Sunday, April 8, 2018

Hope ~ Ps. Sidney Mohede (JPCC)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 08 April 2018

Kak Sidney menulis khotbah ini untuk dirinya terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada jemaat karena sejak 2016 dia mengalami kesesakan. Ketika kita berada dalam kesesakan, mungkin kita pernah mendengar salah satu lagunya yang berjudul Selalu Bersamaku ini: "Sedalamnya hatiku Kau-pun tahu dan kasih-Mu tak jauh dalam jiwaku. Di dalam kesesakan, di dalam kemenangan kutahu Engkau selalu bersamaku."

Tetap Percaya Walau Badai Menerpa
Kita sudah mengetahui akhir kisah Yesus yang bangkit. Namun, coba bayangkan seandainya kita berada pada posisi murid-murid Yesus pada masa itu. Mereka pasti berharap bahwa Yesus adalah mesias, Yesus adalah juru selamat, dan Yesus menjadi raja di dunia tetapi mereka malah melihat Yesus mati disalib. Bagaimana perasaan mereka? Jika kita ada di sana saat itu dan tidak mengetahui akhir kisah-Nya, kita pun akan kehilangan harapan seperti para murid Yesus. Maka, mereka kecewa dan kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.

Para murid mengharapkan Yesus secara fisik. Kita juga pasti mengharapkan mujizat terjadi, tetapi bagaimana jika tidak terjadi mujizat atau doa kita tidak dikabulkan atau doa kita ditunda? Kak Sidney pun menemukan sebuah kutipan pendeta yang menyatakan bahwa hal yang terpenting adalah yang tidak kelihatan. Lantas dia bertanya-tanya: "Apa yang tidak kelihatan?"

Kak Sidney didiagnosa dokter mengidap penyakit meniere karena telinga kirinya mengalami tiga gejala sebagai berikut:
1. Gangguan pendengaran pada telinga bagian dalam. Telinga ada bagian luar (daun telinga) dan bagian dalam. Di bagian dalam telinga ada yang berperan menjaga keseimbangan tubuh dan bagian inilah yang mengalami gangguan.
2. Tinnitus (telinga berdenging). Setiap hari kak Sidney mendengar bunyi 'ngiiing...' tanpa henti, baik pada saat bekerja maupun saat tidur. Dengingan ini tidak berasal dari luar sehingga tak bisa didengar oleh orang lain. Dengingan bising ini hanya didengar oleh penderitanya sendiri karena ada gangguan pada syaraf-syaraf pendengaran. Dokter telinga pun menyarankan agar dia menemui psikolog untuk membantunya menenangkan diri karena kebanyakan penderita tinnitus cenderung bunuh diri. Namun, kak Sidney hanya menenangkan diri dengan memuji dan menyembah Tuhan.
3. Vertigo. Ini rasanya berputar sehingga kak Sidney juga merasa mual.

Beethoven Bisa
Dokter mengatakan bahwa peyakit telinganya bersifat degeneratif sehingga telinga kirinya akan terus menerus mengalami penurunan kemampuan mendengar hingga akhirnya tuli. Saat ini kemampuan telinga kirinya mencapai belasan persen dari 100% sehingga jika ada orang yang berbicara di telinga kirinya, dia akan menyodorkan telinga kanannya karena telinga kirinya tak bisa mendengar. Anaknya berharap dia segera sembuh. Lalu kak Sidney ingin tahu bagaimana sikapnya jika kak Sidney tidak sembuh. Tentu saja reaksinya seperti kebanyakan orang yang kecewa kepada Tuhan. Apa kak Sidney juga harus kecewa? Dia pun teringat kepada perkataan Paulus.

2 Korintus 4:16-18 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Meskipun fisik semakin merosot, kerohanian kita semakin diperbaharui. Paulus telah mengalami banyak aniaya, didera, dipukuli, dan dipenjara tetapi dia masih bisa mengatakan bahwa ini penderitaan ringan atau penderitaan sementara karena dia memandang yang tidak kelihatan. Apa yang tidak kelihatan? Pengharapan dunia bisa disebut optimisme karena ditentukan oleh situasi dan keadaan yang mendukung.

Namun, pengharapan orang Kristen tidak ditentukan oleh situasi dan keadaan. Pengharapan kita ditentukan oleh satu pribadi, yang bernama Yesus. Jadi, sekalipun belum menikah, sekalipun bisnis belum lancar, sekalipun sakit belum sembuh, sekalipun keluarga bermasalah, dan sekalipun doa-doa lainnya belum dijawab, kita tetap punya harapan.

Ibrani 11:13-16 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah me.reka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.