Catatan Ibadah ke-1 Minggu 02 April 2017 (youtu.be/mdGx0qv5W8o)
Kejadian 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Industri pertama manusia adalah
membuat underwear. Daun pohon ara itu
mudah rusak. Ini menggambarkan kerapuhan usaha manusia jika mengandalkan
kekuatannya sendiri. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa mengandalkan Tuhan. Cara Mematahkan Kutuk Kemiskinan:
1. Dimana saya?
Kejadian 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
Kita harus mengetahui dimana
kita berada. Di suatu gedung ada pintu darurat (emergency exit) tetapi kita tidak dapat menemukannya jika kita
tidak mengetahui posisi keberadaan kita. Kita mengetahui bahwa Yesus adalah
pintu tetapi kita pun harus mengetahui dimana kita berada untuk tiba di pintu
itu.
Ada seorang wanita yang
bertanya: "Dimana uang saya? Mengapa
saya tak pernah bisa menyimpannya?" Jawab ko Philip: "Itu ada di celana jeans-mu dan
barang-barangmu lainnya." Jika kita tidak mengetahui letak uang kita,
kita akan kehilangan uang tersebut. Jika kita tidak mengetahui posisi kehidupan
kita, kita juga akan kehilangan kehidupan kita.
2. Kemana saya?
Filipi 3:13-14 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Kita harus melupakan masa lalu
kita dan juga mengarahkan diri ke masa depan. Kita harus mengetahui tujuan kita
dan menetapkan target-target untuk meraihnya. Seorang pelari maraton tidak
dapat melihat garis finish sehingga
dia berlari sesuai patokan tanda kilometer. Kita pun tidak bisa hanya memandang
target jangka panjang, yaitu Surga karena hal ini bisa membuat kita putus asa.
Kita harus menetapkan
target-target jangka pendek untuk meraih target jangka panjang kita. Contoh: Ko
Philip diminta push up sebanyak 200
kali tetapi dia merasa tidak sanggup jika langsung 200 kali. Maka, ini dibagi 4
sehingga ko Philip akan push up 50
kali. Setelah berhasil, dia akan push up
lagi 50 kali... 50 kali... 50 kali... hingga tercapailah target 200 kali
sehari.
Ketika masih muda, teman-teman
seusia ko Philip berfoya-foya tetapi dia mengencangkan ikat pinggang karena nantinya
dia ingin menjadi hamba Tuhan yang memiliki kebebasan finasial. Namun, ini
tidak berarti pelit kepada diri sendiri dan orang lain. Jangan sampai seperti
encik-encik yang sibuk mengumpulkan banyak uang tetapi tak pernah
membelanjakannya hingga setiap hari hanya makan indomie. Selain itu, juga jangan terlalu royal kepada diri sendiri
hingga mengabaikan orang lain. Bijaklah menggunakan uangmu agar tujuanmu
tercapai. Putuskan di area mana kita harus pelit. Gunakan uangmu untuk
memuliakan Tuhan.
3. Siapa penolong saya?
Ulangan 8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Masalah bisnis tidak bisa
diatasi dengan stres tetapi harus diatasi dengan fresh. Oleh karena itu,
penting sekali bagi para pebisnis untuk mencari Tuhan terlebih dahulu. Jangan
mengandalkan kekuatan sendiri seperti membuat cawat dari pohon ara.
0 komentar:
Post a Comment