Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 23 Juni 2019
Suatu hari ada teman yang mengatakan bahwa laptopnya sudah tua
karena sudah dipakainya sejak sekitar tahun 2010. Batinku: "Wah, sama donk. Merknya juga sama." Jadi, kusarankan
agar dia membeli laptop baru sebagai gantinya. Namun, kuperhatikan bahwa
laptopnya masih lebih baik daripada laptopku. Sekalipun laptopnya dan laptopku
menua bersama sang waktu, kelihatannya laptopku mengalami proses penyusutan
yang lebih cepat daripada laptopnya. Namun, tak perlu dibahas lha karena dia
tidak menanyakannya.
Eh, beberapa jam kemudian dia melupakan tugasnya sehingga aku yang harus
menyelesaikannya. Setelah kuselesaikan, spontan saja aku langsung menegurnya: "Hei, kenapa kamu tidak menyelesaikan
tugas?" Lalu dia mengatakan bahwa dia khilaf dan meminta maaf.
Namun, aku diam saja dan dia kabur dari pembicaraan dengan mengatakan 'bentar'.
Beberapa jam kemudian aku menyapanya lagi dan dia kembali meminta maaf.
Waduh, maksud hati menegurnya bukan untuk membuatnya merasa bersalah, tetapi
kenapa dia harus berulang kali memintaa maaf. Aku meminta dia untuk tidak
memikirkan kejadian itu lagi karena aku pun bisa lupa. Namun, aku malah kepikiran
dengan hatinya. Alhasil, aku terpaksa membuka sisi gelapku sekaligus bersaksi
tentang kebaikan Tuhan atas kelemahanku itu...^.^
Kuberitahu dia bahwa "...kumau
memberi yang kuterima...” dengan lagu 'Pengampunan Adalah' dan
sepenggal doa Bapa Kami tentang pengampunan karena beberapa hari lalu aku juga
lupa sesuatu. Aku juga memberitahunya bahwa kesalahannya tidak seberapa jika
dibandingkan kesalahanku itu. Bahkan, beberapa tahun lalu aku pun melakukan
kesalahan yang lebih besar daripada kesalahannya. Namun, Tuhan itu baik sehingga
masih ada maaf bagiku...^.^
Matius 6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
PENGAMPUNAN
ADALAH ~ GMS Live
Dalam kegelapan hatiku tak hentinya anugerah-Mu. Engkaulah satu kasih sejati. Tuhan ajarku mengerti.
Diampuni itu sangat indah. Diampuni itu mulia. Yang Kau rindukan ku bahagia. Kumau memb'ri yang kuterima.
Mengampuni itu kasih. Mengampuni itu indah. Damai sejahtera, sukacita tak terkata. Hati yang melimpah.
Mengampuni itu memb'ri. Mengampuni itu rela. Tak 'kan kutolak kerinduan-Mu ya Bapa, ampuni sesama.
Dalam kegelapan hatiku tak hentinya anugerah-Mu. Engkaulah satu kasih sejati. Tuhan ajarku mengerti.
Diampuni itu sangat indah. Diampuni itu mulia. Yang Kau rindukan ku bahagia. Kumau memb'ri yang kuterima.
Mengampuni itu kasih. Mengampuni itu indah. Damai sejahtera, sukacita tak terkata. Hati yang melimpah.
Mengampuni itu memb'ri. Mengampuni itu rela. Tak 'kan kutolak kerinduan-Mu ya Bapa, ampuni sesama.
0 komentar:
Post a Comment