Sunday, November 24, 2019

Roh yang Menyala ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 24 Nov 2019

Ketika meresmikan pembukaan cabang gerejanya di Halmahera, pak Leo sempat merasakan kekuatan gempa 7,1SR pada saat sudah lelap tertidur di tengah malam. Goncangan memang akan terus terjadi menjelang akhir zaman. Pak Leo telah lama mendapatkan intuisi bahwa akan terjadi goncangan di bumi dan langit.

Goncangan di langit bisa mengganggu satelit sehingga semua aktivitas yang berkaitan dengan internet akan tergoncang. Apakah kita sudah siap menghadapinya? Goncangan harus terjadi supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Namun, kita telah menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan. (Ibrani 12:27-28)
Roma 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Selama menjadi pelayan Tuhan dan gembala sidang pak Leo mengamati bahwa banyak orang lebih bersemangat dalam melayani daripada berdoa. Anak pak Leo mengamati bahwa orang Kristen sering salah dalam memahami perkataan 'istirahat dalam Tuhan'. Ketika lelah dalam melayani, mereka memilih berlibur. Tak ada yang salah dengan liburannya. Namun, liburan tidak bisa mengembalikan semangat dalam pelayanan. Justru kita harus rajin dan bersemangat dulu agar bisa melayani Tuhan. Jadi, bukan melayani dulu untuk beroleh semangat.
1 Tesalonika 5:19 Janganlah padamkan Roh,
Ciri-ciri Roh kita Mulai Padam:
Roh Menyala-nyala
1. Mudah menyerah. Orang yang kehilangan semangat akan cenderung diam saja dan tidak memiliki roh perlawanan. Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang dapat memulihkan semangat yang patah?
2. Mudah kecewa. Suasana tidak akan mengubah kita tetapi hadirat Tuhan mampu mengubah kita.
3. Hidup dibawa dari pergumulan ke pergumulan.
4. Mengalami kekeringan rohani. Sekalipun tetap ke gereja, tidak merasakan apa-apa lagi.
2 Tawarikh 20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
Yosafat mendapat serangan dari 3 musuh besar. Beberapa orang memang ingin menghalangi kita dekat dengan Tuhan. Namun, kita harus tetap mencari Tuhan karena Dia sanggup membebat, menolong, dan mengobati.
2 Tawarikh 20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
Karena takut, dia mencari Tuhan. Seharusnya kita lebih mudah berdoa dalam situasi tenang, tetapi kebanyakan orang Kristen malah baru berdoa saat ada masalah.

BIARLAH ROHMU MENYALA-NYALA
Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Tak ada banyak waktu. Giatlah dan jangan lalai. Pekerjaan besar menunggu. Ladang siap dituai. Tanggalkan s'gala beban dan dosa yang merintangi. Berlari pada tujuan panggilan surgawi.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.