Sunday, September 10, 2017

Ruang Tunggu ~ Pdt. Sukirno Tarjadi (GBI Putera Jakarta)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 10 September 2017

Bagi kebanyakan orang hidup adalah ruang tunggu, yaitu menunggu pulang ke rumah Bapa. Jika mengikuti Instagram dan Facebook pak Sukirno, kita pasti mengetahui bahwa sekitar 2 minggu lalu dia dirawat di rumah sakit selama seminggu. Ketika menunggu, biasanya seseorang akan memainkan ponselnya selama sekitar setengah jam lalu mulai tengok kanan kiri hingga menyapa pasien lain. Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa di ruang tunggu. Rekor terlama pak Sukirno menunggu di rumah sakit adalah 4 jam dan di bandara 5 jam. ^o^

Selama menunggu apa yang harus dilakukan? Apakah hanya duduk sambil bermalas-malasan? Tidak. Sesungguhnya hidup dalam Kristus bukan ruang tunggu tetapi perjalanan. Ketika pertama kali menerima Yesus sebagai juru selamat, kita berada pada titik justification (pembenaran) dimana segala dosa kita dihapuskan. Yesus tidak berdosa tetapi menjadi dosa karena kita.
2 Korintus 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Darah Yesus Menguduskan Kita
TERLALU BESAR
Telah kulihat bukti kasih-Mu, Kau menderita gantikanku. Dengan darah-Mu Kau s'lamatkanku. Kini kuhidup menyenangkan-Mu.
Terlalu besar kasih-Mu, Bapa, pengorbanan yang Kau b'rikan bagiku. Terlalu mahal darah-Mu Yesus, tercurah untuk menebus hidupku.
Terlalu Besar. Terlalu Mahal. Hati kami berterimakasih. Terima kasih Kau tebus hidupku.

Lalu ujungnya kita akan mengalami glorification (pemuliaan) di dalam hidup kita.
2 Korintus 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Namun, ada ruang tunggu di antara justification (pembenaran) dengan glorification (pemuliaan) dan pada masa ini kita bukan hanya menunggu, melainkan mengalami sanctification (pengudusan) dan service (pengutusan) oleh Tuhan. *.*
Yohanes 17:14-19 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Ketika menerima Yesus, asal usul kita berubah. Kita bukan lagi dari dunia ini tetapi kita tidak langsung meninggal setelah dibaptis. Jika kita langsung meninggal setelah dibaptis, tentulah banyak orang tidak mau dibaptis. Oleh karena itu, Yesus tidak meminta kita diambil dari dunia dan hanya meminta kita dilindungi dari yang jahat. Kata-kata 'bukan dari dunia' diulang karena ingin mempertegas asal usul kita. Asal usul menentukan identitas dan identitas menentukan perbuatan.
Yohanes 17:17-19 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

Setelah dibenarkan, kita dikuduskan dan diutus oleh Tuhan sendiri. Pengudusan berbicara tentang karakter manusia: menjadi seperti Kristus, transformasi hidup, mengalami sesuatu, dan mengasihi Allah. Pengutusan berbicara tentang karunia: menjadi alat Kristus, misi hidup, melakukan sesuatu, dan mengasihi sesama.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.