Sunday, September 10, 2017

Pengudusan ~ Pdt. Sukirno Tarjadi (GBI Putera Jakarta)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 September 2017

Pada ibadah ini kita akan membahas kekudusan dan pengutusan akan dibahas di dalam ibadah selanjutnya. Kita harus kudus karena:
1. Dia adalah Allah yang kudus.
1 Petrus 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Di dalam penglihatannya Yesaya melihat mahkluk yang memiliki 3 pasang sayap. Sepasang sayap untuk terbang, sepasang sayap untuk menutupi kaki, dan sepasang sayap untuk menutupi wajah. Malaikat tersebut diperlengkapi sayap untuk menutupi wajah karena tak ada yang tahan melihat sinar kemuliaan Tuhan dan tugas malaikat tersebut hanya berseru tentang kekudusan Tuhan.
Yesaya 6:3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

2. Tanpa kekudusan orang tidak bisa melihat Allah: bukan melihat wujud-Nya tetapi melihat karya-Nya dan kemuliaan-Nya. (Mazmur 15)
Yesaya 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Ibrani 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

Dulu orang kudus adalah mereka yang memiliki kehidupan luar biasa hingga meninggal sebagai santo atau santa. Namun, saat ini orang kudus adalah orang yang percaya kepada Yesus. Lantas siapa di antara kita yang berani mengatakan bahwa dirinya orang kudus? Tentulah sebagian besar dari kita tidak berani menyebut diri sebagai orang kudus karena masih ada dosa yang kita perbuat.
2 Korintus 7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Kudus dalam Proses
Meskipun kita masih berdosa, kita tetap disebut sebagai orang kudus setelah dibenarkan oleh Yesus. Ini disebut 'kudus secara proses'. Maksudnya: kita sudah dikuduskan oleh Kristus tetapi masih perlu terus menerus disempurnakan oleh Roh Kudus.

Cara Menjauhkan Diri dari Pencemaran:
1. Jangan dekat-dekat dengan tempat yang cemar, seperti tempat mabuk, dll. Namun, ada satu tempat cemar yang harus kita waspadai, yaitu handphone. Jika tidak hati-hati, handphone bisa membuat kita tercemar oleh pornografi.

Suatu hari pak Sukirno mendapat pesan WA dari seorang pria yang ingin bertemu dengannya. Singkat cerita pria itu mengatakan bahwa dia hampir jatuh ke dalam dosa perselingkuhan karena sering melihat konten porno via handphone lalu meminta saran kepada pak Sukirno agar terhindar dari dosa itu. Lantas pak Sukirno menyarankan dia memberitahu isterinya agar isterinya bisa menjaganya tetapi dia tidak mau karena takut ada keributan dengan isterinya. Maka, pak Sukirno menyarankan handphone Samsung-nya diganti dengan Nokia 2110 tetapi dia juga tidak mau karena katanya dia membutuhkan WA.

Ini berarti dia tidak sungguh-sungguh ingin hidup kudus. Jika handphone bisa membuat kita tercemar, kita harus tinggalkan. Demi menjaga kekudusan seharusnya kita rela melakukan apapun.

2. Jauhi teman cemar. Kita memang perlu melayani mereka seperti Yesus yang bergaul dengan orang berdosa tetapi jangan ikuti perilaku mereka. Waspadalah! Jangan mencobai diri sendiri. Kita harus mengetahui batasan kita. Ada seseorang yang berteman dengan pemakai narkoba karena ingin memulihkannya tetapi dia malah ikutan menjadi pemakai narkoba. Pergaulan yang jahat dapat merusak kebiasaan yang baik.

3. Ingat identitas kita sebagai orang kudus. Ada seorang anak raja yang diculik lalu tiap hari dia diberi anggur dan pelacur. Namun, anak raja itu tak pernah mau menyentuhnya. Penculiknya pun bertanya: "Mengapa kamu tidak mau semua itu?" dan anak itu hanya menjawab: "Aku anak raja." Kita juga anak Raja dari segala raja yang Maha Kudus. Sebagai anak Raja yang Maha Kudus ada hal-hal tertentu yang harus kita jauhi. Kita tidak pantas melakukan hal-hal yang cemar.

BASUH AKU di DALAM DARAH-MU
Basuh aku di dalam darah-Mu Anak Domba. Jamah bibir, luruskan hatiku dengan Roh-Mu. Kurindu kemuliaan Tuhan lebih dari segala harta. Jadikan ku hamba berkenan kepada-Mu.
Lebih dari s'galanya kuingin Kau Tuhan. Emas, perak, dan permata tiada artinya. Kuingin lebih dekat bersekutu dengan-Mu. Jadikanku hamba setia kepada-Mu.

3 comments:

  1. selamat malam Pak Pdt. Sukirno T. , Pak saya mau tanya semoga Bapak berkenan menjawab (dalam doa),

    begini Pak, Ayah saya punya kepahitan hati, saat kebentur dengan obrolan/omongan yang berhubungan dengan sakit hati nya, beliau akan langsung marah dan mengulang-ulang masalah yang dahulu menjadi sakit hatinya.

    dan tambah hari tambah parah Pak, sampai teriak-teriak di luar rumah. tapi beliau tidak menyadari kalau beliau sedang kepahitan dan beliau tidak ingin sembuh (pernah saya tanya malah menyalahkan orang lain terus).

    Menurut Bapak, apa yang harus kami sekeluarga lakukan sehingga Ayah saya bisa sembuh dari kepahitan hatinya? terimakasih

    ReplyDelete
  2. Maaf... saya bukan pak Sukirno. Saya jemaatnya juga. Saya hanya mencatat khotbahnya di blog pribadi saya ini untuk perenungan firman.

    Jika ingin kontak pak Sukirno, coba lewat FBnya ini: https://www.facebook.com/sukirno.tarjadi.

    Biasanya jika saya tak tahu lagi apa yang harus dilakukan, saya hanya berdoa sambil memuji dan menyembah Tuhan lewat bantuan lagu-lagu rohani.

    Lukas 18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?

    Jadi, doakan saja ayah Anda... jangan jemu-jemu berdoa dan mengasihinya. Teruslah berdoa hingga sesuatu terjadi dan tentu saja tetap kasihi dia seperti Tuhan Yesus mengasihi Anda.

    Tuhan memberkati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. oke Peripena terimakasih infonya ya

      Tuhan memberkati juga

      Delete

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.