Sunday, September 9, 2018

Pencobaan dan Godaan ~ Pdt. Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Sept 2018
Bacaan >> Matius 4:1-11 Pencobaan di Padang Gurun

Johann Wolfgang von Goethe menulis cerita Faust. Di sini diceritakan bahwa Faust telah memiliki banyak pengetahuan tetapi dia tidak puas dan ingin lebih banyak lagi. Maka, dia membuat perjanjian dengan iblis yang bernama Mephistopheles agar bisa memiliki semua hal di dunia ini. Ingat namanya ya agar nanti tidak memberikan nama tersebut kepada anakmu. Sebelum perjanjian dibuat iblis sudah memberitahu Faust bahwa sebagai imbalannya nanti Faust akan masuk neraka dan tersiksa. Meskipun demikian, Faust tidak peduli dengan konsekuensinya. Perjanjian dengan iblis pun dibuat sehingga Faust beroleh segalanya. Namun, menjelang akhir hidupnya dia ketakutan dan tidak mau ke neraka tetapi dia tak berdaya ketika iblis membawanya ke neraka.

Setiap manusia pasti mengalami godaan. Namun, beberapa manusia tak perlu digoda karena dirinya sendiri merupakan suatu godaan. Oleh karena itu, beberapa orang berpikir untuk hidup sendirian atau jauh dari manusia sehingga muncullah kelompok Desert Fathers atau Bapa-bapa padang gurun agar bebas dari pencobaan. Ini dimulai oleh Anthony dan selanjutnya ada pula Simon Tiang. Simon tinggal di atas tiang sehingga dia dikenal dengan nama Simon Tiang. Makanannya dikerek ke atas oleh manusia lain tetapi dia tidak pernah mandi dan buang air besarnya di atas tiang pula. Dia juga tidak pernah sikat gigi sehingga giginya ditumbuhi belatung. Ternyata di padang gurun ada pencobaannya pula.

Matius 4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Pencobaan dan godaan bukan hanya dialami oleh manusia. Tuhan Yesus pun dicobai juga, hanya saja dia tidak berbuat dosa. Yesus dicobai tetapi bukan untuk menguji kemampuan-Nya. Ini diperlukan untuk menumbuhkan belas kasihnya sebagai manusia. Iblis sendiri yang turun tangan dalam mencobai Yesus karena dirinya yang dipertaruhkan.
Ibrani 2:17-18 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Ketika dicobai, Yesus lemah secara jasmani dan jiwani. Jika seseorang tidak makan sehari, dia bisa marah-marah. Jika tidak makan 2 hari, rasanya ingin mati. Namun, pada hari ke-4 atau ke-5, dia akan baik-baik saja dan tak lagi tertarik untuk makan. Di sebuah tempat ada sekelompok orang yang puasa atau mogok makan. Salah satu dari mereka baru meninggal pada hari ke-46 dan yang terakhir meninggal pada hari ke-73. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa jika seseorang tidak makan tetapi tetap minum, dia baru meninggal setelah melewati hari ke-40.

Jadi, Yesus yang tidak makan dan tidak minum selama 40 hari di padang gurun, tentu saja lemah secara jasmani tetapi Roh-Nya semakin kuat. Jika kedagingan kuat, Roh lemah. Sebaliknya, jika kedagingan lemah, Roh kuat. Yesus juga lemah secara jiwani karena sendirian di padang gurun akan membuat seseorang kesepian sehingga bisa melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada dan tidak melihat hal-hal yang ada. Bahkan, pohon pun bisa diajak berbicara.

Ada Tiga Pencobaan yang Yesus alami di padang gurun:
1. Jika Anak Allah, ubahlah batu menjadi roti.
Matius 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Sebenarnya pencobaan pertama bukanlah mengubah batu menjadi roti tetapi membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah karena sebelumnya Bapa sendiri telah menyatakan hal itu ketika Yesus dibaptis. Iblis sendiri telah mendengarnya sehingga meminta Yesus membuktikan hal itu dengan cara mengubah batu menjadi roti. Roti merupakan kebutuhan manusia sehingga masalah akan selesai jika semua batu diubah menjadi roti, yang bingung hanya kontraktor karena tak ada lagi batu. Namun, kita tidak akan dicobai demikian karena kita tidak bisa mengubah batu menjadi roti. Biasanya kita akan dicobai untuk membuktikan diri atau berbuat sesuatu demi gengsi. Contoh: Seseorang membeli banyak produk untuk menunjukkan dia mampu hingga dia kehabisan uang.

Ada seorang ateis yang militan. Dia berkhotbah di depan banyak orang lalu berkata: "Tuhan, jika Engkau sungguh ada, bunuhlah aku dalam 5 menit." Hal ini diulang terus menerus di berbagai tempat tetapi dia tetap hidup. Suatu ketika ada orang Kristen diajak melihatnya. Seperti biasanya dia mengucapkan hal itu: "Tuhan, jika Engkau sungguh ada, bunuhlah aku dalam 5 menit." Beberapa orang sampai pingsan karena takut tetapi si ateis tetap hidup sehingga pengajak orang Kristen berkata: "Hebat ya orang itu. Dia berhasil membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada." Namun, orang Kristen itu menjawab: "Dia hanya berhasil membuktikan bahwa Tuhan tidak mau diperintah oleh iblis."

2. Jika Anak Allah, jatuhkan diri ke bawah, sebab ada tertulis...
Matius 4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Pencobaan menjatuhkan diri tidak akan membunuh Yesus karena di tempat yang sama Yakobus - adik Yesus pernah didorong orang hingga jatuh ke bawah tetapi dia tidak mati. Meskipun demikian, tulangnya patah atau retak-retak. Dalam keadaan tak berdaya seperti ini Yakobus masih dipukuli banyak orang sehingga dia mati.

Pencobaan kedua ini adalah pencobaan yang menggunakan ayat Alkitab. Iblis mengetahui semua isi Alkitab sehingga kadang kala dia menggunakan ayat Alkitab untuk menjatuhkan orang Kristen. Di WA tersebar video tentang sebuah ayat Alkitab (Lukas 4:7) yang menjanjikan semua keinginan kita terpenuhi lalu segera diaminkan oleh banyak orang padahal itu kata-kata iblis. Banyak orang Kristen tidak mau mencari atau mempelajari ayatnya terlebih dahulu dan langsung percaya jika diberi ayat Alkitab.

3. Jika menyembah iblis, semua diberikan.
Matius 4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Saat itu iblis berbohong karena di kitab Wahyu dapat kita lihat bahwa pemerintahan dunia dipegang oleh Kristus setelah dia melewati jalan salib. Namun, iblis menawarkan jalan pintas kepada Yesus. Tanpa sakit, tanpa jalan salib Yesus bisa memiliki segalanya jika Dia mau menyembah iblis. Namun, Yesus hanya mau mendengarkan suara Bapa-Nya. Kita pun cenderung dicobai untuk mengambil jalan pintas dalam memperoleh jabatan atau kekayaan.
Wahyu 11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.