Sunday, July 23, 2017

Jadilah Dewasa: Rohani ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 Juli 2017

Kebanyakan masalah di dalam keluarga disebabkan oleh suami atau isteri yang belum dewasa. Menjadi tua itu pasti karena otomatis terjadi dengan sendirinya sekalipun kita hanya duduk-duduk saja tetapi menjadi dewasa adalah pilihan. Usia tidak menentukan kedewasaan seseorang. Ada orang berusia 20-30 tahunan tetapi dewasa. Sebaliknya, ada yang jelita (jelang 50 tahun) dan lolita (lolos 50 tahun) tetapi masih anak-anak.

Ada orang yang selalu memakan makanan sehat dan selalu berolahraga tetapi tiba-tiba dia meninggal. Ketika diselidiki, ternyata dia kurang tidur. Kemungkinan besar dia susah tidur karena stres. Agar terhindar dari stres, kita harus dewasa.
1 Korintus 3:1-2 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
Agar dewasa, perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1. Usahakan Kedewasaan Rohani. Orang yang belum dewasa cenderung mengejar berbagai hal menarik yang ditawarkan oleh dunia. Mereka akan terus menerus berupaya dengan kemampuan mereka sendiri. Namun, orang yang dewasa rohani bukan hanya memahami perkara-perkara rohani melainkan juga bisa memahami perkara-perkara dunia. Ketika mendapat masalah, orang yang dewasa akan mencari Tuhan untuk memperoleh hikmat, pengetahuan, inspirasi, dan pewahyuan.

Menjadi Dewasa itu Pilihan
Prosentase anak-anak pendeta yang hamil di luar nikah sungguh mencengangkan. Pendeta memang mengalami banyak tuntutan di dalam pekerjaannya sehingga anak-anaknya mungkin terabaikan. Jika keluarga pendeta saja bisa seperti itu, keluarga jemaat tentulah tak akan lepas dari masalah. Orang yang belum dewasa akan membuat masalah kecil menjadi besar. Namun, jika kita semakin dewasa, kita akan memandang masalah dari sudut pandang Tuhan.

Suatu hari anak pak Leo mengatakan bahwa dia ingin kuliah S2 di Amerika. Karena keberatan dengan biayanya, pak Leo mengizinkan dia dengan syarat dia bisa memperoleh beasiswa minimal 50%. Mereka berdua pun berdoa lalu Tuhan membuka jalan. Jalan-Nya tak terselami. ^_^
Lukas 2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Yesus pun mendewasakan Diri dan bertambah hikmat-Nya. Kita pun dipanggil untuk menjadi serupa dengan-Nya. Ini merupakan panggilan tertinggi orang Kristen.
Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Ada sebuah cerita di WA tentang seorang wanita yang marah-marah karena kehilangan sendok setelah mengundang seorang pendeta untuk datang ke rumahnya. Karena terus menerus kepikiran masalah tersebut, setahun kemudian wanita ini kembali mengundang pendeta tersebut untuk datang lagi ke rumahnya. Saat itu dia menanyakan apakah pendeta telah mencuri sendoknya. Pendeta pun mengatakan bahwa dia tidak mengambil sendok itu. Dia hanya meletakkannya di dalam Alkitab si wanita. Ealah... rupanya selama setahun wanita ini tidak pernah membaca Alkitab sehingga sendoknya tak pernah ditemukan.

Jika kita mempunyai masalah, sikap mana yang mampu menyelesaikan masalah: bersikap panik dan marah atau bersikap tenang dan damai? Tentu saja kita akan bisa menyelesaikan masalah jika tetap tenang dan damai. Oleh karena itu, Yesus berkata kepada murid-Nya yang diterpa badai di kapal: "Tenanglah. Ini Aku. Jangan takut." Ketenangan dan kedamaian hanya kita dapatkan di hadirat Tuhan karena Dia berkata: "Damai sejahtera kutinggalkan bagimu dan apa yang Kuberikan tidak sama seperti yang dunia berikan kepadamu."

Nah, ketika ada masalah, Tuhan akan mengingatkan kita akan firman-Nya tetapi bagaimana kita bisa mengingat firman-Nya jika kita tidak pernah membaca Alkitab?

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.