Sunday, March 25, 2018

Makna Mujizat Kristus ~ Ps. Philip Mantofa

Festival Kuasa Allah (FKA)
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 25 Maret 2018
(youtu.be/V6kR4Q_6a-g dan youtu.be/nyqYYb6N8ms)

Matius 8:1-2 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
Di dalam Alkitab kata ‘sebelum’ dan ‘sesudah’ mempunyai makna. Setelah Yesus menyampaikan sabda bahagia di bukit untuk menyembuhkan orang-orang yang kusta rohani, Dia pun turun lalu didatangi oleh seorang kusta. Orang kusta ini telah mendatangi orang yang tepat.
Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Beberapa orang Kristen ragu akan kemampuan Yesus dalam menyelesaikan masalahnya. Mereka berpikir bahwa tidak baik jika mencari Tuhan hanya pada saat ada masalah atau membutuhkan berkat-Nya saja. Padahal, Tuhan sendiri menghendaki kita datang kepada-Nya. Jika seorang anak punya masalah, tentu dia akan mendatangi Bapa-Nya untuk meminta bantuan. Di sisi lain ada pula orang Kristen yang tidak yakin bahwa Yesus mau membantunya. Padahal, kasih Yesus tak perlu diragukan lagi. Yesus pasti mau menolong.

Setiap profesi membutuhkan bantuan Tuhan. Ada dokter yang jujur mengakui bahwa ada kalanya dia tidak mengetahui keputusan apa yang harus diambil untuk menangani pasiennya: obat apa yang harus diresepkan, operasi atau tidak operasi. Oleh karena itu, bisa bahaya jika kita hanya mengandalkan manusia.

Pada masa itu orang kusta dijauhi oleh semua orang karena dianggap telah dikutuk oleh Tuhan. Beda dengan zaman sekarang: hanya dipandang sedang sakit. Zaman itu tak ada yang mau menyentuh orang kusta. Isteri dan anaknya juga tidak mau menyentuhnya. Orang yang tidak pernah merasakan sentuhan pasti mengalami penderitaan. Seekor anak monyet saja membutuhkan sentuhan orang tuanya. Jika tidak, dia bisa mati. Bayi manusia juga bisa mengalami berbagai penyakit jika tidak merasakan sentuhan orang tuanya ketika baru lahir. Ini pengetahuan. Oleh karena itu, terlebih dahulu Yesus menjamah orang kusta itu.
Matius 8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
You Raise Me Up
Ketika Yesus menyentuhnya, kemungkinan besar orang kusta itu merasakan kasih yang telah lama tak dirasakannya. Setelah itu barulah Yesus berkata: "Aku mau" dan ‘seketika itu juga’ menunjukkan bahwa Yesus dapat menyembuhkannya. Yesus menyembuhkan orang yang kusta jasmani untuk menunjukkan kepada orang yang kusta rohani bahwa Dia mau dan Dia dapat.
Matius 8:4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Dilarang memberitahukan bukan berarti tidak boleh bersaksi. Suatu hari ko Philip minum teh Cina tetapi rasanya tidak enak karena tehnya sesuai selera Eropa. Namun, karena dia bisa berbahasa Cina, dia bisa berkomunikasi dengan orang Cina yang ada di sana. Lantas orang itu memberinya teh Cina yang enak (selera Cina) tetapi dia tak boleh bercerita kepada orang lain.

Tuhan menyembuhkan setiap orang secara personal sehingga kita tidak perlu memberitahu orang lain perihal cara-Nya karena setiap orang harus mengalami Tuhan sendiri atau mengalami kedekatan sendiri dengan Tuhan. Anggap saja ko Philip mendapat perlakuan khusus karena dia berkenan kepada pemilik teh.


0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.