Sunday, November 13, 2016

Penghalang Persatuan - Ps.Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah ke-2 Minggu 13 November 2016

Penghalang Persatuan:
Setia Sampai Akhir
1. Perbedaan yang Tidak Dijembatani. Di dalam pernikahan pasti ada perbedaan, seperti perbedaan kota atau kebiasaan. Bahkan, sekalipun pria dan wanita lahir di rumah sakit yang sama pada tanggal yang sama dengan dokter yang sama, bersekolah di tempat yang sama, bertetangga atau tinggal di kawasan yang sama, dan hobinya juga sama, mereka tetap memiliki satu perbedaan, yaitu berbeda jenis kelamin... hehehe...

2. Rahasia. Ada isteri yang mengira suaminya selingkuh padahal suaminya hanya merahasiakan keadaan dirinya yang terkena sakit kanker.
Kejadian 2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Terlalu banyak rahasia itu tidak baik. Pasangan harus saling terbuka dan menjalin komunikasi yang baik. Misalnya: Pasangan berhak mengetahui password ponsel kita untuk menghindari kecurigaan karena adanya FB dan WA di ponsel akan semakin mempermudah timbulnya godaan berselingkuh. Namun, ada hal-hal tertentu yang sebaiknya tetap dirahasiakan. Contoh: Pak Sukirno tidak membocorkan rahasia konseling kepada isterinya karena ini menyangkut profesionalisme.

3. Tembok, seperti luka batin, kejengkelan, atau amarah.
Mazmur 55:13-14 Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku:
Setiap orang pasti memiliki luka batin yang diketahui olehnya atau diabaikannya. Luka tersebut dapat menimbulkan perpecahan jika tidak segera disembuhkan. Penghancur tembok ini berupa penerimaan dan pengampunan. Pengampunan memang sulit dilakukan bila orang yang harus diampuni tidak merasa bersalah atau tidak tulus dalam meminta maaf.

Namun, jika tidak mengampuni, kita sendiri yang akan sakit. Maka dari itu, pengampunan harus dilakukan terus menerus seperti obat yang dosisnya bisa semakin dikurangi jika sakitnya semakin berkurang. Jadi, Tuhan meminta kita mengampuni demi kebaikan kita sendiri.

4. Pihak ketiga, seperti: karir atau bisnis yang menyita waktu, sahabat yang terlalu dekat, keluarga yang suka campur tangan, hobi yang tidak disukai pasangan, dan WIL/PIL. Jika ada masalah dengan pasangan, sebaiknya selesaikan sendiri dan jangan meminta orang tua untuk menyelesaikannya.

Cara Mencegah Perselingkuhan:
1. Prioritaskan rumah tangga.
2. Putuskan hubungan dengan godaan, seperti Yusuf yang lari dari Potifar. (Kejadian 39)
3. Pengakuan kepada Tuhan. Ketika berdua di dalam kamar dengan orang lain, jangan mengatakan bahwa tidak ada yang tahu karena Tuhan pasti tahu. Contohlah Yusuf. (Kejadian 39)
4. Cari konselor.

Ada sebuah film yang berkisah tentang anak-anak di daerah miskin. Pada hari Natal mereka diberi 3 pertanyaan. Pertanyaan pertama: “Hadiah apa yang kamu inginkan?” Pertanyaan kedua: “Hadiah apa yang orang tuamu inginkan?” Pertanyaan terakhir: Kalian hanya boleh memilih satu hadiah. Hadiah apa yang akan kamu pilih? Pilih hadiah yang kamu suka atau pilih hadiah yang disukai oleh orang tuamu?”

Setelah berpikir dan berpikir, anak-anak tersebut memutuskan untuk memilih hadiah yang disukai oleh orang tuanya karena mereka menyadari bahwa orang tua mereka telah menjaga, melindungi, dan memperhatikan mereka. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan orang tua mereka lebih bernilai daripada hadiah yang mereka inginkan. Nah, karena mereka mengutamakan orang tua, pihak penyelenggara memperbolehkan mereka membawa pulang hadiah yang mereka inginkan pula. Maka, dahulukan keluargamu dengan mengesampingkan kepentingan pribadimu dan Tuhan pasti melimpahkan berkatnya.

Ps.Caleb: "... Angkatlah kepalamu, hai umat Tuhan... Langit dan bumi akan berlalu tetapi firman-Nya tetap..."
(Hahaha... Malaikat juga tahu aku 'kan jadi juaranya...^.^, red.)

SETIA sampai AKHIR ~ Jeffry Rambing
Ku bersyukur Kau memilihku, menjadi hamba-MU, melayani-MU, seg'nap hidupku kuserahkan untuk kemuliaan-MU.
Ku mau setia sampai akhir melayani seumur hidupku sampai kudapatkan mahkota kehidupan di dalam k'rajaan-MU.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.