Sunday, April 2, 2017

Mematahkan Kutuk Kemiskinan - Ps. Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 02 April 2017 (youtu.be/mdGx0qv5W8o)
Kejadian 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Industri pertama manusia adalah membuat underwear. Daun pohon ara itu mudah rusak. Ini menggambarkan kerapuhan usaha manusia jika mengandalkan kekuatannya sendiri. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa mengandalkan Tuhan. Cara Mematahkan Kutuk Kemiskinan:

1. Dimana saya?
Kejadian 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
Mematahkan Kutuk KemiskinanKita harus mengetahui dimana kita berada. Di suatu gedung ada pintu darurat (emergency exit) tetapi kita tidak dapat menemukannya jika kita tidak mengetahui posisi keberadaan kita. Kita mengetahui bahwa Yesus adalah pintu tetapi kita pun harus mengetahui dimana kita berada untuk tiba di pintu itu.

Ada seorang wanita yang bertanya: "Dimana uang saya? Mengapa saya tak pernah bisa menyimpannya?" Jawab ko Philip: "Itu ada di celana jeans-mu dan barang-barangmu lainnya." Jika kita tidak mengetahui letak uang kita, kita akan kehilangan uang tersebut. Jika kita tidak mengetahui posisi kehidupan kita, kita juga akan kehilangan kehidupan kita.

2. Kemana saya?
Filipi 3:13-14 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Kita harus melupakan masa lalu kita dan juga mengarahkan diri ke masa depan. Kita harus mengetahui tujuan kita dan menetapkan target-target untuk meraihnya. Seorang pelari maraton tidak dapat melihat garis finish sehingga dia berlari sesuai patokan tanda kilometer. Kita pun tidak bisa hanya memandang target jangka panjang, yaitu Surga karena hal ini bisa membuat kita putus asa.

Kita harus menetapkan target-target jangka pendek untuk meraih target jangka panjang kita. Contoh: Ko Philip diminta push up sebanyak 200 kali tetapi dia merasa tidak sanggup jika langsung 200 kali. Maka, ini dibagi 4 sehingga ko Philip akan push up 50 kali. Setelah berhasil, dia akan push up lagi 50 kali... 50 kali... 50 kali... hingga tercapailah target 200 kali sehari.

Ketika masih muda, teman-teman seusia ko Philip berfoya-foya tetapi dia mengencangkan ikat pinggang karena nantinya dia ingin menjadi hamba Tuhan yang memiliki kebebasan finasial. Namun, ini tidak berarti pelit kepada diri sendiri dan orang lain. Jangan sampai seperti encik-encik yang sibuk mengumpulkan banyak uang tetapi tak pernah membelanjakannya hingga setiap hari hanya makan indomie. Selain itu, juga jangan terlalu royal kepada diri sendiri hingga mengabaikan orang lain. Bijaklah menggunakan uangmu agar tujuanmu tercapai. Putuskan di area mana kita harus pelit. Gunakan uangmu untuk memuliakan Tuhan.

3. Siapa penolong saya?
Ulangan 8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Masalah bisnis tidak bisa diatasi dengan stres tetapi harus diatasi dengan fresh. Oleh karena itu, penting sekali bagi para pebisnis untuk mencari Tuhan terlebih dahulu. Jangan mengandalkan kekuatan sendiri seperti membuat cawat dari pohon ara.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.