Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 24 Nov 2019
TUHAN
MEMBERIKAN NYANYIAN BARU
Tuhan memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji-muji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut. Lalu percaya kepada Tuhan.
Yesus cinta saya. Yesus cinta kamu. Yesus cinta semuanya. Firman-Nya digenapi. Lord Jesus loves me. Lord Jesus loves you. Lord Jesus loves everyone. This is what the bible say. Cu Ye Su ai wo. Cu Ye Su ai ni. Cu Ye Su ai ta. Se ching....
Tuhan memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji-muji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut. Lalu percaya kepada Tuhan.
Yesus cinta saya. Yesus cinta kamu. Yesus cinta semuanya. Firman-Nya digenapi. Lord Jesus loves me. Lord Jesus loves you. Lord Jesus loves everyone. This is what the bible say. Cu Ye Su ai wo. Cu Ye Su ai ni. Cu Ye Su ai ta. Se ching....
Suatu hari Roh Kudus mengingatkanku akan lagu tersebut. Namun, beberapa
hari kemudian mama mengalami haid lagi padahal dia telah menopause sejak 9
tahun lalu. Ketika diperiksa dengan USG, dokter mengatakan bahwa ada tumor di
dalam rahim dan ukurannya sudah sebesar 9cm sehingga mama harus segera
dioperasi dan biayanya sekitar Rp30 juta.
Mama masih berharap bisa sembuh tanpa operasi karena
bertahun-tahun lalu dia juga pernah divonis dokter kena tumor. Namun, kala itu
dokter lain mengatakan bahwa dia tidak terkena tumor dan hanya perlu minum
obat. Setelah meminum obatnya mama malah pendarahan hingga harus dikuret.
Setelah itu semuanya baik-baik saja hingga sekitar 2 minggu lalu.
Lantas aku, meme bungsu, dan papa mencarikan pengobatan alternatif untuk
mama dengan herbal. Aku dan meme memberinya Walatra Zedoril 7 yang isinya
ekstrak kulit manggis, daun sirsak, dan daun sirih merah. Sementara itu meme
sulung tetap meminta mama agar segera dioperasi karena dia mendapat mimpi
buruk. Di dalam mimpinya dia melihat mama meninggal setelah menunda-nunda
operasi dengan didampingi diriku hingga akhirnya aku pun nangis-nangis sampai
jelek. Begitulah ceritanya.
Aku dan mama pun tertawa dan berusaha meyakinkannya bahwa kenyataan
akan berkebalikan dari mimpinya. Namun, dia tetap takut karena salah satu
temannya juga pernah terkena tumor dan tiba-tiba diberitakan meninggal karena
kanker serviks. Jadi, dia bersikeras agar mama segera dioperasi. Titi pun seide
dengannya.
Maka, mama mengatakan bahwa dia mau ke dokter lain dulu. Jika dokter lain
mengatakan hal yang sama, barulah dia mau dioperasi. Namun, sebelum operasi dia
ingin mencoba herbal dulu selama 2 bulan. Jika tak ada hasil, barulah dia mau
dioperasi.
Nah, pada khotbah minggu lalu kak Sidney menyuarakan pergumulanku dengan
kata-kata yang hampir serupa dengan pertanyaan yang kuajukan kepada Tuhan. Jika Yesus cinta semuanya (semua orang tanpa terkecuali), mengapa mama terkena
tumor? Tumor, bukan kanker. Tumor, bukan kanker. Tumor, bukan kanker. Itulah
yang terus kukatakan ketika kak Sidney mengucapkan kata kanker hingga aku
teringat pertanyaan (komentar) dari salah satu pengikut FB ko Philip: "Mengapa penyakit kanker sulit
disembuhkan?" tetapi tak ada yang terlihat menjawabnya.
Sebelum itu kak Sidney juga berkata: 'Jika Tuhan itu baik, mengapa bisnis papa bangkrut?' Iya benar.
Mengapa papa bangkrut pada masa krismon 1998? Jika tidak, tentu biaya operasi
saat ini bukan masalah besar. Fiuh... setidaknya bukan bangkrut total. Andai
aku tidak menguras tabungan untuk biaya perbaikan atap rumah, tentulah masih
ada banyak uang untuk operasi.
Yesaya 58:12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".
Namun, kala itu Kau berfirman seperti itu sehingga aku memastikan tempat
itu dapat dihuni. Nah, ketika tempat itu selesai diperbaiki dan aku baru mulai
mengumpulkan uang lagi, mengapa ada berita seperti ini? Mengapa Kau terus
mengujiku seolah-olah ada hal yang luar biasa atas diriku?
Kata kak Sidney: 'Mungkin sekarang
kita tidak mengerti mengapa semua ini terjadi? Namun, kelak kita akan
mengerti.' Hmm... Jawabannya ini masih bisa kuterima, tetapi kata-kata
yang diucapkannya pada penghujung khotbah minggu lalu telah membuatku tak
henti-hentinya berurai air mata. Kak Sidney berkata: "Sekalipun perkataan dokter tidak baik, tetaplah bersyukur."
Aku tahu kak Sidney juga pernah mengalami kesesakan karena penyakitnya dan dia tetap bersyukur sehingga dia tidak asal bicara. Dia sendiri telah
menghidupi khotbahnya.
Lantas aku teringat lagu 'Jujur'nya yang malam kemarinnya dikirimkan oleh
meme bungsu. Jadi, kami akan bernyanyi sampai jiwa kami percaya dan hati kami
mendengar lagu pengharapan. Imanku memegang janji-Nya atas Kisah Para
Rasul 16:31 Jawab mereka: "Percayalah
kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi
rumahmu."
0 komentar:
Post a Comment