Sunday, October 15, 2017

Jika Aku Lemah, Maka Aku Kuat

Uang, Uang, Uang Tidak akan Membuat Anda Kaya
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Oktober 2017

Suatu hari ada yang menyatakan salut kepadaku karena aku kuat dan berani. Namun, kukatakan kepadanya bahwa sebenarnya aku tidak kuat. Aku pun berulang kali ingin resign sejak hari pertamaku berada di tempat tersebut tetapi firman Tuhan selalu mencegahku resign. ^_^ Jika aku berani menyampaikan segala bebanku kepada anak bos, itu pun karena aku siap dipecat. Lebih baik dipecat setelah berjuang daripada resign tanpa berjuang.

Hehehe... dulu aku tidak bisa seberani itu. Dulu aku resign dulu baru berjuang agar ada kepastian untuk terhindar dari kemarahan. Jadi, aman dulu baru bicara tetapi bersama Yesus aku punya rasa aman yang tinggi. Hahaha... jika aku melihat ke belakang, aku terkagum-kagum kepada Tuhan Yesus. Kok bisa dia mengubahku sejauh ini padahal dulu aku ini termasuk orang yang sangat mudah menyerah dan suka kabur dari masalah. Dulu kalau dimarahi atau ditegur oleh orang lain (sekalipun tidak dibentak), aku pasti menangis atau minimal berusaha menahan tangis karena aku merasa tertolak. Setelah itu aku pasti berusaha kabur atau minimal menjauhi orang yang memarahiku itu.

Andai aku menikah, pasti sudah cerai beribu-ribu kali... hihihi... Oleh karena itu, jangan menikah jika engkau mudah menyerah sebab pernikahan tuh banyak masalahnya. Namun, sebagian besar masalahnya disebabkan oleh ego kita sendiri. ^_^ Di dalam bekerja aku pun mudah resign kalau orang-orangnya nyebelin karena pekerjaan sulit akan terasa mudah jika orang-orangnya menyenangkan tetapi pekerjaan mudah akan menjadi sulit jika orang-orangnya menyulitkan. Betul tidak?

Bermegah dalam Kelemahan
Rekor tercepatku mengajukan resign adalah 5 hari padahal ini pekerjaan pertamaku setelah saldo tabunganku menjadi NOL. Sebenarnya saat itu suara hatiku sudah memberitahuku bahwa aku akan diterima bekerja di sana tetapi aku tidak akan menyukainya. Meskipun demikian, aku tetap menerima pekerjaan itu karena membutuhkan uang. Namun, pada hari kelima aku tak tahan lagi dengan suasana kerjanya sehingga aku mengajukan resign.

Aku berkata kepada Yesus: "Ternyata suara hatiku benar. Aku tidak menyukai pekerjaan itu. Aku memang membutuhkan uang tetapi aku tidak bisa bekerja dengan orang-orang semacam itu. Suasananya terlalu gelap. Tolong beri aku pekerjaan yang lain." Lalu aku diminta menunggu di sana hingga akhir bulan sehingga saldoku sempat terisi sebulan gaji dan aku menjadi pengangguran lagi selama kurang lebih 5 bulan.

Selanjutnya, dengan perantaraan seorang konsultan manajemen aku mendapat bos Kristen yang digembalakan oleh hostnya Before 30. Hal ini terjadi pada saat saldoku kembali NOL. ^_^ Kupikir mereka akan menjadi bos terakhirku tetapi ternyata mereka hanya Kristen di gereja sehingga aku tak betah dan minta Tuhan memindahkan aku lagi. Kejadian ini membuatku sadar bahwa gembala yang baik belum tentu memiliki jemaat yang baik dan sebaliknya karena semuanya ditentukan oleh respon masing-masing orang.

Sekitar 9 bulan kemudian aku dipindahkan. Eh, di tempat baru aku harus berhadapan lagi dengan orang pemarah, tetapi level orang pemarahnya diturunkan. Jika dulu aku harus berhadapan dengan atasan atau bos pemarah, kini aku harus berhadapan dengan pemarah yang selevel denganku. Setelah hampir 2 tahun menghadapinya aku merasa hampir gila sehingga aku minta dipindahkan lagi.

Astaga! Di tempat yang baru aku harus berurusan lagi dengan atasan pemarah. Selain itu, kudengar kasak kusuk bahwa bos dan anak bos juga pemarah. Oh Tuhan, kenapa aku harus terus menerus berurusan dengan para pemarah, baik di rumah maupun di tempat kerja. Bete aku. Aku mau resign saja dan tolong carikan tempat kerja lain yang suasananya enak. Namun, Tuhan hanya menjawab: "Bertahanlah. Aku menyertaimu." Astaga... aku tidak melihat-Mu. Bagaimana aku tahu jika Engkau menyertaiku? Jawab Tuhan: "Kamu mendengar suara-Ku. Aku senyata hembusan nafasmu. Apa kamu melihat nafasmu? Aku akan memberimu kekuatan." Uwaaahhh... aku seperti mempunyai teman khayalan saja. ^_^
2 Korintus 4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Sbab Tuhan Maha Besar
Kemudian pertolongan Tuhan selalu muncul acapkali aku tertekan sehingga mencegahku resign. Selain kekuatan, firman-Nya juga memberiku ide dan keberanian untuk bersaksi sambil mencabut duri-duri mawar. ^_^ Ternyata Tuhan juga menempatkan pelindung yang kelihatan untuk membantuku. Jika dulu membawa setangkai mawar tanpa duri terasa amat sangat berat, sekarang aku seperti mendapat banyak mawar tanpa duri karena tangkainya pun tak kelihatan. Hahahahahaha... entah kapan Tuhan mencabut tangkai-tangkai berduri itu. Jika dulu aku mudah terluka, sekarang rasanya aku sedikit lebih kebal terhadap duri-duri itu. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit...^.^ (Bukit berbunga... bukit yang indah... di sana kita bertemu...)

S'BAB TUHAN MAHA BESAR ~ Welyar Kauntu
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara segala bangsa dan perbuatan-Nya yang sungguh ajaib di antara suku bangsa. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara segala bangsa dan perbuatan-Nya yang sungguh ajaib di antara suku bangsa.
Reff: S'bab Tuhan maha besar dan sangat terpuji. Dia lebih dahsyat dari s'gala allah. S'bab Tuhan maha besar dan sangat terpuji. Kuasa-Nya dahsyat menghancurkan musuh.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.