuatkanku, dasarku berharap. Kini aku berserah pada rancangan-Mu bagiku.
Kuikuti panggilan-Mu, ku ‘kan setia sampai akhir hidupku.
0 komentar:
Post a Comment