Sunday, October 15, 2017

Uang, Uang, Uang Tidak akan Membuat Anda Kaya

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Oktober 2017

Di suatu pagi yang cerah tiba-tiba petir menggelegar dan mencekam seisi ruangan. Penyebabnya adalah bendahara sedang tak punya uang sehingga yang biasa meminta uang ikut disemprot pula. Lalu terdengar sepenggal kalimat: "usaha kembang kempis saja masih diteruskan." Hahahaha... Karena keanehan tersebut, petugas pajak pun melakukan pemeriksaan karena mereka ingin tahu: “Dengan kondisi seperti ini kenapa usaha ini masih dipertahankan? Kenapa usaha ini tidak ditutup saja?” Di dalam proses pemeriksaan petugas pajak pun semakin heran: “Ini biaya gajinya besar sekali dan tak sebanding dengan jumlah produksi. Apa bosmu baik-baik saja?” Nah, yang ditanyai kelihatannya susah menjawab lalu dia bercerita kepadaku.

Hahaha... jika meniru jawaban ayah aktor tadi, kemungkinannya juga ada dua. Kemungkinan pertama bosnya sudah gila. Kemungkinan kedua Tuhan dari bosnya luar biasa. Aku sich lebih mempercayai kemungkinan kedua karena ternyata Tuhan dari bosnya juga merupakan Tuhanku. Namun, kemungkinan besar tuhannya bendahara adalah uang karena dulu aku juga pernah marah-marah ketika tak punya uang. "Sudah sarapan belum?", tanyaku kepada yang kena semprot. Namun, sekalipun belum sarapan, dia masih kuat karena dia salah satu jebolan 'Army of God' yang telah diproses untuk mengenal pribadi Tuhan dan masih terus diproses untuk semakin mengenal-Nya. ^_^

Hahaha... aku pun teringat masa laluku yang kelam. Dulu aku menangis tetapi sekarang bisa tertawa mengingatnya. Dulu aku mengikuti banyak tuhan karena aku pikir semuanya nyata sehingga tuhanku bukan hanya Tuhan Yesus. Saat itu uang, kesehatan atau kekuatan, keluarga, teman, dan dewa-dewi juga menjadi tuhanku. Namun, aku jujur berterus terang kepada Yesus bahwa aku tak bisa jika harus memilih Dia saja. Maka, satu per satu mulai diambil dariku. Awalnya hasil kerja kerasku terbakar hingga menjadi abu tetapi aku berkata: "Tak masalah. Harta hilang masih bisa dicari karena aku masih bisa bekerja."  Eh, kemudian tangan kananku sakit sehingga aku harus melepas pekerjaanku. Otomatis aku pun kehilangan penghasilan.

Namun, aku masih punya tabungan dan berharap sudah sembuh dan mendapat pekerjaan baru sebelum tabunganku benar-benar ludes. Waktu pun bergulir dengan cepatnya karena tiba-tiba tabunganku sudah tersisa beberapa juta dan sakitku belum sirna sehingga tak mungkin bekerja. Alhasil, satu dari dua rekening tabunganku kurelakan menutup begitu saja karena saldonya NOL. Keadaan ini menyebabkan aku mudah marah terhadap setiap orang yang ada di sekelilingku, terutama karena mereka pun tidak bisa memahami atau membantuku. Bahkan, ada yang menyebutku parasit.

Karena uang, kesehatan atau kekuatan, keluarga, teman, dan dewa-dewi tak mampu menolongku dan seakan-akan mengabaikanku, aku pun meminta bantuan Yesus sambil membaca kitab Ayub. Tak lama berselang aku digerakkan untuk beramal dengan sisa tabunganku yang hanya beberapa juta itu.
Lukas 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Matius 6:3-4 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Males Mikirin Duit
Karena saat itu aku belum beribadah di gereja, aku pun beramal lewat RCTI Peduli atau Peduli Kasih Indosiar. Aku juga tidak memberitahu orang-orang di sekitarku agar aku tidak dimarahi atau diomeli oleh mereka. Nah, setelah beramal secara diam-diam sekitar 2% dari gaji terakhirku setiap bulannya, aku pun beroleh damai sejahtera sekalipun kondisiku belum pulih. Namun, beramal tanpa ada sumber penghasilan lain, otomatis mengakibatkan uang di tabungan pertamaku ini ikut menipis dan menipis hingga tersisa Rp1 juta. Wah, aku mulai khawatir lagi akan masa depanku sehingga rasanya ingin marah-marah lagi tetapi akhirnya kuputuskan untuk berdoa: "Tuhan, apa yang harus kulakukan?"

Pertanyaan tersebut juga tak langsung dijawab. Jalan keluar tak langsung terlihat. Jadi, aku terus bertanya kepada Tuhan: "Apa yang harus kulakukan?" dan pertanyaanku baru terjawab lewat host Before 30 pada saat saldo bank menjadi NOL. Namun, jawaban-Nya juga tidak menyebutkan soal uang. ^_^ Tuhan hanya mengatakan bahwa Dia sendiri yang akan menuntun langkahku. Ah, tak masalah, asal dapat jawaban Tuhan Yesus, aku sudah tenang karena tuhan-tuhan yang lain tidak menjawabku.

MUJIZAT dalam BERSYUKUR - NDC Worship (Album Faith)
Tangan Tuhan tak kurang panjang untuk s'lalu menolong hidupku. Telinga-Nya tak kurang tajam untuk mendengar seruan hatiku.
Reff: Ada mujizat dalam bersyukur. Engkau tempat perlindunganku Tuhan. Imanku tetap teguh dalam-Mu. Kumenang, kumenang bersama-Mu
Bridge: Haleluyah, Haleluyah. Haleluyah, Haleluyah.

Yach, jika Tuhan mau mengikuti sistem manusia, Dia masih punya waktu 3 bulan sebelum rekening tabunganku ditutup secara otomatis. Namun, seingatku sebelum 3 bulan aku sudah sembuh dan mendapatkan pekerjaan baru karena akhirnya rekeningku itu masih berhasil eksis hingga kini. ^_^ Karena peristiwa-peristiwa semacam inilah, akhirnya aku bisa memilih Tuhan Yesus saja. Jadi, acapkali ada yang menanyakan nomer rekeningku untuk transfer sejumlah uang, aku seperti diingatkan lagi bahwa rekeningku sudah bukan milikku lagi karena rekeningku juga sudah lahir baru... hahaha... Dari NOL mulai terisi kembali sekalipun belum seperti yang dulu.

Dulu orang-orang mengatakan bahwa aku tidak punya masa depan karena tanpa kesehatan, uang, dan pekerjaan. Namun, pada saat hampir bersamaan seorang pria berjubah putih memberikan secarik kertas lewat mimpiku. Kertas itu kupegang dengan iman sebagai suatu janji Tuhan bahwa aku masih punya masa depan. 
Amsal 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Untunglah aku lebih mempercayai firman itu daripada perkataan manusia atau fakta yang ada. Jika tidak, tentu keadaanku akan berbeda karena pilihan kita akan menentukan masa depan kita. Oleh karena itu, sekarang aku bisa menyarankan: "Pilihlah Tuhan Yesus karena Dia lebih dahsyat daripada segala allah. Benar-benar Dahsyat." Jika memilih Tuhan Yesus sebagai Tuhan di dalam hidup kita, ada uang ataupun tak ada uang, damai sejahtera kita tak akan menghilang. Aku sudah buktikan ini dan sekarang giliranmu. ^_^

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.