Catatan Ibadah ke-1 Minggu 30 September 2018
Yesus memberikan pelajaran terlebih dahulu sebelum melatih iman para murid. Pengalaman para murid di tengah danau berbadai bukanlah pengalaman pertama mereka. Meskipun demikian, mereka tetap takut, tercengang, dan bingung. Hehehe… namanya juga masih murid, namanya juga masih belajar, ya wajar donk kalau reaksinya seperti itu. Banyak pula murid-murid yang lambat belajar (slow learner) :p
Dulu aku pun sudah pernah diterpa angin ribut hingga tak tahu harus berbuat apa. Saat itu Yesus turun tangan meredakan anginnya lewat sebuah acara televisi yang berjudul ‘Before 30’. Nah, setelah dibaptis secara Kristen aku mulai menulis kesaksianku karena ada cukup banyak orang yang bertanya: “Bagaimana aku bisa dibaptis secara Kristen?” Karena aku capek dan bosan kalau harus mengulang-ulang ceritanya, ya aku tulis saja sehingga yang benar-benar ingin tahu bisa membacanya sendiri… hehehe…
1. Keajaiban Acara ‘Before 30’ di Global TV – seri 1
2. Keajaiban Acara ‘Before 30’ di Global TV – seri 2
Namun, suatu hari ada pertanyaan dari seorang pembaca yang intinya bertanya: “Kesaksianku itu ditayangkan pada Before 30 episode berapa?” Namun, aku tidak mengetahui episodenya karena kedua episode pengubah hidupku tersebut malah tidak kutonton dari awal. Nontonnya saja tidak kurencanakan. Aku juga tidak tahu kalau ada acara itu, apalagi episodenya, mana tahu lha… wkwwkw… Maka, aku hanya bisa mengatakan kepadanya bahwa aku tidak menontonnya dari awal sehingga aku tidak mengetahui episodenya. Selain itu, aku menonton kedua episode tersebut sebelum aku masuk Kristen dan sebelum Ps. Philip Mantofa memposting semua video Before 30 di youtube sehingga aku juga kurang tahu video tersebut sudah diposting atau belum.
Meskipun demikian, pertanyaannya membuatku ikut penasaran. Jika mengingat kronologi waktunya, angin ribut terjadi pada Agustus 2012, mulai reda sekitar April 2013, dan aku dibaptis pada April 2014. Maka, kemungkinan besar kedua episode Before 30 yang sempat membuatku sangat tercengang pasti ditayangkan sekitar Agustus 2012 hingga April 2013. Jadi, aku tonton ulang Before 30 dari episode 1. Ketika tiba pada episode 21, aku mulai mengenali lokasinya sehingga aku yakin bahwa kedua episode yang kucari seharusnya antara episode 1 – 20. Aneh tetapi nyata, aku tidak menemukan video yang kucari. Apa saat itu aku berhalusinasi?
Maka, aku kembali melanjutkan nonton Before 30 hingga episode 30 tetapi tidak kutemukan jua video yang kucari. Bahkan, aku semakin yakin bahwa videonya pasti sebelum episode 21. Karena sedang sendirian di kamar, aku pun berteriak: “Aaaa… aku tidak percaya ini. Apa yang kualami saat itu? Apa saat itu aku berhalusinasi? Tidak. Aku sangat sadar saat itu. Aku tidak mabuk minuman keras dan tidak dalam pengaruh obat-obatan. Namun, kenapa videonya tidak ada? Aku tidak percaya ini. Aku tidak percaya ini. Siapa yang berbicara kepadaku saat itu?”
1. Pertama, aku harus menemukan sebuah lorong berpilar putih yang memiliki kain putih berkibar-kibar karena tiupan angin, pendetanya yang berbaju putih duduk di salah satu pilarnya, dan sambil memegang Alkitab dia berkata: “Jangan tanya apa yang harus kamu lakukan …”.
2. Kedua, aku harus menemukan sebuah padang rumput dengan beberapa pohon dan sebuah batu besar di atas rerumputan, pendetanya duduk di atas batu itu, dan sambil memegang Alkitab dia berkata: “Mungkin ada yang tidak mengenal saya…” dengan firman “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”
Eh, hingga episode 49 aku tetap tidak menemukan kedua video itu. Kok aneh sich? Judul acaranya sama-sama Before 30, pendetanya juga sama, tetapi lokasi dan perkataan-perkataannya kok tidak ada yang sama dengan yang kucari? Masa saat itu aku bisa ditipu oleh mata dan telingaku sendiri? Oh Tuhan, aku tidak percaya ini. Bagaimana mungkin ini terjadi? Kenapa video-video penunjangnya seperti ada semua tetapi dua video utamanya malah tak tampak. Masa saat itu aku melihat Before 30 versi ilahi? Masa saat itu Tuhan membuat film yang khusus untukku? Aneh sekali sich. Ini sangat membingungkan. Masa itu penglihatan? Setahuku belum pernah ada penglihatan yang tayang di televisi. _._
Yohanes 5:37-38, 41 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
SAMPAI AKHIR HIDUPKU
Bapa Engkau mengenalku lebih dari siapapun. Engkau tahu ceritaku dan isi hatiku. Tak peduli masa lalu Engkau tetap memilihku. Ubahkanku, sempurnakan jadi karya yang indah.
Reff: Kini aku percaya tiada yang mustahil bagi-Mu. Kuasa-Mu kuatkanku, dasarku berharap. Kini aku berserah pada rancangan-Mu bagiku. Kuikuti panggilan-Mu, ku ‘kan setia sampai akhir hidupku.
0 komentar:
Post a Comment