Sunday, March 11, 2018

Royal Marriage (2) ~ Ps. Caleb Natanielliem

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Maret 2018

2. Kesepakatan dengan Suara Tuhan.
Matius 18:19-20 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Jika dua orang bersepakat, Tuhan akan mengabulkan doanya. Jika hanya satu pihak yang sepakat, ini namanya pemaksaan atau penjajahan atau perbudakan.

Pembicaraan Hati
Biasanya kita menikahi orang yang mirip dengan kita atau justru berbeda dari kita (opposite attract). Mungkin orang yang serba tak teratur menyukai pasangannya yang selalu teratur dengan jadwalnya. Mungkin orang yang pendiam menyukai orang yang banyak bicara. Namun, ketika usia pernikahan mencapai 5 tahun, kekaguman mereka terhadap sikap pasangan mulai menimbulkan masalah. Ketika isteri ingin mengajak suami pergi, suami mengatakan tidak bisa karena dia sudah ada jadwal menyemir sepatu pada jam sekian dan juga jadwal memotong kuku pada jam sekiannya. Ketika isteri terus berbicara, tiba-tiba suami sudah tak tahan lagi dan berkata: "Mengapa kamu bicara terus dan tidak memberiku kesempatan untuk bicara?" Bagaimana mengatasi perbedaan ini?

Kolose 1:9-13 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;

Untuk mempertahankan pernikahan agar tetap utuh, dibutuhkanlah pengenalan akan Tuhan. Jadi, yang mempersatukan pernikahan adalah pengetahuan yang benar tentang Allah. Jika ada tamu di rumah kita, apakah kita tidak menjamunya dengan baik? Nah, jika Tuhan ada di rumah kita, masihkah kita bertengkar dan saling menjelekkan? Ketika kita melihat kemuliaan Tuhan di rumah kita, kita pasti beroleh damai sejahtera dan sukacita.

3. Kelakuan. Membukakan pintu bagi Tuhan melambangkan tindakan. Kita harus berkelakuan sesuai kehendak Tuhan.
Efesus 5:1-4 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.

Orang Indonesia suka mengajak bule berfoto. Hal ini menunjukkan keramahan bangsa Indonesia. Orang Indonesia juga suka sambal. Di Indonesia ada 300 macam sambal sehingga tiap hari kita bisa mencoba sambal yang berbeda. Bukan hanya pete yang dikasih sambal, durian dan jamu pun ada yang dibuat sambal. Jika tidak suka sambal, berarti bukan orang Indonesia... hahaha... Pak Caleb pernah pergi ke Land of Smile. Namun, pak Caleb melihat bahwa senyum tukang becak dan sopir di Indonesia lebih bersumber dari hati daripada senyuman orang-orang di Land of Smile. Ini karena orang Indonesia memang ramah. Ini budaya. Kita juga perlu mengembangkan budaya kerajaan Allah di dalam kehidupan pernikahan.
Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Suatu hari kita bisa merasa bahwa kita tak bisa hidup tanpa pasangan kita. Karena menyiapkan khotbah selama seminggu, pak Caleb tidak sempat mengajak isterinya jogging. Lalu pak Caleb khawatir bagaimana jika isterinya menjadi lemah karena tidak jogging? Dia tak bisa hidup tanpa isterinya. Dia suka jogging meskipun isterinya tidak suka. Dia pun berdoa agar mereka memiliki hobi yang sama meskipun perbedaan akan selalu ada.
Roma 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
4. Rumah Anda adalah tempat Tuhan membuat rumah-Nya. Tuhan bukan hanya ada di gereja tetapi Dia juga tinggal di rumah kita.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.