Sunday, November 19, 2017

Jangan Pernah Menyerah ~ Ps. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 19 November 2017

Akhir-akhir ini banyak pebisnis yang merasa sulit. Ada seorang pedagang di Tanah Abang yang mengalami penurunan omzet hingga 50%. Lalu dia mencoba meng-online-kan bisnisnya tetapi hasilnya juga tidak bagus. Meskipun demikian, jangan menyerah karena di dalam Tuhan selalu ada jalan. Jangan pernah berhenti karena capek tetapi berhentilah karena sudah sampai.

Bacaan >> Markus 10:46-52 Yesus menyembuhkan Bartimeus
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar mengalami terobosan seperti Bartimeus:
1. Diri kita berharga dan dikasihi Tuhan. Jangan ada yang merasa minder atau merasa tak layak dikasihi oleh Tuhan. Uang Rp100.000,- tak berkurang nilainya dan masih diminati banyak orang sekalipun tampilannya sudah lusuh dan kotor karena diinjak-injak. Nilai diri kita juga tidak berubah di mata Tuhan sekalipun kita merasa lusuh seperti diinjak-injak karena Tuhan sanggup meluruskan orang yang sudah lusuh dan kotor.
Markus 10:48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Kasih Karunia Tuhan
Bartimeus ini bukan hanya madesu (masa depan suram) tetapi dia madelap (masa depan gelap) karena dia bukan hanya mengemis tetapi juga buta. Biasanya orang semacam ini merasa minder sehingga tidak mau menjadi pusat perhatian tetapi Bartimeus malah mengundang perhatian dengan berteriak-teriak memanggil Yesus. Jika kita tidak berani bersaksi, berarti kita juga minder.

2. Mendengarkan hal-hal yang benar. Bartimeus buta tetapi tidak tuli. Biasanya pengemis berada di pinggir jalan dan mereka tergolong kaum marginal yang tidak dihiraukan orang. Biasanya pengemis bergaul dengan sesama pengemis dan tidak mungkin bergaul dengan konglomerat. Jadi, Bartimeus memiliki dua pilihan, yaitu mendengarkan suara para pengemis lain yang cenderung pesimis atau mendengarkan suara para pejalan kaki yang bersaksi tentang Yesus.
Markus 10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Tampaknya Bartimeus memilih untuk mendengarkan kesaksian wanita pendarahan yang disembuhkan Yesus dan berbagai kesaksian lainnya tentang Yesus yang sanggup membuat mujizat pemulihan atau kesembuhan. Maka, imannya timbul sehingga dia langsung berteriak-teriak meminta bantuan Yesus ketika mendengar Yesus lewat tak jauh darinya. Seketika itu juga dia sembuh dan mengikuti Yesus yang telah memberinya kehidupan baru.
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Hehehe... penulis jadi ingat lagu sekolah minggu semasa kecil dulu: "Ada orang buta duduk minta-minta. Tiap-tiap hari minta kasihan. Pada suatu hari Yesus melihatnya. Orang buta itu dia sembuhkan. Mata terbuka. Mata terbuka. Orang buta itu Dia sembuhkan."

Suatu hari Maria ibu Yesus mengunjungi Elisabet ibu Yohanes pembaptis dan memberi salam kepadanya. Ketika Elisabet mendengar salamnya, perutnya bergejolak. Ini berarti bayi dalam kandungan saja bisa mendengar. Lalu mengapa orang yang bertelinga tidak bisa mendengar? Ada orang yang mengatakan bahwa minggu ini tidak mendapat apa-apa di gereja tetapi minggu lalu dia dapat sesuatu karena pendetanya keren, khotbahnya bagus, dan musiknya juga enak. Bukan di sini orangnya... di Jakarta... hehehe...

Prioritas Utama dalam Yesus
Kita harus memiliki ekspektasi atau pengharapan agar memperoleh sesuatu di gereja. Kita harus mendengarkan dan menyimak, bukan sekedar mendengar lalu melupakan. Biasanya orang yang pacaran merasa seperti tersetrum karena mereka memiliki harapan tetapi setelah menikah kehilangan harapan karena memandang pasangannya cerewet. Oleh karena itu, kita sulit memberikan konseling kepada suami isteri yang sama-sama sudah menyerah dengan pasangannya. Mereka telah kehilangan harapan. Maka dari itu, jangan mudah menyerah dan milikilah pengharapan.

3. Tidak pernah menyalahkan keadaan dan orang lain. Banyak orang suka menyalahkan situasi dan kondisi, pasangan hidup, orang tua, bos, teman, dan akhirnya menyalahkan Tuhan karena telah membuatnya lahir ke dunia. Hal ini sudah terjadi sejak zaman Adam dan Hawa. Adam menyalahkan Hawa, Hawa menyalahkan ular, dan Tuhan tahu bahwa ular tidak perlu ditanya karena dia sumber segala permasalahan.

Di Alkitab juga terbukti bahwa orang-orang cepat menyalahkan. Ketika ada orang buta, mereka bertanya: "Siapa yang salah? Dirinya atau orang tuanya?" tetapi Yesus mengatakan bahwa mereka tak perlu menyalahkan siapa-siapa karena Tuhan mau menyatakan kemuliaan-Nya lewat orang buta itu. Tuhan juga mau memakai diri kita untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan membungkam mulut orang-orang yang merasa kuat.

Nick Vujicic tidak punya tangan dan kaki tetapi dia bisa menguatkan orang-orang yang punya tangan dan kaki. Padahal, mereka yang punya tangan dan kaki seharusnya menguatkan Nick tetapi mereka tidak bisa melakukannya karena mereka mudah menyerah. Tuhan mau memakai orang lemah untuk memalukan orang-orang yang merasa kuat dan berhikmat.

4. Di depan masih ada harapan. Jika kita suka membaca buku, kita akan mengetahui bahwa setiap buku memiliki bab. Jumlah bab dalam suatu buku tidak sama. Jika kita belum membaca keseluruhan bab dalam suatu buku, kita belum bisa menarik kesimpulannya. Demikian juga dengan bab kehidupan kita. Hidup yang sekarang tak ada apa-apanya karena masih ada jalan di depan. Kita belum sampai ke akhir bab.

KU TAK akan MENYERAH. Dalam s'gala perkara TUHAN punya rencana yang lebih besar dari semua yang terpikirkan. Apapun yang Kau perbuat tak ada maksud jahat s'bab itu kulakukan semua dengan-Mu TUHAN. Reff: Ku tak akan menyerah pada apapun juga sebelum kucoba semua yang ku bisa. Tetapi ku berserah kepada kehendak-Mu. Hatiku percaya TUHAN punya rencana.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.