Sunday, January 14, 2018

Kenapa Khawatir? 100% Hidupku Milik Tuhan

Sesuatu yang Baru
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 14 Jan 2018

Beberapa saat lalu tak sengaja kudengar kesaksian mantan pengguna narkoba. Dia bertobat karena sudah dua kali nyaris mati dan dia takut mati. Dia belum mengenal Yesus tetapi dia yakin bahwa Tuhan akan memberikan dua kesempatan hidup tetapi tidak ada kesempatan ketiga. Benarkah tak ada kesempatan ketiga?
Ayub 33:27-30 Ia akan bernyanyi di depan orang: Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku. Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang. Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap manusia: mengembalikan nyawanya dari liang kubur, sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup.

Stand in Faith
Ternyata bisa ya, bisa tidak tetapi kenapa harus menunda pertobatan jika bisa segera dilakukan? Jika telah diberi kesempatan kedua yang sudah pasti, kenapa harus menunggu kesempatan ketiga yang belum pasti? Lalu mantan penderita narkoba itu sempat berpikir bahwa dia akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Namun, dia segera berpikir: "Masa sich Tuhan tidak mencukupi kebutuhan hidup seseorang yang mau hidup benar?" dan waktu pun membuktikan bahwa Tuhan mencukupi kebutuhannya. Oleh karena itu, jika kita mau hidup benar sesuai prinsip Kerajaan Allah, seharusnya kita tidak lagi mencemaskan kebutuhan hidup kita.

Sekalipun di Alkitab ada kisah tentang Lazarus yang mati dalam kemiskinan (Luk 16:19-31), belum tentu kita dibiarkan mati seperti dia. Dia hanya 'alat peraga' untuk menunjukkan kepada kita bahwa kekayaan kita di dunia ini bukanlah jaminan masuk surga. Ini sama halnya dengan panggilan sebagai martir dimana tak semua orang dipanggil sebagai martir. Daripada khawatir, lebih baik belajar kepada Daniel.
Daniel 3:17-18 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Ketika diminta menyembah dewa raja Babel, mungkin saja Daniel tidak mengetahui masa depannya. Mungkin dia tidak tahu dia akan hidup atau mati jika masuk ke dalam perapian yang menyala-nyala. Namun, dia mengetahui bahwa dia harus memegang teguh kebenaran berapapun harganya sehingga dia menyiapkan dirinya dengan segala kemungkinan terburuk. Jadi, akuntan atau konsultan pajak Kristen seharusnya juga siap mati miskin daripada tunduk kepada sistem Babel.

Avatar-The Legend of Aang
Lalu kenapa aku harus khawatir dengan hari esok? 100% hidupku adalah milik Tuhan karena aku telah beberapa kali diselamatkan-Nya dari maut. Aku pernah lolos dari cekikan iblis yang membawa jiwaku mengapung di angkasa, aku dan seisi rumah pernah diloloskan dari kebakaran tanpa luka sedikit pun, aku pernah lolos dari TBC kelenjar, aku pernah lolos dari tenggelam tanpa luka sedikit pun, dan aku pernah lolos dari kecelakaan motor yang mengerikan jika dibayangkan. Maka, aku boleh yakin bahwa Tuhan akan menolongku lagi seperti dahulu. ^_^
Mazmur 34:20-21 Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.
Yesaya 43:2 Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. AMIN
NYATAKANLAH LAGI. Kami t'lah mendengar perbuatan-Mu dahsyat di masa lalu. Kami t'lah mendengarkan kemashyuran-Mu o Tuhan. Nyatakanlah lagi seperti dahulu perbuatan-Mu yang ajaib sehingga dunia tahu. Nyatakanlah lagi di antara kami. Ini doaku: Nyatakanlah s'karang.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.