Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 17 Nov 2019
Jika Tuhan itu baik, mengapa ada gempa bumi? Jika Tuhan itu baik, mengapa
bisnis papa bangkrut? Jika Tuhan itu baik, mengapa mama terkena kanker? Siapa yang percaya bahwa pernikahan itu baik? Pernikahan
itu memang baik, tetapi mengapa ada perceraian?
Itulah pergumulan yang sering ditanyakan orang-orang karena kita membuat
syarat bahwa kebaikan Tuhan ditentukan dari berkat-berkat yang kita terima atau
keadaan sekeliling kita. Padahal, Tuhan lebih tertarik untuk membangun yang ada
di dalam diri kita daripada yang ada di luar diri kita.
"Tuhan tidak menyiapkan berkat untuk Anda tetapi Dia menyiapkan Anda untuk menerima berkat-Nya." ~ Bishop TD Jakes
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Ini sebabnya kita tidak perlu takut mengalami pergumulan. Lewat
pergumulan yang ada kita bisa semakin merasakan kebaikan Tuhan. Mungkin
sekarang kita tidak mengerti mengapa semua ini terjadi? Namun, kelak kita akan
mengerti. Dulu mungkin ada yang patah hati lalu bertanya kepada Tuhan: "Mengapa semua ini terjadi?"
Namun, sekarang malah bersyukur tidak jadi bersamanya.
Efesus 3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
Kita tidak bisa mengendalikan hidup tetapi kita bisa mengendalikan fokus
kita. Marilah kita menjadi Gereja yang berfokus kepada Yesus.
Ibrani 12:2a Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,
Jangan berfokus kepada gosip atau hoax atau berita negatif, fokuslah
kepada Yesus. Jika kita berfokus kepada masalah, kita tidak akan bisa melihat
kebaikan Tuhan. Tetaplah bersyukur seperti Habakuk.
Habakuk 3:17-18 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Ayub 42:5 Dahulu, pengetahuanku tentang Engkau hanya kudengar dari orang saja, tetapi sekarang kukenal Engkau dengan berhadapan muka. (BIS)
Siapa yang ingin merasakan kebaikan Tuhan? Angkat tangannya dan jangan
diturunkan. Sekalipun perkataan dokter tidak baik,
tetaplah bersyukur.
** Mengangkat tangan adalah tanda berserah. Kita serahkan kendali kita
dan biarkan Tuhan yang memegang kendali. **
JUJUR ~ Sidney Mohede
(2019 Insight Unlimited)
Verse 1: Jujur kadang ku tak sanggup menghadapi s’mua bebanku. Menantikan jawaban, menolak untuk menyerah. Kutahu Kau Tuhan yang sanggup menolong dalam sesakku. Namun, meskipun Kau belum, ku 'kan tetap menyembah-Mu.
Chorus 1: Ku 'kan bernyanyi sampai jiwaku percaya, sampai hatiku mendengar Lagu Pengharapan. Ku 'kan berserah. Kutahu aku tak sendiri. Kuyakin Kau mengasihiku. Bahkan, di dalam api pun ku 'kan menyembah-Mu.
Verse 2: Jujur kadang aku lalai bersandar pada kekuatan-Mu. Di dalam kelemahanku sempurnalah kuasa-Mu. Imanku memegang janji-Mu. Kutahu Kau s’lalu bersamaku dalam s’tiap perkaraku. Kaulah damai tenangku.
Chorus 2: Ku 'kan bernyanyi sampai jiwaku percaya, sampai hatiku mendengar Lagu Pengharapan. Kutahu Kau sanggup dan aku tak pernah sendiri. Selalu baik Kau di hidupku. Bahkan, di dalam api pun ku 'kan menyembah-Mu.
(2019 Insight Unlimited)
Verse 1: Jujur kadang ku tak sanggup menghadapi s’mua bebanku. Menantikan jawaban, menolak untuk menyerah. Kutahu Kau Tuhan yang sanggup menolong dalam sesakku. Namun, meskipun Kau belum, ku 'kan tetap menyembah-Mu.
Chorus 1: Ku 'kan bernyanyi sampai jiwaku percaya, sampai hatiku mendengar Lagu Pengharapan. Ku 'kan berserah. Kutahu aku tak sendiri. Kuyakin Kau mengasihiku. Bahkan, di dalam api pun ku 'kan menyembah-Mu.
Verse 2: Jujur kadang aku lalai bersandar pada kekuatan-Mu. Di dalam kelemahanku sempurnalah kuasa-Mu. Imanku memegang janji-Mu. Kutahu Kau s’lalu bersamaku dalam s’tiap perkaraku. Kaulah damai tenangku.
Chorus 2: Ku 'kan bernyanyi sampai jiwaku percaya, sampai hatiku mendengar Lagu Pengharapan. Kutahu Kau sanggup dan aku tak pernah sendiri. Selalu baik Kau di hidupku. Bahkan, di dalam api pun ku 'kan menyembah-Mu.
0 komentar:
Post a Comment