Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Nov
2016
Dahulu kala di sebuah kapal nan megah bekerjalah sekelompok burung yang
beragam jenisnya. Suatu hari seekor burung gereja diutus bekerja di kapal
tersebut. Pada awalnya burung gereja terkagum-kagum akan kemegahan kapal
tersebut. Namun, beberapa minggu kemudian burung gereja mulai menyadari
kerapuhan kapal tersebut.
Tak lama berselang terjadilah keributan di atas kapal. Suatu sore burung
nuri bertanya kepada burung gereja: "Kamu merasa ada yang aneh?"
Burung gereja pun balik bertanya: "Apa
yang aneh? Semuanya biasa saja." Lalu tiba-tiba saja burung gereja
tergerak untuk menceritakan mujizat keuangan dan mujizat keselamatan yang dia
dapatkan beberapa waktu sebelumnya...^.^
Eh, keesokan harinya tiba-tiba burung kasuari memanggil burung gereja
dengan wajah agak cemas: "Kamu cerita apa sama burung
nuri?" Dengan kebingungan burung gereja balik bertanya: "cerita apa?" (Masa cerita
tentang mujizat yang kemarin sore itu? Kalau melihat ekspresi wajahnya, jelas
tak mungkin karena cerita mujizat.) Burung kasuari pun menjawab: "Saya ditegur burung dara. Dia
mendapatkan info dari burung nuri perihal para burung yang tidak suka kepadamu
karena mengetahui gajimu lebih tinggi daripada gaji para burung yang sudah lama
bekerja di sini. Apa kamu cerita kepada burung nuri perihal gajimu?"
Dengan kebingungan burung gereja menyatakan bahwa dia tidak pernah
membocorkan gaji kepada siapapun dan dia juga menyatakan keheranannya atas
laporan burung nuri. Maka, burung gereja berniat menanyakan hal tersebut kepada
burung nuri tetapi burung kasuari berkata: "Jangan tanyakan padanya. Sesuai info
dari burung dara: burung nuri mengetahui gajimu dari burung pipit dan burung
pipit mendapatkan info dari burung beo. Namun, burung pipit dan burung beo
menyatakan bahwa mereka tidak tahu apa-apa. Selain itu, tak seorang pun mengetahui
nominal gajimu secara tepat, termasuk burung nuri."
Dengan muka pucat dan senyum palsu burung kutilang segera bertanya kepada burung gereja: "Apa kamu ada masalah dengan kita
sehingga ada gosip bahwa kita tidak menyukaimu? Jika ada, bilang saja."
Dengan terheran-heran burung gereja berkata: "Aku tidak ada masalah dan aku juga tidak tahu mengapa burung nuri
mengatakan hal itu." Burung kasuari pun mengingatkan agar burung
gereja tidak bertanya kepada burung nuri.
Bahkan, salah satu burung juga menceritakan bahwa ada gosip pula tentang
burung gereja dan office boy. Karena saat itu office boy sering mengantar pulang burung gereja dengan alasan searah,
salah satu burung berkata kepada office
boy: "Awas ketahuan
isterimu." Entah gosip apa yang beredar tentang hal itu tetapi burung
gereja tidak ingin mendengar lebih lanjut perihal gosip tersebut. Jika ada berita
tidak benar, kenapa harus diperpanjang?
Namun, burung gereja bertanya-tanya di hati: "Maksudnya apa sich? Sudah dech... lebih baik aku menerima
tumpangan dari burung betina yang tulus doank daripada menerima tumpangan dari
office boy atau burung jantan manapun juga. Aku pun lebih baik berjalan kaki
daripada menerima tumpangan dari burung-burung munafik... manis di depanku
tetapi diam-diam menggosipkanku." Nah, ketika burung gereja mendapat
tumpangan dari burung betina, apa tidak sekalian digosipkan bahwa dia lesbi?
Oke... pada hari itu burung gereja tidak menanyakan apapun kepada burung
nuri dan meminta burung kasuari tidak memperpanjang masalah tersebut karena
burung gereja yakin bahwa ada burung yang ingin memecah belah persatuan tetapi
rasanya masih ada yang belum jelas. Semakin dipikirkan rasanya semakin aneh.
Burung kasuari terlihat agak cemas jika sampai diketahui oleh burung elang.
Burung kutilang juga terlihat pucat dengan senyum palsunya. Burung pipit tak
berani berbicara dengan mengangkat kepalanya. Burung beo pun terlihat agak
aneh. Namun, burung kakaktua tetap berceloteh dengan semangat seperti yang
biasa dia lakukan saat menceritakan masalah atau kejelekan orang lain... seakan-akan dia burung paling sempurna tanpa cacat cela.
0 komentar:
Post a Comment