Sunday, March 11, 2018

Ketidaksepakatan dengan Tuhan

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Maret 2018

Beberapa waktu lalu the Beast marah kepada Beauty hingga mengusirnya keluar dari Kerajaan Entah. Karena sorot mata the Beast amat menakutkan saat marah, Beauty pun meninggalkan Kerajaan Entah dengan senang hati.”Oh, akhirnya aku terbebas dari the Beast,” kata Beauty. Namun, Raja Segala raja justru meminta Beauty belajar memaafkan dan mengasihi the Beast atas ketidaktahuannya itu. Selain itu, Beauty tetap diminta membantunya dari jauh karena sebenarnya dia merupakan Pangeran B yang baik hati. Dia berubah menjadi jahat karena dipengaruhi oleh kuasa Mamon. Beauty pun harus menunggu hingga the Beast  kembali ke wujud aslinya karena menyadari kesalahannya hingga bersedia menjemput Beauty kembali.

Nah, ketika Tuhan meminta kita menunggu tanpa mengetahui lama tunggunya, bisakah kita tetap menunggu? Abraham dan Sara sempat gagal menunggu sehingga membiarkan pihak ketiga memasuki kehidupan rumah tangga mereka. Namun, Rut berhasil menunggu mungkin karena ada Naomi yang bisa memprediksi lama tunggunya. Namun, seandainya Naomi tidak berkata 'hari ini juga', akankah Rut berhasil menunggu Boas?
Rut 3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."
How long wait
Ouw, tampaknya Beauty tak bisa jika hanya diam menunggu tanpa batas waktu yang pasti. Bagaimana seandainya the Beast tak jua berubah? Masa Beauty harus tetap menunggunya hingga menjadi tengkorak? Bagaimana jika the Beast telah lahir baru tetapi tidak mau datang menjemput hingga jelai pemberiannya habis? Bukankah lebih baik bagi Beauty jika mengisi masa tunggu dengan mencari jelai di kerajaan lain? Kenapa tidak boleh? Kenapa Beauty malah diperintahkan untuk pergi dari kerajaan tersebut? Kenapa Beauty harus belajar berbisnis agar nantinya bisa membantu Pangeran B? Jika ada peluang untuk memperoleh penghasilan yang pasti, kenapa Beauty harus berjuang di tengah ketidakpastian? Demi the Beast yang belum terlihat masa depannya? Mana bisa?

Oh Bapa... "Seberapa pantaskah dia untuk kutunggu? Cukup indahkah dirinya untuk s'lalu kunantikan? Mampukah dia hadir dalam setiap mimpi burukku? Mampukah kami bertahan di saat kami jauh? Seberapa hebatkah dia untuk kubanggakan? Cukup tangguhkah dirinya untuk s'lalu kuandalkan? ohhh... Mampukah dia bertahan dengan hidupku yang malang? ohh.. Sanggupkah dia meyakinkan di saat aku bimbang?"
Kesabaran tidak sia-sia
Beberapa bulan silam Beauty sempat berpesan kepada Pangeran B: "Jangan takut salah dalam mengambil keputusan karena jika kamu salah, Tuhan akan banyak berbicara kepadamu untuk meluruskan jalanmu." Lalu dia menceritakan kesalahan keputusannya di masa lampau. Eh, beberapa bulan setelahnya Beauty pun membuat keputusan yang salah lagi. Akankah Raja segala raja membiarkan dia salah jalan? Akankah Raja segala raja mengabaikannya? Akankah Raja segala raja membatalkan janji penyertaan-Nya seperti pembatalan janji bagi Saul?

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.