Sunday, November 27, 2016

Kasih itu Murah Hati - Ps.Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Nov 2016 (youtu.be/jbfaZL3Nkr0)
1 Korintus 13:4-7 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Murah hati bermakna suka memberi dan baik hati. Jika kapal goyang, orang Kristen tidak boleh kabur duluan. Jika perusahaan kebakaran, selamatkan dulu orang lain dan orang Kristen seharusnya menjadi orang terakhir yang menyelamatkan dirinya. Orang Kristen harus seperti elang.
Roma 12:20-21 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Mengasihi Musuh
Kita diminta mengasihi sesama kita, termasuk musuh-musuh kita. Bencilah perbuatannya tetapi jangan benci orangnya. Kita tidak diminta jatuh cinta kepada musuh-musuh kita atau ngefans sama mereka tetapi kita diminta mengasihi mereka. Jatuh cinta itu dua sisi tetapi kasih itu satu sisi. Jika kita mempunyai orang tua yang jahat, kita pun tetap harus menghormatinya karena firman Tuhan tidak berbunyi: "Hormatilah ayah dan ibumu yang baik hati", tetapi firman-Nya: "Hormatilah ayah dan ibumu. (titik)"
Efesus 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Ada pendeta Korea yang anaknya dibunuh oleh tentara Jepang. Suatu hari dia mendapatkan misi melayani orang Jepang. Setiba di sana dia tak sengaja berkenalan dengan tentara Jepang yang telah membunuh anaknya. Singkat cerita pendeta tersebut memeluk tentara itu sambil menyatakan bahwa dia mengampuni si tentara karena dia telah diampuni oleh Tuhan Yesus.

Wujud Murah Hati:

1. Suara yang Lembut. Suatu hari ko Philip memecat karyawan dengan suara lembut tetapi tegas: "... Saya rasa kamu tidak cocok bekerja di sini. Sebaiknya kamu bekerja di tempat lain. ..." Karyawan tersebut sering tidur siang pada saat jam kerja dan sudah berulang kali ditegur tetapi tak berubah. Ketika dipecat, dia menangis sehingga ko Philip menghiburnya sebagai pendeta yang menghibur jemaatnya karena dia sudah bukan karyawannya lagi. Lalu ko Philip memberinya beberapa firman Tuhan hingga dia mulai tenang kembali.

Namun, setelah itu dia bertanya: "Apa saya tidak jadi dipecat?" Ko Philip pun menyatakan bahwa dia tetap dipecat dan ko Philip berharap dia bisa sukses di tempat lain. Ko Philip merasa bertanggungjawab mengelola keuangan perusahaan sehingga dia terpaksa memecat karyawan yang tidak produktif. Untuk apa mempekerjakan karyawan yang hanya bikin rusuh? Ini perusahan dan bukan diakonia.

2. Wajah yang Menyenangkan. Jangan pasang wajah cemberut, termasuk di depan anak-anak. Bayi pun bisa mengenali wajah yang menyenangkan atau tidak. Tuhan melihat hati tetapi manusia melihat wajah.

3. Bahasa Tubuh yang Tenang. Ketika berbicara dengan orang lain, jangan melipat tangan dan jangan mengkerik karena ini tidak sopan dan terkesan menantang. Sopan bukan buah Roh. Jika sopan saja tidak bisa, bagaimana bisa menghasilkan buah-buah Roh?
Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

4. Kata-kata yang Membangun. Jangan pernah memakai kata 'tidak pernah', seperti "kamu itu tidak pernah memberiku kado" dan jangan memakai kata-kata menghakimi, seperti: "kamu itu orangnya memang tidak jujur". Gunakanlah kata-kata yang membangun. Tidak perlu membicarakan kejelekan orang lain, kecuali untuk pembelajaran dan bukan untuk menjatuhkan orang lain. Perlakukan setiap orang dengan baik apapun statusnya, sekalipun dia pembantumu. Jadi, jangan pernah mengatakan pembantumu "bodoh".

Jangan memperlakukan manusia sebagai binatang sekalipun dia berbeda (berkebutuhan khusus). Jangan bergosip. Untuk apa membicarakan perceraian selebritis jika di sekitar kita pun ada kasus perceraian. Untuk apa membicarakan masalah orang lain jika kita tidak bisa mengubah atau membantunya? Jangan membunuh karakter orang lain. Bicarakan saja hal-hal lain yang membangun.

5. Sikap yang Empati (bukan acuh tak acuh). Suatu hari ko Philip antri di suatu tempat dan melihat ada bule kesulitan bahasa. Di dekat bule itu ada beberapa orang yang bisa berbahasa Inggris tetapi cuek saja. Orang Amerika biasanya cuek karena mereka independen tetapi orang Indonesia biasanya cuek karena minder. Maka, ko Philip keluar dari antrian untuk menolong bule itu karena terdorong rasa kasihan (bukan ingin menjadi pahlawan) dan sudah dipastikan tempat yang dia tinggalkan segera ditutup orang di belakangnya. Hahaha... inilah Indonesia. Itu sebabnya Jokowi mencanangkan revolusi mental. Namun, seandainya setiap orang Kristen mau menerapkan firman Tuhan, tentulah bisa membuat perubahan yang baik.

KASIH
Kasih pasti lembut. Kasih pasti memaafkan. Kasih pasti murah hati, Kasih-Mu, Kasih-Mu Tuhan.
Reff: Ajarilah kami ini saling mengasihi. Ajarilah kami ini saling mengampuni. Ajarilah kami ini kasih-Mu ya Tuhan. Kasih-Mu kudus tiada batasnya.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.