Sunday, March 25, 2018

Healing Training ~ Ps. Fuji Harsono

Makna Mujizat Kristus
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 25 Maret 2018
(youtu.be/V6kR4Q_6a-g dan youtu.be/nyqYYb6N8ms)

Lukas 9:1 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
Setiap pengikut Yesus harus memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit. Namun, banyak gereja hanya menjalankan setengah perintah-Nya. Gereja hanya memberitakan Injil dan tidak menyembuhkan orang sakit karena mereka mengurangi perintah-Nya dengan hanya mendoakan orang sakit. Padahal, mendoakan orang sakit tidak sama dengan menyembuhkan orang sakit.

Di sini ada wanita yang tangan kanannya lebih pendek daripada tangan kirinya. Jika mendoakannya, ko Fuji berkata kepadanya seperti ini: "Saya doakan ya bu. ... Semoga tangan kanan ibu tumbuh dalam nama Yesus..." Jika ibu ini tidak sembuh, kita tidak merasa bersalah karena Tuhan yang bertanggung jawab untuk menyembuhkannya.

Jika berusaha menyembuhkannya, tentu ada resiko gagal. Jika kita gagal menyembuhkannya, kita akan malu dan banyak orang tidak mau mengambil resiko ini sehingga banyak orang pilih aman dengan hanya mendoakannya. Padahal, menyembuhkan orang sakit adalah tanggung jawab kita. Jika ko Fuji menyembuhkan wanita tadi, dia pun langsung memberikan perintah: "Tangan kanan tumbuhlah dalam nama Yesus..." Maka, tangan kanannya langsung tumbuh sepadan dengan tangan kirinya. ^_^ Namun, ko Fuji pun mengakui bahwa dia tidak selalu berhasil menyembuhkan orang sakit.

Ketika menghadapi gangguan roh jahat, sebaiknya kita tidak lari karena kita sudah diberi kuasa untuk mengusirnya dalam nama Yesus dan kita juga jangan berbalik meminta Yesus mengusirnya karena Yesus telah memerintah kita. Ketika ingin pembantu menyiapkan minuman, kita tak mungkin berkata: "Jika sudah tidak sibuk atau sudah selesai menonton film, bisakah menyiapkan minuman saya?" Kita pasti langsung berkata kepadanya: "Ambilkan minuman." Kita pun harus memberikan perintah kesembuhan seperti Yesus yang menghardik demam.

Seandainya ko Philip meminta ko Fuji menyalahkan lampu, siapa yang bertanggung jawab atas lampu tersebut? Tentu ko Fuji. Lalu siapa yang bisa membuat lampu menyala? Energi listrik dari PLN yang melakukannya. Jadi, jika Tuhan meminta kita menyembuhkan orang sakit, kitalah yang bertanggung jawab atas kesembuhannya. Jika kita gagal menyembuhkannya, kita harus belajar lagi kepada Tuhan. Jika kita berhasil, kita tidak boleh klaim keberhasilan tersebut karena kuasa dan tenaganya berasal dari Roh Kudus.

Yesus mau
Dulu ko Fuji juga tidak menyembuhkan orang sakit karena ragu-ragu: "Apa Tuhan mau menyembuhkannya? Jika tidak mau, bagaimana jika dia tidak sembuh?" Namun, ketika ko Fuji membaca firman bahwa Yesus mau dan dapat menyembuhkan orang sakit, dia pun yakin bahwa Tuhan pasti mau menyembuhkan setiap orang sakit. Ini tidak perlu diragukan. Ko Philip pun terus mendorongnya untuk langsung menyembuhkan orang sakit sehingga dia pun melakukannya hingga kini.

Andaikan di medan perang ko Fuji menjadi kolonel, maka di atasnya ada jenderal dan di bawahnya ada prajurit. Karena posisi prajurit lebih rendah daripada kolonel, ko Fuji bisa memerintah prajurit untuk pergi ke sana atau balik ke sini. Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh jenderal terhadap ko Fuji. Namun, jika suatu hari jenderal memerintahkan prajurit untuk menangkap kolonel karena kesalahan yang diperbuatnya, tentu saja prajurit berhak melakukannya karena dia telah diberi wewenang oleh jenderal.

Jadi, jika kita diperintahkan oleh Yesus untuk menyembuhkan orang sakit, jangan sampai kita membalikkan perintah kepada-Nya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.