Sunday, June 11, 2017

Gunakan Bahasa Manusia

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Juni 2017

Despicable Me: Minion - Can I go to the toilet, please!
Lantas kami bergegas meninggalkan kedua tempat tersebut dan berjalan kaki ke bengkel yang terletak tepat di samping kantor BPS Kendangsari. Tanyaku kepada suk-suk yang duduk di depan bengkel sambil memegang koran: "Bisa pinjam toilet, suk?" dan suk-suk tersebut langsung menggerakkan tangan untuk menunjukkan letak toilet tanpa berkata apa-apa. Lantas temanku kembali menanyakan hal yang sama: "Boleh pinjam toiletnya, pak?" dan sekali lagi suk-suk menunjuk ke tempat yang sama.

Maka, aku bergegas masuk ke dalam bengkel yang terbuka lebar. Sembari mengamatiku suk-suk itu berteriak: "Toiletnya yang sebelah kiri." Nah, akhirnya aku bisa mengeluarkan isi perut yang amat menyiksaku. Sementara itu temanku mengobrol dengan suk-suk hingga aku selesai. Ketika aku keluar dari bengkel, aku pun hanya bisa berkata: "Terima kasih banyak, suk" karena aku tidak membawa uang sepeser pun dan kupikir mobil anjemku masih parkir jauh dari bengkel. Temanku pun turut berkata: "Terima kasih banyak, pak" lalu kami berpisah karena dia harus menyeberang jalan untuk ke kantornya. Lalu segera kusadari bahwa mobil anjem telah menungguku sekitar setengah meter setelah bengkel tersebut sehingga aku bergegas ke sana.

Ketika mobil anjem mulai berjalan, temanku bercerita: "Dulu aku juga pernah sepertimu tetapi aku memegang kunci erat-erat sehingga sakit perutnya beralih ke tangan dan aku mampu menahannya." Namun, kukatakan kepadanya bahwa aku benar-benar tak bisa menahannya sehingga mungkin saja itu hanya sugesti. Kemudian dia teringat bahwa dulu rumahnya juga pernah dikunjungi oleh seseorang yang sakit perut. Kala itu mamanya diberi Rp30.000,- karena mau meminjamkan toiletnya.

Wew... iya sich... mungkin seharusnya aku juga memberi suk-suk itu uang tetapi aku tidak bawa uang di saku baju dan celana. Namun, sekalipun bawa uang, aku pun bingung mau kasih uang berapa karena tak mungkin kusodorkan uang Rp1000,- atau Rp2000,- seperti tarif toilet umum karena bisa menyinggung perasaannya. Selain itu, ini pertama kalinya aku mengalami kejadian seperti ini. Duh... kapok dech makan yang pedas-pedas, padahal hanya makan saus sambal lho dan bukan cabe rawit.

Oh, andai saja bahasa Roh bisa menyembuhkan sakitku seketika itu juga, tentulah aku tak perlu menulis cerita ini... xixixi... Tapi, mungkin saat itu Roh Kudus sedang mengajariku agar berani mengutarakan bebanku dan juga ingin mengingatkanku agar benar-benar menjaga lambungku. ^_^ Kalau mau makan pedas, ingatlah hari ini! Ah, bikin malu aja. "Maaf suk, pagi-pagi sudah merepotkanmu. Semoga Tuhan memberkati usahamu hingga semakin laris karena hanya doa dan ucapan 'terima kasih banyak' yang bisa kuberikan kepadamu." ^.^

Setiba di kantor aku pun masih mondar-mandir beberapa kali ke toilet hingga akhirnya rasa panas di perutku keluar semua dan perutku benar-benar damai kembali. ihihihi... lega rasanya... wkwwkw... Oouw, lain kali aku cuti saja lha jika mengalami gejala keracunan sambal. Oh. Tidak! Tidak! Jangan sampai terulang kembali dech.

BERSEMI ~ GMS Live (OneWorship)
Kasih-Mu bersemi di hatiku. Sungguh indah dan mulia. Damai-Mu bersemi di hatiku. Tenggelamku di hadirat-Mu.
Engkau terindah, termegah, termulia, termanis. Oh Yesusku, hadirat-Mu menghanyutkanku, bawaku dekat pada-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.